Kolonel Abdul Jabbar Al-Akidi Ungkap Kabar Perseteruan FSA dan - TopicsExpress



          

Kolonel Abdul Jabbar Al-Akidi Ungkap Kabar Perseteruan FSA dan ISIS Kolonel Abdul Jabbar Al-Akidi, 3 Nopember 2013 lalu telah mengundurkan diri secara resmi dari ketua Dewan Militer.Banyak pihak yang mempertanyakan pengunduran dirinya, terutama karena itu dilakukan setelah kota Safirah direbut kembali oleh tentara Bashar. Selain itu, di Aleppo, sebagai tempat operasi utama FSA di bawah Dewan Militer, akhir-akhir ini sedang tersebar kabar perpecahan sesama oposisi. Belum lagi kabar miring perseteruan FSA dengan ISIS. Dalam wawancaranya dengan Kantor berita Orient News, salah satu saluran independen di Suriah, mantan ketua Dewan Militer ini membeberkan banyak hal terkait semua isu tersebut. Poin utama dari wawancara tersebut ialah: Koalisi Nasional dan Dewan Nasional Suriah tidak mewakili rakyat Suriah. Oposisi yang berada di hotel-hotel hanya memanfaatkan situasi dan mencari jabatan. Mereka tidak mewakili revolusi. Koalisi Nasional tidak pernah memberikan satu lira Suriah pun kepada para pejuang yang melawan rezim. Ada fakta komandan brigade yang berubah menjadi pemimpin dadakan yang merusak rakyat Suriah. ISIS membersihkan Aleppo dari kelompok-kelompok pencuri. Media telah mendistorsi ISIS dengan tuduhan-tuduhan yang tidak benar. Banyak brigade menolak perang di front terdepan, yang menyebabkan rezim mengalami kemajuan. Abu Ali At-Tunisi, pendukung ISIS asal Tunisia, di halamannya mengutip video tersebut dan mengomentarinya dan memberikan catatan yang baik. Agar lebih bermanfaat, kiblat.net melampirkan keseluruhan transkrip wawancara tersebut, kecuali beberapa percakapan yang melebar. Kami mengemasnya menjadi dua tulisan berikut: Ahlan wa sahlan, Tuan Al-Akidi Terima kasih Mengapa Anda keluar dari Dewan Militer? Bismillahirrahmanirrahim Semoga Allah merahmati para syuhada yang mulia. Syuhada revolusi yang diberkahi ini. Banyak sebab di balik pengunduran diri saya. Utamanya, bahwa ini wujud pesan sebagai evaluasi bagi saya dan dan demi kepentingan jihad. Saya menyampaikan pesan kepada negara-negara yang tidak peduli (terhadap krisis Suriah). Saya juga menyampaikan surat kepada oposisi politik di revolusi ini. Akan tetapi, bagi saya dua pesan ini tidaklah penting. Karena pesan paling penting ialah yang saya tujukan kepada para komandan batalion di Aleppo, dan Suriah secara umum. Mereka pada awal revolusi adalah pahlawan-pahlawan yang ikhlas dan jujur. Namun sekarang mereka mulai menyimpang dari tujuan semula, dan terlena oleh keinginan untuk mendapatkan kedudukan, membuat nama-nama baru, dan mengadakan pertemuan-pertemuan di hotel-hotel, di luar Suriah. Ini memperihatinkan. Saya ingin menyampaikan pesan kepada mereka, bahwa semua kedudukan duniawi itu tidak pernah bisa menyamai setetes darah para pejuang Suriah yang tulus. Saya berpesan, semua kedudukan itu adalah fatamorgana. Apa artinya kedudukan bila Suriah belum bebas dari para penjahat? Apa artinya jabatan, bila setiap hari Rezim (Suriah) membunuh keluarga dan anak-anak kita? Apa artinya bila kita harus menyaksikan negeri kita yang dihancurkan? Ini bukanlah kedudukan sejati. Alangkah baiknya bila jabatan apa pun itu danggap sebagai beban, bukan kehormatan. Sebab tanggung jawabnya sangat besar, di hadapan Allah dan juga rakyat. Artinya, Anda mengatakan bahwa mereka kehilangan visi dan salah arah? Anda hendak mengatakan seperti itu? Saya tidak mengatakan seperti itu. Mereka masih berada dalam kebaikan. Ini sebatas peringatan atas kelalaian mereka. Mereka sedang lupa bahwa sebelumnya mereka adalah para pahlawan yang jujur. Tetapi mereka sekarang sedang sibuk dengan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi mereka sendiri. Sebelumnya mereka adalah kombatan yang menggetarkan kekuatan rezim. Mereka mampu menunjukkan pertempuran yang sangat menakjubkan. Karena itulah, perlu ada yang mengingatkan mereka. Dan saya ingin mengingatkan mereka dari kelalaian ini. Lalai yang saya maksud ialah meninggalkan pasukan dan batalion mereka sendiri. Mereka tidak berada di tengah-tengah pasukan. Padahal, komandan itu harus selalu berada di barisannya. Itulah pesan pertama yang ingin saya sampaikan