MENGHAPUS DOSA DENGAN PUASA ASYURA Bulan Muharram adalah salah - TopicsExpress



          

MENGHAPUS DOSA DENGAN PUASA ASYURA Bulan Muharram adalah salah satu dari bulan-bulan haram yang memiliki banyak keutamaan. Diantara keutamaannya adalah memperbanyak puasa. Dalam bulan Muharram dikenal beberapa hari yang sangat diutamakan dalam berpuasa sunnah yaitu pada tanggal 9 dan 10. Bagaimana dengan tanggal 11? Mari kita baca penjelasannya di bawah ini. PUASA TASUA Tasu’a adalah tanggal 9 Muharram. Dinamakan demikian, diturunkan dari kata tis’ah [Arab: ﺔﻌﺴﺗ] yang artinya sembilan. Pada tanggal 9 Muharram ini kita dianjurkan puasa, mengiringi puasa Asyura di tanggal 10 Muharram besok harinya. Agar puasa kita tidak menyamai puasa yang dilakukan Yahudi, yaitu pada tanggal 10 Muharram saja. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa Asyura dan beliau perintahkan para sahabat untuk melakukan puasa di hari itu, ada beberapa sahabat yang melaporkan: ﺎَﻳ َﻝﻮُﺳَﺭ ُﻪَّﻧِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ٌﻡْﻮَﻳ ُﻪُﻤِّﻈَﻌُﺗ ُﺩﻮُﻬَﻴْﻟﺍ ﻯَﺭﺎَﺼَّﻨﻟﺍَﻭ “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ﺍَﺫِﺈَﻓ َﻥﺎَﻛ ُﻡﺎَﻌْﻟﺍ ُﻞِﺒْﻘُﻤْﻟﺍ َﺀﺎَﺷ ْﻥِﺇ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻨْﻤُﺻ َﻡْﻮَﻴْﻟﺍ َﻊِﺳﺎَّﺘﻟﺍ “Jika datang tahun depan, insyaaAllah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram).” Ibnu Abbas melanjutkan, “Namun belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah wafat.” (HR. Muslim 1916). An-Nawawi mengumpulkan beberapa penjelasan tentang hikmah dianjurkannya puasa tasu’a, Para ulama dikalangan madzhab kami dan madzhab lainnya menyebutkan beberapa hikmah dianjurkannya puasa tasu’a: 1. Tujuan puasa Tasu’a ini adalah menyelisihi orang yang yahudi, yang hanya melaksanakan puasa di tanggal 10 saja. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma. 2. Tujuan puasa Tasu’a adalah untuk mengiringi puasa hari asyura dengan puasa di hari sebelumnya. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang puasa di hari jumat saja. 3. Sebagai sikap kehati-hatian dalam menentukan kapan puasa asyura, karena ketidak jelasan munculnya hilal dan kemungkinan adanya kesalahan dalam penentuan hilal Muharam. Sehingga bisa jadi tanggal 9 dalam perhitungan manusia, sejatinya merupakan tanggal 10 Muharam yang sebenarnya. PUASA ASYURA Puasa Asyura adalah puasa sunnah pada tanggal 10 Muharram. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Puasa hari Asyura, saya berharap agar Allah menghapuskan dosa satu tahun yang telah lewat. (HR. Muslim 1162). MasyaaAllah, betapa luasnya karunia Allah kepada kita, hanya dengan puasa sehari Allah jadikan sebagai sebab pengampunan dosa satu tahun yang telah lewat. Dan Allah Maha Luas Ramatnya. Karena tujuan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat antusias untuk melaksanakan puasa Asyura. