Keputihan yang menjengkelkan Tak kenal maka tak sayang, - TopicsExpress



          

Keputihan yang menjengkelkan Tak kenal maka tak sayang, demikian ungkapan dari nenek moyang kita bila menjumpai sesuatu yang baru dalam kehidupannya sehari hari. Ternyata ungkapan ini cocok juga diberlakukan untuk penyakit, cuma kata katanya kita ubah sedikit menjadi tak kenal maka tak diobati. Salah satu penyakit yang perlu dikenal oleh kaum wanita adalah keputihan. Perkenalan ini tentu bukan untuk disayangi dan dipelihara tetapi untuk diobati, walaupun tidak semua keputihan memerlukan pengobatan. Maka dari itu, pertama tama harus dibedakan dahulu, mana keputihan yang normal terjadi pada setiap wanita dan mana yang tidak. Keputihan atau dalam bahasa kedokteran disebut leukore atau flour albus, adalah cairan yang keluar dari vagina/liang kemaluan secara berlebihan. Dalam keadaan normal, cairan ini tidak sampai keluar, namun belum tentu cairan yang keluar tersebut merupakan suatu penyakit. Pada kesempatan kali ini, penulis mencoba memberikan pemaparan tentang keputihan berdasarkan atas gejala keputihan yang timbul. Gejala tersebut bisa diamati dari sifat sifat cairan yang keluar saat keputihan berlangsung. Sumber cairan sendiri bisa berasal dari vagina, cairan leher rahim, cairan uterus, dan cairan yang berasal dari tuba falopii. Bila cairan yang keluar jernih, berlendir banyak namun tidak berbau maka hal ini merupakan sesuatu yang normal terjadi saat seorang wanita menjelang menstruasi, kelebihan hormon estrogen dan stress. Keputihan seperti ini juga sering dijumpai pada wanita hamil. Jika cairan yang keluar seperti susu kental, lengket, sangat banyak dengan bau yang tidak begitu mencolok maka kemungkinan telah terjadi radang pada serviks/leher rahim (servisitis) dan vagina (vaginitis). Cairan yang keluar berwarna coklat, encer seperti air, sangat banyak dan lembab, maka kemungkinan wanita tersebut menderita vaginitis, servisitis, gangguan pembuluh darah pada serviks, endometriosis dan saat pengobatan kanker dengan radiasi. Warna coklat timbul akibat perdarahan yang terjadi akibat kelainan tersebut. Bila cairan berwarna abu abu dengan garis darah, encer seperti air, sangat banyak dan berbau busuk yang keluar dari vagina, maka kemungkinan wanita tersebut menderita ulkus vagina, vaginitis. Kemungkinan lain yang sangat perlu diwaspadai adalah kanker baik ganas maupun jinak. Jika cairan yang keluar berwarna merah muda, cair, sangat banyak tetapi tidak berbau maka kemungkinan telah terjadi infeksi bakteri non spesifik. Gejala ini juga timbul saat seorang wanita kelebihan hormon estrogen. Bila cairan yang keluar putih, encer berbintik bintik banyak, berbau apek disertai dengan nyeri saat buang air kecil serta gatal di sekitar kemaluan maka kemungkinan wanita tersebut menderita infeksi yang disebabkan oleh jamur. Candida albicans adalah jamur yang paling sering hinggap di kemaluan seorang wanita. Bila cairan yang keluar kuning kehijauan, berbusa, merah, sangat banyak, gatal, berbau busuk dan ditemukan nyeri tekan pada sekitar kemaluan serta kemerahan pada vagina, maka kemungkinan telah terjadi infeksi yang disebabkan oleh kuman protozoa Trichomonas vaginalis. Terakhir, bila cairan yang keluar berwarna kuning, kental, sangat banyak, terasa panas dan gatal pada kemaluan, nyeri tekan pada daerah sekitar kemaluan, nyeri saat buang air kecil, maka kemungkinan infeksi yang disebabkan oleh Nisseria gonorrhoe atau lebih beken disebut GO. Nah, bila kelak menemukan gejala