Karena Kecantikannya Wanita di Iran ini Ditolak Menjadi - TopicsExpress



          

Karena Kecantikannya Wanita di Iran ini Ditolak Menjadi Calon Anggota Dewan. Pencalonan seorang anggota dewan di kota Qazvin didiskualifikasi karena poster kampanye dirinya dianggap "vulgar dan anti-religi". Sang kandidat bernama Nina Siakhali Moradi harus mundur dalam pencalonannya tersebut. Nina Siakhali Moradi Padahal sebelumnya, Iran telah dihembuskan angin segar terkait masalah hak-hak perempuan dengan terpilihnya presiden baru Iran, Hassan Rowhani. Sebagaimana dilansir Al Arabiya News, Kamis 15 Agustus 2013, dalam pencalonannya, ia berjanji akan memperbaiki hak-hak perempuan di bawah kepemimpinannya. "Saya akan membentuk sebuah departemen urusan perempuan untuk mengembalikan hak-hak mereka yang diabaikan," janjinya saat pencalonan. Nina Siakhali Moradi ditolak pencalonan dirinya sebagai anggota dewan kota di Qazvin. Padahal lebih dari 10.000 suara telah memilih Moradi saat pemilihan pada bulan Juni lalu. Ia berhasil menduduki peringkat ke-14 dari 163 kandidat. Dan bahkan pencalonan wanita berusia 27 tahun ini sudah diperiksa dan bahkan diterima sebagai kandidat. Namun, seorang insinyur sekaligus website designer ini harus rela untuk melepas jabatannya tersebut. Permasalahan yang mencuat kepermukaan terkait dengan poster kampanye saat pencalonan diri Moradi. Slogan yang diusung oleh Moradi adalah "Young ideas for a young future". Ia akan berusaha untuk memperbaiki hak-hak wanita di Qazvin agar lebih baik lagi, restorasi kota, dan urusan lainnya yang terkait dalam perencanaan kota. Didalam poster kampanye Moradi diperlihatkan dirinya yang sedang mengenakan hijab tanpa mengumbar auratnya sedikit-pun. Meskipun begitu, kelompok agama konservatif meluncurkan protes yang meminta Moradi didiskualifikasi. "Kami tidak ingin seorang model catwalk dalam anggota dewan," ujar seorang pejabat senior di kota Qazvin. Dalam tulisan surat yang ditujukan kepada Gubernur Qazvin, kelompok koalisi keagamaan mengecam poster Moradi yang dianggap "vulgar dan anti-religi" dan telah melanggar hukum Islam. Permasalah tersebut, tidak hanya terjadi pada diri Moradi, poster kampanye dua kandidat wanita lainnya, Maryam Nakhostin Ahmadi dan Shahla Atefeh, juga telah disita oleh pihak yang berwenang. Hmmm... Sangat berbanding terbalik ya dengan di Indonesia. Bagaimana menurut anda" Masih relevankah hal tersebut terjadi pada masa sekarang ini?
Posted on: Fri, 16 Aug 2013 00:10:32 +0000

Trending Topics



stance
ROTARY INTERNATIONAL Começa a Gestão 2013-14 em todo o
Holiday and Christmas Gifts Carbon 14 Mens W1.2 Water 100M
inken told
Preparing this offer for a 40-year-old REALTOR as a starter
SEEN: Imbes na purihin at pinalakpakan ng mga Amerikano na

Recently Viewed Topics




© 2015