LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI TELKOM INDONESIA Alamat : Jl. - TopicsExpress



          

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI TELKOM INDONESIA Alamat : Jl. ASAHAN KM O,4 PEMATANGSIANTAR Kompetensi Keahlian : REKAYASA PERANGKAT LUNAK Disusun Oleh : 1.NURLELA SIRAIT SMK SWASTA PELITA PEMATANGSIANTAR Bidang studi Keahlian : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA Kompetensi Keahlian : REKAYASA PERANGKAT LUNAK STATUS : TERAKREDITASI A Jl. MELANTHON SIREGAR NO.155,Telp. (0622) 25570 ___________________________________________________________________________________ Format 2 Lembar Pengesahan Sekolah LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH TENTANG LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI DI TELKOM INDONESIA Alamat : Jl. ASAHAN KM O,4 PEMATANGSIANTAR Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………………..……….. Disetujui : Tanggal : ……………………………………………. Oleh : Kepala Program Keahlian ………………………………… Pembimbing Sekolah ………………………………… Mengetahui, Kepala SMK PELITA ___________________________________________________________________________________ Format 3 Lembar Pengesahan DU/DI LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI TENTANG LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI TELKOM INDONESIA Alamat : Jl. ASAHAN KM O,4 PEMATANGSIANTAR Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………………..……….. Disetujui : Tanggal : ……………………………………………. Oleh : Kepala DU / DI ___________________________ NIP. Pembimbing DU / DI ___________________________ NIP. ___________________________________________________________________________________ KATA PENGANTAR SYALOM Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat TUHAN YANG MAHA ESA, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang dilaksanakan pada tanggal 24 juni– 3 agustus 2013 di Telkom Indonesia. Adapun Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini disusun sebagai bukti nyata bahwa saya telah mengikuti dan melaksanakan Prakerin yang telah diwajibkan bagi siswa – siswi kejuruan SMK SWASTA PELITA PEMATANGSIANTAR.. Saya menyadari bahwa Laporan ini jauh dari sempurna baik dalam segi isi maupun tata cara penulisannya. Oleh karen itu saya dapat menerima kritik dan saran yang akan membangun dari pembaca. Semoga apa yang saya lakukan dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada umumnya. Terimakasih. DAFTAR ISI 1. Lembar Pengesahan Praktek Kerja Industri oleh Sekolah 2. Lembar Pengesahan Praktek Kerja Industri oleh Perusahaan (DU / DI) 3. 3. Lembar Asistensi 4. 4. Kata Pengantar 5. 5. Daftar Isi 6. 6. Isi Laporan • BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Dasar Pelaksanaan Prakerin 1.2. Pengertian Praktek Kerja Industri 1.3. Tujuan Praktek Kerja Industri • BAB II : GAMBARAN UMUM DU/DI 2.1. Sejarah Singkat DU/DI 2.2. Stuktur Organisasi 2.3. Bidang Usaha/Bidang Pekerjaan DU/DI BAB III : PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 3.1. Laporan Pekerjan Kelompok 3.2. Laporan Pekerjaan Individu BAB IV : PENUTUP 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran BAB I PENDAHULUAN 1.1 DASAR PELAKSANAAN PRAKERIN Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan diluar proses belajar mengajar dan dilaksanakan pada suatu perusahaan / industri atau instansi yang relawan siswa dapat memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang perusahaan, dan kegiatan – kegiatan praktek yang berhubungan langsung dengan teknologi baik perencanaan, pengelolaan maupun pelaksanaan atau oprasionalnya. Pelaksanaan praktek kerja industri di tunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dibidang teknologi, penyesuain diri dengan situasi yang sebenarnya mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung dengan tujuan khusus. 