Keberumatan Umat Islam # 68 Tidak ikut arus trend Bila ada trend - TopicsExpress



          

Keberumatan Umat Islam # 68 Tidak ikut arus trend Bila ada trend istilah "Islami", harusnya suatu saat ada juga istilah "Imani" dan juga "Ihsani", sebab memang ajaran Rasulullah SAW memang dengan "Tiga Pilar" itu tadi. Seandainya gerakan garakan global menuntut pelaksanaan syariah secara tekstual itu dilaksanakan dengan mengabaikan dua pilar yang lain, nisaya Islam tidak akan membawa rahmatal lil alamin, bahkan hanya berisi pertumpahan darah dan kekecewaan yang sangat sangat sangat mendalam. Islam hanya akan ditafsirkan sebagai alat pemberangus segala sesuatu yang diluar apa yang mereka tafsirkan. Semoga sejarah Al Qaeda di Afganistan menjadi pelajaran bagi kaum Muslim. Tetapi sebenarnya suatu trend juga belum tentu menunjukkan hakikat dari yang sebenarnya, jadi saya kira tidaklah mengapa bila kata "Imani" dan "Ihsani" itu tidak menjadi trend. Trend hanyalah kesepakatan rasa secara komunal dalam rentang periode tertentu sebagaimana trend bentuk mobil, busana, properti, gadged, dsb. Setelah itu trend akan berganti. Para penempuh kesejatian tidak begitu fokus dengan pengakuan publik, sebab memang level kesadaran manusia berragam dan penempuh kesejatian biasanya kalangan minoritas. Dulu ajaran komunis pernah menjadi trend, sehingga banyak bangsa bangsa dan individu menganut dan mendukung. Tetapi apapun teori teori yang dikembangkan manusia bila tidak selaras dengan fitrah hukum alam dimana alam adalah maujudnya sifat ilmu Tuhan, maka teori itu akan musnah dengan sendirinya dan menjadi catatan sejarah sehingga generasi selanjutnya mendapat hikmah dan pelajaran. Semoga manusia sedia belajar tanpa harus menunggu tragedi terlebih dahulu. Atau memang manusia suka membuat tragedi. Tetapi siapakah yang akan menjalankan teori teori itu ketika manusia hancur oleh tragedi. Siapa yang akan menggunakan ekstraksi kemanusiaan yang telah berjalan ribuan atau mungkin jutaan tahun itu? Memang, terkadang tidak bisa dipungkiri bila agama adalah sudut pandang paling kejam dalam kemanusiaan. Tetapi semua berangkat dari pertanyaan :"Apakah manusia itu baik atau buruk", seandainya manusia itu buruk maka agama ditafsirkan menjadi kekejaman. Seandainya manusia itu baik tentu agama ditafsirkan menjadi rahmatal lil alamiin. Anda boleh memilih yang mana, dan bila anda mendebat artinya anda sedang dalam kebingungan. Demikianlah kerangka pikirnya
Posted on: Tue, 18 Jun 2013 23:11:40 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015