Kesimpulan pandangan seorang Theolog terhadap Relativisme: Dunia - TopicsExpress



          

Kesimpulan pandangan seorang Theolog terhadap Relativisme: Dunia terus berubah dan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan tak terbatas menjadi ciri utama perkembangan dunia di abad 21 ini. Perkembangan ini tidak dapat dipungkiri telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia tanpa terkecuali. Pengaruh itu membuat dunia berada pada suatu keadaan yang lebih berkembang dari jaman modern. Itu sebabnya era ini dikenal dengan era postmodern. Hal yang paling mencolok dari pengaruh perkembangan dunia ini adalah dalam paradigma berpikir manusia, khususnya dalam memandang kebenaran. Manusia jaman ini umumnya berpikir dalam kerangka relativisme. Segala sesuatu dipandang relatif, yang artinya tidak ada satu kebenaran yang mutlak. Segala sesuatu dianggap benar berdasarkan pandangan masing-masing manusia. Demikianpun Alkitab sebagai sebuah kebenaran yang mutlak telah dianggap tidak mutlak lagi oleh manusia jaman ini. Itu berarti kemutlakan eksistensi Allah atau paham ketuhanan juga tergantung dari masing-masing manusia. Hal ini tidak sesuai dengan apa yang dituliskan Allah dalam firman-Nya yang tertulis yaitu Alkitab. Secara teologis Alkitab adalah firman Allah yang ditulis oleh manusia-manusia Allah berdasarkan ilham Roh Kudus, artinya Alkitab adalah kebenaran dan kebenaran itu mutlak atau absolut. Kebenaran Alkitab bukanlah berasal dari penilaian manusia terhadap Alkitab itu, melainkan kebenaran Alkitab itu berasal dari Allah sendiri sebagai penulisnya. Untuk itu, manusia yang pada dasarnya adalah ciptaan Allah harus mengakui dan tunduk atau taat terhadap apa yang tertulis dalam Alkitab. Selain itu manusia juga tidak dapat dan tidak memiliki kuasa untuk menentukan kebenarannya sendiri karena kebenaran hanya milik Allah dan berasal dari Allah dan Allah telah menyatakannya didalam Alkitab. Itulah sebabnya Alkitab dapat dikatakan sebagai standar kebenaran yang objektif dan mutlak. Berdasarkan pemahaman ini, maka jelas bahwa paham relativisme adalah paham sekuler yang harus dipatahkan. Relativisme akan merusak pola pikir atau paradigma manusia akan kebenaran mutlak apapun itu. Relativisme akan membuat dunia menjadi kacau balau. Tidak adanya satu standar kebenaran yang mengikat dan menentukan akan membuat semua orang melakukan apa yang menurutnya benar, namun harus disadari bahwa semua orang berbeda dan memiliki cara berpikir, world view yang berbeda-beda sehingga kesimpulan akan sesuatu itu benar atau tidak akan beraneka ragam. Hal ini akan membuat kekacauan besar yang akan menimbulkan perselisihan, kebencian, peperangan dan berbagai hal negatif lainnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang kebenaran absolut adalah satu pemahaman yang mutlak dimiliki oleh manusia. Alkitab adalah satu-satunya standar kebenaran yang berasal dari Allah, dengan demikian Alkitab harus menjadi ukuran tunggal bagi manusia untuk menentukan sebuah kebenaran. Roma 1:16 mengatakan bahwa ”Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.” Hal ini menunjukkan bahwa hanya kebenaran Allah saja yang dapat melawan tantangan zaman ini dan berkuasa menyelamatkan manusia. Oleh sebab itu segala sesuatu harus kembali pada kebenaran Alkitab. Alkitablah satu-satunya standar, tolok ukur, dasar, dan sumber dari kebenaran yang sejati, karena Alkitab adalah dari Allah. Kebenaran Allah tidak akan pernah berubah baik dahulu, kini dan sampai Ia datang kembali. (Sumber: Martin Luther Tobing, Alumni STTE tahun 2012)
Posted on: Tue, 09 Jul 2013 13:55:21 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015