1.2 PENGERTIAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan keahlian profesional yang mengadukan secara sistematik program pendidikan di sekolah melalui kegiatan bekerja langsung didunia usaha maupun didunia industri untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. 1.3 TUJUAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 1. Manghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja atau industri. 2. Memperkokoh “Link dan Match” antara pihak sekolah dan dunia kerja atau industri. Meningkatkan efisien profesi pendidikan untuk pelatihan tenaga kerja terampil. 4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari mengajar.. SEJARAH PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang kita kenal sebagai Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak dalam bidang Pelayanan Jasa Telekomunikasi untuk Umum Dalam Negeri. Asal mula berdirinya Perusahaan Perseroan Telekomunikasi dimulai pada tahun 1884 No. 52 tentang “ Post en Telegraafdients” . Pada tahun 1906 melalui Staatsblad Np. 395, badan ini diubah menjadi “ Post Telegraaf en Telefondients” atau disingkat PTT dan semenjak itu disebut PTT Dients.Pada tahun 1931 berdasarkan IBW PTT ditetapkan sebagai Perusahaan Negara, ketetapan ini mulai berlaku tanggal 1 Januari 1932 pada tanggal 27 September 1945, sebulan setelah Proklamasi Kemerdekaan sekelompok pemuda yang bergabung dalam Angkatan Muda PTT ( AMPTT ) merebut kekuasaan atas badan PTT dari tangan Jepang. Peristiwa yang terjadi di Bandung inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Bakti Postel. Setelah badan PTT berada di tangan Bangsa Indonesia, nama PTT diubah menjadi “ Jawatan Telegraph dan Telepon”.Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1960 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Penggati Undang Undang (PERPU) yang mengatur persyaratan sebuah Perusahaan Negara yaitu PERPU No 19 tahun 1960 dan ternyata persyaratan tersebut sehinga berdasarkan PP No.240 tahun 1961 satus Jawatan PTT menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN POSTEL) dan Pariwisata. Lapangan PN POSTEL berkembang makin pesat seiring dengan perkembangan peradaban sehingga suatu saat dirasa perlu untuk meninjau kembali agar masing – masing bidang dapat mempercepat geraknya. Atas dasar pemikiran ini pada tahun 1965 PN POSTEL dipecah menjadi dua Perusahaan Negara masing masing PN Pos dan Giro berdasarkan PP No.29 tahun 1965 dan PN Telekomunikasi bedasarkan PP No.30 tahun 1965.Pada tahun 1966 seuai dengan Keputusan Presiden 21 Februari 1966 tentang Penyempurnaan Kabinet Dwikora,kegiatan pos dan telekomunikasi ditangani oleh Kementrian Pos dan Telekomunikasi dibawah pimpinan menteri. Status tersebut tidak berlangsung lama karena pada tanggal 25 Juli 1966, Kememntria Pos dan Telekomunikasi diturunkan lagi menjadi Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi dibawah naungan Departement Perhubungan .Berdasarkan PP No.9 tahun 1978 status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro ,demikian juga PN Telekomunikasi diubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) berdasarka PP No.36 tahun 1974 dan dikukuhkan sebagai Pengelola Telekomukasi untuk Umum Dalam Negeri dan Luar Negeri. Pada akhir tahun 1980 Pemerintah mengambil kebijakan dengan mengambil seluruh saham PT Indonesia Satellite Coorporatin (INDOSAT), sebuah perusahaan swasta yang didirikan dengan Penanaman Modal Asing yang kemudian diubah statusnya menjadi suatu BUMN berbentuk PERSERO. Pernyataan Modal Negara Republik Indonesia dalam saham PT INDOSAT tersebut tertuang dalam PP No.52 tahun 1980 berdasarka PP No.53 tahun 1980 guna meningkatkan pelayan jasa telekomunikasi bagi masyarakat PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha yang diberi wewenang usaha menyelenggarakan untuk umum dalam negeri. Khusus untuk telekomunikasi luar negeri dipercayakan pada PT INDOSAT .Seirirng dengan demokratisasi perekonomian nasional, maka pada tahun 1989 