Kedai Bubur Bhiksu Kecil Jilid 1 - ( 27 ) 27. PERMASALAHAN BIBI - TopicsExpress



          

Kedai Bubur Bhiksu Kecil Jilid 1 - ( 27 ) 27. PERMASALAHAN BIBI TAMBUN Di Miaozhen ada seorang bibi setengah baya, dia sangat gemuk, orang-orang menyebutnya sebagai Bibi Tambun. Bibi Tambun tidak keberatan dengan sebutan yang diberikan orang-orang itu, sebab itu, semua orang juga tidak takut-takut memanggilnya dengan sebutan itu, lama kelamaan, tidak ada lagi orang yang memanggil Bibi Tambun dengan nama aslinya. Akhir-akhir ini Bibi Tambun sangat risau, dia berkali-kali datang ke vihara mengeluh kepada Shifu Zhiyuan, di rumah dia sering berkelahi dengan suaminya, tidak tahu bagaimana harus menyelesaikan masalah ini. Kami juga mengenal suami Bibi Tambun, bertubuh tegap, tampangnya sangat bengis. Tetapi kalau bicara soal bertengkar, suami Bibi Tambun belum tentu di atas angin. Seingat Jiechen, yang sering kali kena pukul mukanya hingga menjadi biru lebam adalah suami Bibi Tambun. Kalau mengatakan Bibi Tambun tidak akur dengan suaminya, itu juga tidak benar, yang menjadi penyebab adalah kedua orang itu sama-sama mudah naik darah, sering kali hanya karena beda pendapat dalam hal-hal sepele, mereka berdua kemudian saling baku hantam. Shifu Zhiyuan memikirkan beberapa solusi, tetapi semua solusi itu tidak banyak membantu Bibi Tambun. Karena solusi yang dipikirkan oleh Shifu Zhiyuan adalah cara-cara bagaimana mengakhiri kebencian. Sementara kasus Bibi Tambun dengan suaminya ini, bukan masalah kebencian, pertengkaran di antara mereka berdua hampir selalu terjadi begitu saja, kerap kali satu menit sebelumnya mereka akur-akur, tetapi satu menit kemudian saling mendelik. Untuk sementara waktu Shifu Zhiyuan tidak tahu harus bagaimana menyelesaikan permasalahan Bibi Tambun, sebab itu, menyarankan Bibi Tambun kalau ada waktu pergi ke vihara untuk mendengarkan cerita-cerita seputar Buddha Dharma, berharap Bibi Tambun bisa menemukan jalan keluar permasalahannya setelah mendengarkan cerita-cerita Buddhis itu. Bibi Tambun dengan senang hati menyanggupinya, dia bilang pasti datang tiap hari. Bibi Tambun menepati janjinya, meskipun tinggal di tepi Danau Pinghu, jauh dari Vihara Tianming, tetapi Bibi Tambun sangat tulus, hampir setiap hari datang paling pagi. Dia duduk di baris paling depan, mendengarkan cerita dengan khidmat. Bibi Tambun tidak seperti umat yang lain yang begitu selesai mendengarkan cerita lalu memohon petunjuk tentang Buddha Dharma kepada Shifu, dia sering kali termenung seakan sedang memikirkan sesuatu hal, lalu setelah itu langsung pergi meninggalkan vihara. Shifu Zhiyuan sangat perhatian dengan permasalahan Bibi Tambun ini, beliau ingin suatu waktu ada satu kesempatan bisa membawakan cerita khusus untuk Bibi Tambun, untuk melenyapkan kerisauan dalam hati Bibi Tambun. Berhari-hari memutar otak, rasa-rasanya dari semua cerita yang ada, tidak ada satu pun yang sesuai untuk kasus Bibi Tambun ini, ada beberapa kisah yang kalau dibawakan secara tidak tepat, malah bisa semakin menjerumuskan Bibi Tambun. Beberapa hari itu, Shifu Zhiyuan merenung di dalam kamar meditasi, masih tetap tidak menemukan cara terbaik. Kemudian pada suatu hari, ketika Shifu Zhiyuan sedang mengambil air di Air Terjun Tiga Jenjang, tiba-tiba teringat akan sebuah cerita, beliau merasa cerita ini sangat tepat kalau digunakan untuk menyelesaikan masalah Bibi Tambun, ini adalah jalan keluar yang paling bagus. Shifu Zhiyuan gembira sekali, lalu memutuskan untuk membawakan cerita ini di Ruang Balairung Buddha keesokan harinya. Esok paginya, sebelum Shifu Zhiyuan membawakan cerita, Bibi Tambun dengan wajah berseri-seri mengucapkan terima kasih kepada Shifu Zhiyuan. Bibi Tambun berkata, beberapa hari ini, Shifu Zhiyuan membawakan banyak cerita untuknya, memberinya banyak hikmah, akhir-akhir ini dia sudah tidak berkelahi lagi dengan suaminya, semua perubahan ini adalah pemberian Shifu kepadanya. Hal ini agak mengejutkan Shifu Zhiyuan, lalu bertanya lebih jauh kepada Bibi Tambun, apa saja hikmah yang diperoleh selama mendengarkan cerita akhir-akhir ini. Bibi Tambun secara mendetail satu per satu menjelaskan moral cerita yang dibawakan Shifu belakangan ini, Shifu Zhiyuan tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Ternyata penjelasan cerita yang diberikan oleh Bibi Tambun dengan moral yang hendak disampaikan oleh Shifu berbeda sangat jauh, cerita-cerita yang dibawakan oleh Shifu, Bibi Tambun mencernanya sebagai cerita-cerita bagaimana mengakhiri pertikaian dalam keluarganya. Lalu pada akhirnya, cerita-cerita yang keliru diartikannya itu, justru berhasil memperbaiki hubungan mereka berdua. Sebab itulah, kalau seseorang memiliki hati yang bajik, segala hal yang dipikirkan dan dilakukannya pasti berkiblat pada hal-hal yang bajik. Jika tidak, meskipun cerita yang paling bagus pun, kalau pendengarnya tidak benar-benar menyimaknya, semua itu juga akan percuma saja.
Posted on: Wed, 04 Dec 2013 07:51:56 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015