MENERIMA TEGURAN GAL 2:11-14 Menerima teguran, sekalipun jelas-jelas kita ini salah & patut ditegur, biasanya tetap saja menimbulkan perasaan tdk enak dlm hati. Itulah sebabnya banyak orang tdk suka, bahkan marah kalau ditegur. Mereka lebih senang menerima pujian, walau hanya basa-basi. Sikap "anti teguran" ini keliru. Sebab bagaimana pun kita tdk selalu benar. Ada saatnya kita berbuat salah, & karenanya membutuhkan teguran supaya bisa memperbaiki diri. Randy Pausch, dlm bukunya yg sangat terkenal, The Last Lecture, menulis demikian, "kalau anda melihat diri anda melakukan sesuatu yg buruk & sudah tdk ada lagi orang yg mau repot-repot memberi tahu anda, maka tempat itu tdk baik buat anda. Anda mungkin tdk ingin mendapat teguran, tetapi orang yg menegur anda kerap kali adlh satu-satunya orang yg memberi tahu bahwa ia masih mengasihi & memperdulikan anda, & ingin melihat anda menjadi lebih baik." Paulus menegur Petrus karena telah bersikap plin plan (ayat 12). Teguran Paulus ini tentu saja dilandasi dgn maksud baik. Sebab kalau mau aman. Sebetulnya Paulus bisa saja memilih diam & membiarkan Petrus dgn kesalahannya itu. Lagi pula, tdk ada untung apa-apa bagi Paulus dgn menegur Petrus, malah mungkin bisa disalahartikan. Jadi, kalau kita mendapat teguran dari siapa pun, jangan buru-buru merespons dgn sikap antipati. Apalagi dgn marah. Sebab bisa jadi teguran itu justru sangat berguna buat kita. Lihat itu sebagai sebentuk cara seseorang peduli & mengasihi kita. Teguran yg membangun itu tanda kasih.
Posted on: Wed, 07 Aug 2013 13:14:24 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015