kepada saudara-saudara saya. Saya sampaikan ini dan saya sangat menghormati dan mencintai mereka. Akibat kepergian mereka dari lapangan dan kurangnya kebersamaan di tengah-tengah barisan, ialah timbulnya beberapa peristiwa yang buruk di bumi Suriah. Inilah pesan pertama saya. Artinya Anda keluar karena pesimis atas fakta ini atau ada krisis di Dewan Militer? Tidak, saya tidak pernah pesimis. Tidak pernah sehari pun saya pesimis! Saya selalu memiliki semangat tinggi. Saya mundur tidak berarti pesimis. Hanya saja ada perilaku yang salah. Perilaku keliru itu telah sampai pada tarap menyibukkan mereka untuk mengadakan pertemuan-pertemuan dengan negara pendukung di luar Suriah. Sedangkan mereka tidak menyadari bahwa mereka telah jauh dari pasukannya. Jauh dari medan perang. Anda bisa menyebutkan salah satu nama? Tidak! Saya tidak akan menyebut nama. Saya berbicara secara umum, bahwa mereka sekarang jauh dari medan perang. Maka saya katakan, medan perang itulah tempat kemuliaan dan kehormatan, bukan di hotel-hotel. Bukan jalan-jalan atau meeting dengan siapa pun di luar sana. Demi Allah! berkumpul bersama pasukan di medan perang itu lebih mulia dan terhormat. Itu lebih mulia daripada perkumpulan dengan siapa pun di hotel-hotel. Artinya selama ini bukan hanya oposisi politik, Anda ingin mengatakan bahwa para kombatan pun sekarang telah berpindah ke hotel-hotel? Mengarah ke situ! Mayoritas mereka? Sebagian! Sebagian dari mereka sekarang lebih suka duduk di hotel dan berkumpul dengan para politikus, diplomat dan lainnya. Apakah komandan militer tidak boleh duduk bersama mereka? Bukankah perlu orang yang berperan politis untuk mencapai tujuan revolusi? Itulah yang memperihatinkan! Tidak ada oposisi politis yang mewakili kami (rakyat Suriah)! Kalau ada oposisi sejati dan tulus yang mewakili kepentingan dan perjuangan rakyat, kami semua tidak perlu keluar untuk bertemu dengan wakil suatu negara. Berarti Anda sendiri adakalanya bertemu dengan wakil-wakil negara itu? Benar! Itu karena tidak ada politikus yang tulus, jujur, dan visioner yang mewakili revolusi ini. Kalau mereka ada, saya tidak akan menemui seorang pun. Itu pun saya hanya bersedia bila pertemuannya mewakili kepentingan revolusi. Menurut Anda, oposisi politis sekarang tidak tulus atau tidak bisa bekerja? Tidak ada oposisi politik sama sekali (yang bekerja untuk Suriah) Tetapi banyak kita temukan pengaruh politik dari mereka! Tidak ada! Bukanlah ada Koalisi Nasional untuk Suriah, Dewan Nasional dan lainnya, tetapi Anda mengatakan tidak ada? Tidak ada sama sekali oposisi politik yang mewakili revolusi ini. Mereka hanya mewakili kepentingan pribadi. Bisa Anda jelaskan? Bukankah mereka mengaku mewakili rakyat Suriah? Tidak, mereka tidak mewakili rakyat Suriah. Sekali lagi, mereka hanya mewakili kepentingan pribadi! Bisa Anda jelaskan? Ya, karena mereka tidak memiliki hubungan dengan para pejuang di lapangan. Bagaimana mereka mewakili para pejuang, sedangkan mereka tidak berkumpul dengan yang di lapangan? Mereka tidak masuk ke dalam. Mereka tidak pernah mencoba masuk ke bumi Suriah walaupun sekali saja. Bila demikian, bagaimana mereka mewakili revolusi? Mungkinkah mereka mewakili rakyat Suriah? Orang-orang itu hanya mewakili negara yang membantu mereka. Mewakili negara-negara…. …yang membantu mereka mendapatkan posisi. Dan tidak mewakili rakyat Suriah? Selama ini, tidak! Maksud Anda, Koalisi Nasional? Semuanya! Koalisi, Dewan Nasional dan semua politikus di lembaga-lembaga oposisi. Lantas siapa yang mewakili rakyat Suriah? Para pejuang lapangan! Para pejuang di medan peranglah yang mewakili rakyat Suriah. Tetapi Anda tadi mengatakan bahwa para komandan lapangan sekarang banyak yang melakukan kesalahan! Lalu Anda mengatakan komandan perang itu yang mewakili para pejuang? Sudah pasti itu! Kita memang melakukan kesalahan dalam revolusi ini. Ada kesalahan dan ujicoba lainnya dalam sebuah revolusi. Tetapi, meskipun ada kesalahan pemimpin, selama ini mereka dimaafkan oleh para pejuang. Itu karena mereka ada dan bersama masyarakat. Mereka ikut berperang melawan rezim. Beberapa orang menyayangkan tindakan negatif di lapangan, krisis FSA, dan hubungan mereka dengan rakyat. Ini akan kita diskusikan nanti. Tetapi sebelumnya saya ingin kembali ke sebab pengunduran diri Anda! Anda mengatakan telah menyampaikan pesan kepada masyarakat dunia, Koalisi Nasional, dan persoalan terkait ini. Tampak bahwa Anda mengundurkan diri karena memiliki masalah dengan para komandan militer? Tidak! Saya tidak memiliki masalah sama sekali dengan mereka. