Ketegangan di antara kelompok-kelompok pemberontak di Suriah - TopicsExpress



          

Ketegangan di antara kelompok-kelompok pemberontak di Suriah mencapai puncaknya di saat Amerika Serikat mengancam akan menyerang rezim pemerintahan Presiden Basyar al-Assad. Kelompok-kelompok yang menyatakan diri mereka sebagai kelompok jihad, beberapa di antaranya diduga memiliki hubungan dengan jaringan Al-Qaidah, mengatakan mereka takut serangan rudal Amerika terhadap instalasi militer Suriah juga akan menyasar ke mereka, serta adanya usaha pihak Barat untuk menggunakan faksi pemberontak moderat. Hal ini membuat meningkatnya permusuhan di antara kelompok jihad di Suriah dan pejuang yang didukung Amerika, seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Senin (16/9). Kelompok Negara Islam Irak dan Negara Kawasan Mediterania Timur (ISIL), sebuah kelompok bersenjata yang beroperasi di Suriah dan yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika, pekan lalu mengumumkan pihaknya akan berperang melawan dua kelompok pemberontak lainnya di Kota Al-Bab, di Kegubernuran Aleppo. Kepemimipinan ISIL bermarkas di Irak dan anggotanya banyak dari pejuang yang berasal dari luar Suriah. Mereka telah menyatakan akan melakukan kampanye militer untuk menyerang pejuang dari Batalyon Al-Nasr dan Al-Faraouq, di mana keduanya beroperasi di bawah bendera Dewan Nasional Suriah yang didukung Amerika. Dua kelompok itu telah menyerbu markas ISIL, yang berlokasi di sebuah sekolah, dalam upaya untuk mengusir para pejuangnya. ISIL telah menolak untuk mematuhi perjanjian di antara faksi-faksi pemberontak di kota itu agar menjauh dari lembaga pendidikan dan membiarkan anak-anak kembali ke sekolah pada tahun ajaran baru. Penyerbuan itu menyebabkan baku tembak selama beberapa jam, dan kedua pihak saling menyalahkan setelah mengakibatkan beberapa orang terluka. Situasi di sebelah timur Provinsi Deir ez-Zor, dekat perbatasan Irak, juga tidak lebih baik. Pada Sabtu malam lalu, bentrok mematikan di Kota Abu Kamal meletup antara kelompok jihad dengan Brigade Allahu Akbar, sebuah kelompok oposisi yang dihubungkan dengan pencaplokan kota dari pasukan Assad pada November 2012 lalu, dan yang juga beroperasi di bawah Dewan Nasional Suriah. Sementara itu, di sebelah timur laut Provinsi Al-Raqqa, pertempuran juga terjadi antara pejuang ISIL dan Batalyon Ahfad al-Rasoul, organisasi yang juga terkait dengan Dewan Nasional Suriah, yang juga telah membunuh sebelas orang pada bulan lalu. ISIL menuding Ahfad al-Rasoul berkolaborasi dengan rezim Basyar al-Assad, meledakkan kantor pusat mereka, dan menyerang beberapa anggota ISIL. Mereka juga mengeluarkan sebuah video yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Komandan Ahfad al-Rasoul menjadi agen intelijen Prancis. Namun, seorang pejuang Ahfad al-Rasoul mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pengakuan yang difilmkan itu berada di bawah paksaan. Dia juga menyatakan bahwa komandan itu berbicara dengan suara gemetar dan tangan diikat. "Apakah kami telah bekerja sama dengan rezim, Anda tidak melihat kami di tempat kejadian," kata pejuang bernama Ibrahim Edliby. Dewan Nasional Suriah, yang didukung Barat dan negara Teluk sebagai sebuah payung dari kelompok-kelompok moderat yang terdiri dari ratusan ribu pejuang, saat ini semakin tertantang dari ribuan pejuang jihad dan pejuang asing, yang berbondong-bondong masuk ke dalam perang Suriah untuk melawan rezim Assad.
Posted on: Wed, 18 Sep 2013 06:20:24 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015