Kumpulan Cerita Pendek Pengalaman Unik Para Broker 1. Foto - TopicsExpress



          

Kumpulan Cerita Pendek Pengalaman Unik Para Broker 1. Foto Properti seperti mau Pas Foto aja nih Minggu lalu ada sepasang pasutri (calon penjual) yang datang ke kantor,mereka berdua berniat untuk menitipkan rumahnya agar dilisting sewa. Lokasi rumah yang akan dititipkan tersebut berada di daerah Surabaya Barat. Calon penjual meminta saya untuk datang ke lokasi agar mengetahui fisik rumah sehingga bisa memperkirakan harga yang cocok untuk rumah tersebut. Saat saya mau ke lokasi saya memberi kabar ke calon penjual melalui telepon. Calon Penjual : “Nanti aja datangnya, Bu…tunggu rumputnya dipotong dulu,ya…supaya bisa sekalian difoto rumahnya.” Minggu berikutnya saya mencoba menghubungi kembali calon penjual agar segera bisa saya bantu jualkan dan memfoto rumah tersebut. Dua kali saya menelepon, katanya tukang tamannya belum datang dan meminta agar hari Senin saja telepon lagi. Hari Seninpun tiba, saya tepati janji untuk menghubugi calon penjual kembali. Calon Penjual : “Tukang tamannya motong rumputnya kependekan jadi masih kelihatan tanah. Tunggu rumputnya tumbuh sedikit, ya…supaya hijau dan kelihatan cantik.” Saya sampaikan ke calon penjual : “Mumpung ada yang cari loh, Pak…” Calon Penjual : “Tunggu dulu aja sampai rumputnya panjang supaya orang tertarik.” Saya pikir ini mau foto rumah atau mau pas foto ya? Biasanya, kan kalau mau pas foto potong rambut dulu supaya kelihatan cantik tapi setelah dipotong eh kependekan jadi fotonya ditunda dulu, deh…nunggu rambutnya panjang dikit 2. Biar rumah cepat laku, dicat dulu ya Kapan lalu ada sepasang pasutri (penjual) datang ke kantor mau mencari rumah serta mau menjual rumahnya di daerah Surabaya Barat. Saya berencana untuk foto rumah tersebut sehingga saya menghubungi penjual melalui telepon. Penjual : “Maaf, Bu…jangan difoto dulu karena di rumah hanya ada istri, saya sedang di luar kota” (saya berpikir apa hubungannya ya… ??). Beberapa waktu kemudian, saya menghubungi kembali penjual dan menyatakan niat saya untuk memfoto rumahnya yang mau dijual tersebut. Penjual : “Sekarang tembok rumah masih proses dicat, jangan difoto dulu bu” Tidak lama kemudian karena ada calon pembeli ingin melihat rumah tersebut, saya hubungi si calon penjual kembali Penjual : “Temboknya sudah dicat tapi hasil catnya belum dibersihkan, jadi kelihatan kurang rapi dan menarik. Jadi jangan ditunjukkan dulu, ya...” ????..tuing…tuing…??? 3. Nikmatnya mengantri Sebagai seorang Broker Profesional, minggu ini saya mendampingi pembeli untuk melakukan tanda tangan PPJB atas pembelian properti. Kebetulan Pembeli saya berasal dari luar pulau, sehingga saya harus menemani antar ke lokasi untuk tanda tangan PPJB tersebut sampai selesai. Jam 12 siang kami sampai di lokasi dan ternyata kami mendapatkan nomor antrian ke 86, sementara di jam itu yang ditangani masih nomor antrian 40. Akhirnya saya ajak pembeli keluar makan siang dahulu karena perkiraan saya pasti sore baru giliran kami. Jam 16:00 sore kami kembali ke lokasi untuk melakukan tanda tangan PPJB, ternyata yang ditangani masih nomor antrian 70. Karena hari ini harus tetap tanda tangan PPJB, akhirnya kami menunggu di lokasi saja. Dan akhirnyaaaaaa……. Jam 20:00 malam barulah tiba giliran kami melaksanakan tanda tangan PPJB di hadapan notaris. Karena kita menunggu terlalu lama, oleh pihak developer kami diberi pelayanan yang baik dengan disuguhi menu makan malam yang sangat istimewa dan tidak lupa snacknya . Gak rugi, deh…kita antar klien dan mengantri dengan penuh kesabaran…(ini developernya memang baik atau nyuap biar kita tidak marah ya...?? hehehehe).
Posted on: Sat, 29 Jun 2013 03:59:15 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015