MALANG POST – Bayangan untuk meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL), nyaris pupus. Kini merebut peringkat kedua, butuh perjuangan ekstra-ekstra keras. Berharap dapat poin dari Mitra Kukar, ternyata justru Singo Edan kalah 1-2 (0-2) dari tim asal Kutai Kertanegara ini. Poin Arema pun ‘mantap’ di 56. Meski tetap berada di peringkat dua, tetapi posisi itu jelas-jelas sangat rawan. Tidak lagi sekadar Sriwijaya FC (poin 56) yang jadi ganjalan. Tapi bertambah satu lagi. Mitra Kukar. Kemenangan semalam, membuat tim yang dulunya bernama Mitra Surabaya ini meraih 54 poin. Itu belum termasuk Persib yang menguntit di posisi ketiga dengan 55 poin, plus satu laga lebih sedikit. Semalam, bukan hanya kalah. Bahkan di babak pertama, Arema seperti diajari bagaimana bermain bola. Nyaris tidak berkutik. Sepertinya, bertanding malam hari dalam suasana Ramadan, sangat berpengaruh. Bisa jadi karena Arema tidak pernah berlatih malam hari selama Ramadan. Berbeda dengan tuan rumah yang sudah tiga kali berlatih malam hari selama Ramadan, untuk menghadapi Arema. Tak heran, Mitra terlihat begitu menguasai situasi. Mereka sangat enak bermain bola-bola pendek. Sementara Arema, sering salah passing, salah umpan dan sering kehilangan bola. Bagi Arema, kekalahan tersebut membuat target meraih poin, hilang. Sementara bagi Mitra, sukses semalam, membuat mereka meraih prestasi dengan mengalahkan Arema untuk pertama kali dalam empat pertemuan terakhir. Ratusan Aremania yang menyaksikan bersama-sama di halaman kantor redaksi Malang Post, juga dibuat gemas dengan penampilan anak asuh Rahmad Darmawan itu. ‘’Lek tail niame, elek, Sam. Koyok kadit onok gregete blas. Mangkane, latihan. Jangan memandang rendah suasana malam,’’ ujar Yanto Gembul, Aremania Klaseman, yang hadir dalam nobar semalam. Ya. Komentar itu tidak terlalu salah. Betapa tidak, sejak peluit wasit Maulana Nugraha berbunyi, Mitra Kukar langsung menebar teror kepada lini belakang Arema. Paulo Frangipane sudah mengancam pada menit 3. Frangipane melakukan sontekan yang membahayakan gawang Kurnia Meiga. Untung bola masih melenceng di samping gawang Arema. Balas menyerang, menit 3 Greg Nwokolo langsung menggebrak lini pertahanan yang digalang oleh Hamka Hamzah dkk. Namun, tendangannya masih bisa terpegang oleh Joyce Sorongan. Tapi, hanya ini saja peluang yang bisa dibuat oleh Arema pada babak pertama. Begitu permainan bergulir, Arema mulai berada pada posisi defensif. Sebaliknya, Mitra Kukar semakin getol menguasai ritme permainan dan terus menyerang. Benar saja. Hanya selang satu menit, gol tercipta untuk Naga Mekes. Gol Mitra Kukar berawal dari pergerakan striker baru Mitra Kukar, Ilija Spasojevic. Spaso yang tak terkawal oleh lini tengah Arema, bergerak dengan bebas di area luar kotak penalti. Tanpa pengawalan berarti, Spaso melakukan sontekan berkelas yang meluncur tipis di sisi dalam tiang gawang. Tangan panjang Kurnia Meiga gagal menggapai bola mendatar itu. Menit 4, Spaso membuat Arema kalah 0-1. Setelah itu, skuad asuhan Stefan Hansson terus menggempur Arema. Hampir tak ada kesempatan bagi skuad besutan Rahmad Darmawan (RD) untuk mengembangkan permainan. Pertahanan yang digalang Victor Igbonefo dkk kedodoran oleh badai gempuran serangan dari Mitra Kukar. Duet Argentina Mitra Kukar, Esteban Herrera dan Paulo Frangipane mengobrak-abrik pertahanan klub berlogo singa itu. Dua pemain ini menyokong sosok Spaso yang berkali-kali membuat peluang emas. Menit 23, Herrera sukses melakukan penetrasi dari sisi kanan dan melancarkan umpan matang kepada Spaso. Peluang tersebut hampir pasti jadi gol. Namun, striker berusia 25 tahun asal Montenegro tersebut gagal memanfaatkan bola matang itu. Menit 24, lagi-lagi Spaso membuat Rahmad Darmawan (RD) panas dingin. Spaso lagi-lagi lepas dari kawalan pemain Arema. Ia hampir saja membobol gawang Entong, andai tendangan kerasnya di dalam kotak penalti tak membentur mistar. Digempur berkali-kali membuat lini belakang Arema kelabakan. Menit 31 hampir saja Entong melakukan blunder karena membuang bola secara tanggung. Bola hendak disambar oleh Esteban Herrera. Untung saja Purwaka Yudhi bisa menghalau bola tersebut. Namun, petaka terjadi lagi menit 32. Inspirator tim, Paulo Frangipane memanfaatkan kesalahan lini tengah Arema dan mencetak gol bagi Mitra Kukar. 0-2 Arema semakin tertinggal jauh. Hingga babak pertama berakhir, tidak ada tambahan gol dari kedua tim. Memasuki babak kedua, Mitra Kukar ingin menurunkan tempo. Berbeda dengan babak pertama, skuad asuhan Stefan Hansson berharap menurunkan ritme dan menjaga keunggulan hingga pertandingan berakhir. Namun, hal ini dimanfaatkan oleh Arema untuk menaikkan tensi serangan. Namun demikian, peluang emas baru tercipta menit 69. Beto Goncalves yang sukses menerobos lini pertahanan Mitra Kukar dari sisi kanan, membawa bola hampir tanpa kawalan. Sayang sontekannya ditepis oleh Joyce. Bola memantul ke arah Beto lagi. Tapi, striker Samba itu tidak melakukan tendangan lagi. Dia malah memberi umpan crossing lambung kepada Christian Gonzales. El Loco gagal mengheading bola ke arah gawang. Gol yang dinantikan oleh sekitar 2000 Aremania di Stadion Aji Imbut akhirnya tiba. Setelah Ahmad Bustomi melakukan pelanggaran terhadap I Gede Sukadana, Arema mendapat kesempatan tendangan bebas. Greg yang jadi eksekutor sukses melesakkan tendangan melengkung keras, ke pojok kanan gawang Joyce Sorongan. Arema menipiskan ketertinggalan jadi 2-1 menit 77. Sayangnya, hanya itu satu- satunya kesempatan Arema untuk mencetak gol. Hingga peluit pertandingan berakhir dibunyikan, klub berlogo singa itu tak bisa mengejar ketertinggalan. Arema kalah 2-1. Posisi Arema di runner up semakin rentan digeser oleh saingan, yakni Sriwijaya FC dan Persib Bandung. Kedua tim ini bernapas lega dengan kekalahan Arema dari Mitra Kukar. Praktis, kesempatan untuk menggeser Arema dari runner up masih terbuka lebar. Karena itu, tidak ada kata selain menang dalam pertandingan lawan Persisam Putera Samarinda Kamis nanti, bila Arema ingin mengamankan posisi. (fin/avi) #arek
Posted on: Tue, 30 Jul 2013 05:05:01 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015