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan seluruh komandan katibah di lapangan. Kita semua bersahabat. Tetapi, saya ulangi bahwa sebagian ada yang lalai. Maka saya ingin mengingatkan mereka dari kelalaian yang sedang membelit sebagian mereka. Ini tidak berarti saya tidak memiliki masalah pribadi dengan mereka. Anda tidak setuju dengan sebagian cara mereka, begitu? Ya, tidak sejalan dengan sebagian mereka karena tidak merespons permasalahan di lapangan. Kepedulian untuk memberikan bantuan pasukan untuk membendung kekuatan musuh. Kota Safirah telah jatuh, tetapi mereka justru sibuk dengan urusan lain. Inilah pesan terpenting yang ingin saya sampaikan. Saya juga ingin menyampaikan kepada semua dan ini sangat penting. Bahwa kedudukan itu amanah, bukan kemuliaan dan kehormatan. Tanggung jawabnya besar. Ia akan bergulir kepada yang lain. Turun dari suatu jabatan bukanlah kehinaan bagi Al-Akidi atau orang lain. Saya ingin keluar dari pemahaman yang keliru bahwa posisi ini tidak akan bisa dijalankan kecuali si fulan; tidak ada yang bisa memimpin kecuali si ini dan itu. Janganlah kita nanti menjadi seperti Bashar Asad dan ayahnya—semoga Allah melaknat keduanya. Dengan perspepsi seperti itu, tidak akan ada seorang pun mampu menyelamatkan Suriah dari Assad. Dewan Militer tidak bisa dikhususkan untuk si fulan atau si fulan. Atau komandan Batalion Fulan. Bukan demikian! Sebaliknya, harus ada keyakinan bahwa ada orang yang memiliki kapasitas yang sangat baik di Suriah. Ada orang yang lebih baik dan pantas daripada Al-Akidi untuk memimpin Dewan Militer. Tidak ada masalah kepemimpinan ini berganti kepada siapa saja. Saya menginginkan ada suasana dan semangat baru di Dewan Militer. Mudah-mudahan ada nafas dan peran yang lebih kuat, yang bisa mereka persembahkan sekarang. Jadi, saya hanya meninggalkan kedudukan ini, tidak meninggalkan revolusi. Revolusi adalah darah saya. Siapa yang meninggalkan revolusi berarti pengkhianat. Ini pertanyaan penting, Anda hanya meninggalkan jabatan? Ya, siapa yang meninggalkan revolusi dan jihad maka ia telah berkhianat. Saya hanya meninggalkan jabatan. Dengan keluar ini, mungkin saya memiliki kesempatan lebih luas untuk beramal, serta keluar dari belitan kedudukan ini. Di Dewan Militer, saya harus bekerja dengan semua pihak, lembaga, militer, batalion, dan setiap orang yang mengangkat senjata. Saya dipaksa untuk bekerja dengan orang yang baik dan yang buruk; mulia dan hina. Tetapi setelah saya keluar dari ikatan jabatan ini, saya tidak akan beramal kecuali dengan orang-orang yang baik saja. Banyak pertanyaan atas pengunduran diri Anda, dan ada yang menyebut bahwa Al-Akidi mengundurkan diri karena lari dari tanggung jawab. Benarkah demikian? Kami telah melalui banyak situasi yang lebih sulit daripada sekarang, namun saya tidak lari dari tanggung jawab. Saya tidak akan lari dari tanggung jawab revolusi ini. Saya tetap bersama revolusi hingga akhir; baik menang atau mati syahid. Kami menunggu-nunggu itu. Kami berjanji kepada Allah untuk tetap dalam revolusi ini. Kalau saya ingin lari, saya tidak akan bekerja di sini. Banyak kesempatan untuk bekerja di luar sana, tetapi saya memilih tetap berada di medan perang bersama elemen mujahidin dan pejuang. Saya akan bekerja untuk menyatukan mereka dan saling menasihati. Anda akan bekerja dengan membentuk sebuah lembaga baru, begitu? Tidak, saya akan bekerja sebagai prajurit bersama mereka. Membawa senjata dan hidup di tengah-tengah mereka. Tanpa sebuah jabatan? Benar, saya akan bersama mereka di setiap front, tanpa jabatan resmi apa pun. Jadi Anda tidak akan meninggalkan Suriah? Tidak, saya tidak akan pergi dari Aleppo. Mungkin saya akan pindah ke wilayah lain, pesisir atau Damaskus. tetapi saya tidak akan meninggalkan Suriah. Ini tidak mungkin.
Posted on: Mon, 25 Nov 2013 09:17:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015