Kenapa lalulintas semua kota di Indonesia tidak teratur? Tentu jawabnya prasarana dan sarana yang tidak memadai. Dan prasarana dan sarana ini seharusnya disiapkan dengan baik dan diatur dengan baik oleh pemerintah. Ketidaksiapan prasarana dan pengadaan sarana yang memadai menggambarkan bahwa pemerintah tidak mampu mengatur rakyatnya. Tidak mampu menyenangi rakyatnya. Akhirnya rakyat mencari dan memutuskan cara untuk nyaman sendiri-sendiri. Jalan raya yang tidak memadai serta sarana transportasi umum yang tidak memadai, membuat rakyat untuk berusaha memiliki kendaraan sendiri. Tidak ada transportasi umum yang kondisinya pantas dan terjadwal sehingga seseorang bisa sampai pada tujuan dengan tepat waktu. Maaf, kalau tidak terpaksa tidak mau naik angkot ke Kampus UNIB. Demikian juga mahasiswa, lebih banyak mereka yang memakai kendaraan sendiri ke kampus, sehingga kendaraan simpang siur kendaraan kita dikota maupun di kampus. Masing-masing kita mencari kebebasan dan kesenangan sendiri. Saya tidak tahu kondisi Negara terbelakang dan berkembang lainnya, tapi kita lebih baik mencontoh pada yang bagus. Di kota Boulder Colorado ada jalan khusus untuk sepeda dan manusia, jika kita mau ke kota metropolitan Denver, dari station dan titik-titik pemberhentian bus sudah ada jadwalnya. Kita bisa memilih halte bus terdekat dari posisi kita. Setelah sampai di station bus di Denver kita tidak membayar lagi naik bus ke pusat kota atau pusat berbelanja. Demikian juga yang saya lihat di Beijing, Hangzhou, Suzhou, dan Shanghai sebbulan yng lalu. Pejalan kaki khusus jalan di trotoar. Di badan jalan disediakan untuk pengendara sepeda selebar lebih kurang 1.5 meter satu arah. Kadang-kadang ada yan dibatasi dengan pagar dengan jalan untuk kendaraan roda empat. Apakah kita bisa sama seperti mereka? Sangat rumit karena tidak diatur dari awal. Disamping kondisi jalannya yang tidak memadai, system pemilikan yang tidak mendukung. Seharus untuk kepentingan orang banyak tidak apa-apa kita terapkan system monopoly. System monopoly tidak selalu jelek. Karena ketidakmampuan pemerintah menyiapkan sarana transportasi membuka kesempatan individu menyediakan jasa angkutan transpotasi umum. Pasar jasa angkutan umum seperti pasar bersaing sempurna tapi harga ditetapkan. Buruk atau bagus kendaraan sewanya sama. Masing-masing individu bersaing untuk mendapatkan penompang di jalan. Mereka kejara-kejaran di jalan raya dan parkir tidak pada tempatnya, sehingga semakin semrawut lalu lintas di kota-kota. Karena tidak adanya transpotasi umum yang memadai dan nyaman, pilihan untuk membawa kendaraan sendiri lebih nyaman. Disamping nyaman kita relative bisa menentukan waktu sampai di tujuan. Akhirnya hidup kita menjadi boros, boros penggunaan BBM.
Posted on: Fri, 21 Jun 2013 14:03:11 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015