Loster dengan Ornamen Khas Bali tetap Dicari Denpasar (Bisnis Bali) - Pendukung bagian dari rumah seperti loster (ventilasi) dengan ornamen khas Bali, masih tetap diminati. Loster dengan desain yang khas dan unik tersebut tak lekang dimakan zaman. Dari transaksi kian banyak penggunaan loster bermotif khas Bali di pasaran. “Loster dari paras putih yang mendominasi permintaan. Pasar lokal yang berkaitan dengan dunia pariwisata mulai dari vila, restoran, hotel, hingga rumah pribadi terbanyak menggunakan loster putih,” kata pemilik usaha Sari Mulya, Bagus Edhy Candra di Sanur, belum lama ini. Ia mengatakan, desain hunian saat ini tidak semuanya mengarah konsep sesuai dengan rumah khas Bali tempo dulu. Desain rumah, ruko atau usaha berkembang pesat sesuai luas tanah, tren dan umumnya bergaya modern minimalis. Meski demikian, sentuhan khas Bali tetap dipertahankan kendati sangat kecil. Salah satunya penggunaan loster ornamen khas Bali. “Loster dengan ornamen bunga, patra Bali mampu menambah nuansa hunian sangat mewah, eksklusif dan unik. Di samping membuat penghuni betul-betul berada di Bali,” katanya. Menurut dia, pada zamannya loster di Bali umumnya terbuat dari kayu jati dan sejenisnya yang tidak hanya sebagai hiasan bangunan saja. Loster juga sebagian besar mempunyai arti khususnya pada rumah-rumah adat. Namun, sejalan dengan perkembangan zaman, loster kini makin berkembang dari segi ornamen hingga bahan baku, termasuk peruntukannya pula yang hanya merupakan hiasan saja dan pendukung gaya khas Bali. “Salah satu material bangunan yang kini cukup diminati pasar adalah jenis loster batu. Material ini diproduksi manual dengan cara diukir atau dipahat,” ujarnya. Bahan yang digemari masyarakat lokal hingga pengembang properti umumnya dari bahan baku lokal seperti batu yang dikombinasi paras putih, kemudian dipahat dalam motif yang beragam. Ornamen mulai motif bunga teratai, kamboja, daun, ukiran patra , parwa Bali dan banyak lagi. Ukuran ada yang mulai 40 x 40 cm maupun 30 x 30 cm, hingga sesuai pesanan. Untuk harga bervariasi hingga ratusan ribu rupiah. *dik
Posted on: Sun, 14 Jul 2013 12:15:16 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015