keputihan seperti diatas, segeralah berkonsultasi ke dokter kesayangan anda, sebab pengobatan yang tepat dan cepat harus dilakukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Komplikasi yang sering adalah bila kuman telah naik ke panggul sehingga terjadi penyakit yang dikenal dengan penyakit radang panggul. Komplikasi jangka panjang lebih mengerikan lagi yaitu kemungkinan wanita tersebut akan mandul akibat rusak dan lengketnya organ organ dalam kemaluan terutama tuba fallopii blogdokter Seputar Keputihan Tidak sedikit perempuan mengeluh kalau dirinya menderita penyakit keputihan. padahal belum tentu dirinya mengalami keputihan dalam arti penyakit. Tidak sedikit juga dari gadis-gadis remaja yang mengeluh keputihan, namun tidak semuanya benar-benar mengalami keputihan dalam arti gangguan atau penyakit. Tapi hanyalah pelendiran yang bersifat normal yang terjadi akibat pengaruh hormon seks yang mengatur siklus menstruasi. Dalam pengertian umum, keputihan selalu diidentikkan dengan penyakit, padahal ini biasa terjadi dalam keadaan normal sekalipun. Sebenarnya, dalam suatu siklus menstruasi, di antara dua peristiwa menstruasi, terjadi pengeluaran cairan dari mulut rahim melalui dinding vagina. Tapi sifatnya makin hari akan semakin berbeda, dan setelah menstruasi cairan biasanya cenderung kental dan semakin jauh, semakin encer, yang pada akhirnya akan menjadi sangat cair seperti putih telur pada saat subur. Begitu siklusnya dan akan berjalan terus begitu selama keadaan wanita normal. Tidak sedikit perempuan yang mengeluhkan hal ini, dan biasanya akan semakin kuat bila cairan yang keluar semakin banyak. Sebenarnya cairan ini menandakan kesuburan si perempuan, yaitu berupa cairan bening seperti putih telur. Bahkan seharusnya, keluarnya cairan tersebut dijadikan pegangan agar pasangan mengetahui kalau anda dalam keadaan normal dan subur, dan untuk menegaskan kalau ini mempunyai manfaat yang besar, karena dapat digunakan sebagai patokan untuk merencanakan atau menghindari terjadinya kehamilan. Memang, ada juga keputihan yang tidak normal, yang mengakibatkan penyakit, misalnya jamur dan bakteri. Tapi biasanya disertai dengan gejala- gejala lain, misalnya gatal, berubah warna atau berbau. Jadi keputihan seperti ini hanyalah suatu gejala dari penyakit yang ada, bukan penyakitnya sendiri. Namun, hal ini acapkali dihubungkan dengan gangguan kesuburan, yang padahal penyebab utamanya adalah penyakit yang menimbulkan keputihan itu. Keputihan itu sendiri dapat menyebabkan terhambatnya kehamilan, karena perjalanan dan daya tahan hidup sel spermatozoa yang bergerak mencari sel telur untuk dibuahi menjadi terhambat. Karena itu, keputihan yang tidak normal seperti ini harus diatasi sesegera mungkin agar tidak memburuk. Sebenarnya kedua jenis keputihan - baik yang normal maupun yang tidak, bisa dibedakan — terutama oleh perempuan itu sendiri. Yang tidak normal, seperti dikatakan sebelumnya, disertai gejala lain yang tergantung pada penyebabnya. Beberapa gejala itu di antaranya adalah, rasa gatal, bau yang mengganggu, perubahan warna cairan. Sedangkan keputihan normal terjadi tidak disertai gejala lain, tapi hanya mengikuti siklus menstruasi, dan pada umumnya akan hilang sendiri. Memang, untuk membedakannya diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, terutama pemeriksaan laboratorium. Setelah itu, barulah dapat diberikan pengobatan yang tepat.hp 087839400021
Posted on: Sun, 07 Jul 2013 05:44:44 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015