pihak swasta memperoleh kesempatan untuk berperan serta dalam penyelenggaraan telekomunikasi melalui Undang – Undang No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi. Tranformasi ini kemudian dilanjutkan dengan perubahan PERUMTEL menjadi Perusahaan Perseroan(PERSERO) Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) berdasarkan PP No.25/1991.Pada tanggal 14 November 1995, Penawaran Umum Perdana Saham TELKOM (Initial Public Offering atau IPO). Pada Tahun Tersebut, saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ),Bursa Efek Surabaya (BES),New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM diperdagangkan tapa pencatatan (Public Offering Without Listing iatau POWL) di Tokyo Stock Exchange (TSE). Pada 1 Januari 1996, TELKOM memulai implemmentasi Kerjasama Operasi (KSO) di wilayah Devisi Regional I Sumatera dengan mitra PT.Pramindo Ikat Nusantasa (Pramindo); Devisi Regional III Jawa Barat dan Banten dengan mitra PT Aria. West International (Aria West); Divisi Regional IV Jateng dan DIYogyakarta dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI);Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia dengan mitra PT. Bukaka Singtel.Perkembanmgan TELKOM memasuki situasi kompetisi ketika pemerintah menghapus monopoli penyelenggaraan telekomunikasi pada tahun 1999 dengan diberlakukannya Undang – Undang No.36 tahun 1999.Pada tahun 2001, PT. TELKOM membeli 35% saham TELKOMSEL dari PT. INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT. TELKOM dengan PT. INDOSAT. Dengan transaksi ini, PT. TELKOM menguasai 72,72% saham TELKOMSEL. PT. TELKOM juga membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan PT. TELKOM. Pada tahun 2002, PT. TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. Pada tahun 2006 PT. TELKOM menjual 12,72% saham TELKOMSEL kepada Singapure Telecom, dan dengan demikian PT. TELKOM memiliki 65% saham TELKOMSEL. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoly penyelenggaraan telekomunikasi local.Dalam memilih lokasi, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Mempertimbangkan berbagai factor yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup, produktifitas usaha dan rencana-rencana jangka panjang lainnya.Kantor Pusat TRLKOM berkedudukan di Jalan Japati No. 1 Bandung, yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran pengelolaan perusahaan melalui Unit Kerja Perusahaan secara keseluruhan, sedangkan penjabaran operasional dilaksanakan oleh masing-masing Divisi yang ada di TELKOM. Divisi- divisi tersebut terdiri dari : 1. Divisi Network 2. Divisi Regional, yang terdiri dari: DEVIRE I : Sumatera DEVIRE II : Jakarta dan sekitarnya DEVIRE III : Jawa Barat DEVIRE IV : Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta DEVIRE V : Jawa Timur DEVIRE VI : Seluruh Kalimantan DEVIRE VII : Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya 3. Divisi Atelir 4. Divisi Bisnis Utama 5. Divisi Riset dan Teknologo Informasi (RISTI) 6. Divisi Pelatih 7. Divisi Properti 8. Divisi Bisnis Penunjang Divisi Network merupakan Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi Jarak Jauh Dalam Negeri melalui pengoperasian Jaringan Transmisi Jalur Utama Nasional. Divisi Regional merupakan penyelenggara Jasa Telekomunikasi di wilayah masing-masing, sedangkan divisi lain merupakan divisi penunjang.Divisi Regional IV dibagi menjadi beberapa Kantor Daerah Telekomunikasi (Kandatel), yaitu Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, Pekalongan, dan Solo. Kantor Cabang Telekomunikasi (Kancatel) Temanggung sendiri masuk dalam wilayah Kandatel Yogyakarta. LAPORAN PEKERJAAN KELOMPOK LAPORAN PEKERJAAN INDIVIDU LAMPIRAN PERATURAN TELKOM NOMOR : 02 Tahun 2012 TANGGAL : 14 Februari 2012 BAGAN STUKTUR ORGANISASI TELKOM INDONESIA SUMUT TIMUR KECAMATAN:
Posted on: Fri, 28 Jun 2013 03:56:23 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015