Keinget tanya ke dosen studi kasus, A: "Dok waktu itu ada sebuah studi kasus di sebuah RS, subyek menderita hipersensitif timbul simtomp urtikaria dan pruritus, diduga subyek memiliki alergi terhadap makanan telur sebagai pemicu simtomp yang timbul, keadaan subyek semakin parah hingga mengalami sesak nafas hingga subyek dirujuk ke Rumah Sakit, subyek mendapat perawatan medis, diberikan obat berupa anti alergen jenis obat Antihistamin seperti: cetirizine, fexofenadine, loratadin namun hanya ada reaksi berupa pengurangan sedikit, lalu diberikan kortikosteroid seperti prednisolon keadaan subyek sudah membaik dan subyek diminta untuk menghindari makanan pemicu yaitu makanan yang mengandung amina vasoaktif, atau menyebabkan pelepasan histamin, meliputi kerang-kerangan, stroberi, tomat, ikan, coklat, nanas dan telur. setelah sembuh beberapa hari kemudian subyek kambuh kembali dan kembali di rawat di RS dengan gejala yang sama, dari keterangan subyek, subyek sudah tidak mengkonsumsi makanan yang diduga sebagai pemicu gejala tersebut, setelah diberikan pengobatan pada kasus sebelumnya, subyek sama sekali tidak mengalami pengurangan dari simtomp tsb, namun ketika obat-obatan tsb diberikan dengan interaksi "air kelapa" subyek kembali membaik dan tidak pernah kambuh kembali gejala hipersensitif yang dialami oleh subyek. jadi bagaimana penjelasan ilmiah dari kandungan air kelapa tersebut, apakah kandungan air kelapa memiliki senyawa kimia berupa anti alergen?" Dosen: "Yaaaa.. dicoba saja" (kalo gini apa bedanya nanya orang sama yang Lulusan Kedokteran dan tukang becak pinggir jalan, bahkan mungkin orang di pinggir jalan aja bakal ngasi jawaban yang jauh lebih bijak, bikin ngga semangat kuliah -_- ) #Edisi #Curhat Yunda Enda, Rahimia Nurjannah, Ida Nur Kusumawati, Nur Indah Agustini, Nhieniey Al Faraasyah, Diyah Fatwati Arifah, Yus Sron
Posted on: Tue, 09 Jul 2013 15:06:01 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015