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menceritakan: ﺎَﻣ ُﺖْﻳَﺃَﺭ ﻰَّﻠَﺻ َّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ُﻪَّﻠﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ﻯَّﺮَﺤَﺘَﻳ ٍﻡْﻮَﻳ َﻡﺎَﻴِﺻ ﻰَﻠَﻋ ُﻪَﻠَّﻀَﻓ ِﻩِﺮْﻴَﻏ ﻻِﺇ ﺍَﺬَﻫ َﻡْﻮَﻴْﻟﺍ َﺀﺍَﺭﻮُﺷﺎَﻋ َﻡْﻮَﻳ ﺍَﺬَﻫَﻭ َﺮْﻬَّﺸﻟﺍ ﻲِﻨْﻌَﻳ َﺮْﻬَﺷ َﻥﺎَﻀَﻣَﺭ “Saya belum pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam betul- betul memperhatikan puasa pada hari yang beliau istimewakan dari pada yang lainnya, melebihi puasa di hari ini yaitu Asyura dan bulan ini, yaitu Ramadhan.” (HR. Bukhari 1867). DOSA BESAR ATAU DOSA KECIL? Kata Imam Nawawi rahimahullah, yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah dosa kecil sebagaimana beliau penerangkan masalah pengampunan dosa ini dalam pembahasan wudhu. Namun diharapkan dosa besar pun bisa diperingan dengan amalan tersebut. Jika tidak, amalan tersebut bisa meninggikan derajat seseorang. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 46) Adapun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat secara mutlak setiap dosa bisa terhapus dengan amalan seperti puasa Asyura. (Lihat Majmu’ Al Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 7: 487-501) ANJURAN PUASA TANGGAL 11 MUHARRAM Banyak ulama mengatakan bahwa disunnahkan juga berpuasa sesudahnya yaitu tanggal 11 Muharram. Di antara mereka ada yang berdalil dengan hadits Ibnu ‘Abbas berikut: ( ﺍﻮُﻣﻮُﺻ َﺀﺍَﺭﻮُﺷﺎَﻋ َﻡْﻮَﻳ ِﻪﻴِﻓ ﺍﻮُﻔِﻟﺎَﺧَﻭ َﺩﻮُﻬَﻴْﻟﺍ ، ﺍﻮُﻣﻮُﺻ ُﻪَﻠْﺒَﻗ ﺎًﻣْﻮَﻳ ْﻭَﺃ ُﻩَﺪْﻌَﺑ ﺎًﻣْﻮَﻳ .) “Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari.” (HR Ahmad no. 2153, Al- Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 8189 dan yang lainnya. Syaikh Syu’aib dan Syaikh Al-Albani menghukumi hadits ini lemah) Akan tetapi hadits ini lemah dari segi sanadnya (jalur periwayatan haditsnya). Meskipun demikian, bukan berarti jika seseorang ingin berpuasa tanggal 11 Muharram hal tersebut terlarang. Tentu tidak, karena puasa tanggal 11 Muharram termasuk puasa di bulan Muharram dan hal tersebut disunnahkan. Sebagian ulama juga memberikan alasan, jika berpuasa pada tanggal 11 Muharram dan 9 Muharram, maka hal tersebut dapat menghilangkan keraguan tentang bertepatan atau tidakkah hari ‘Asyura (10 Muharram) yang dia puasai tersebut, karena bisa saja penentuan masuk atau tidaknya bulan Muharram tidak tepat. Apalagi untuk saat sekarang, banyak manusia tergantung dengan ilmu astronomi dalam penentuan awal bulan, kecuali pada bulan Ramadhan, Syawal dan Dzul-Hijjah. TINGKATAN PUASA ASYURA Tingkatan berpuasa ‘Asyura yang disebutkan oleh para ahli fiqh Para ulama membuat beberapa tingkatan dalam berpuasa di hari ‘Asyura ini, sebagai berikut: 1. Tingkatan pertama: Berpuasa pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. 2. Tingkatan kedua: Berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. 3. Tingkatan ketiga: Berpuasa pada tanggal 10 dan 11 Muharram. 4. Tingkatan keempat: Berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram. Sebagian ulama mengatakan makruhnya berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram, karena hal tersebut mendekati penyerupaan dengan orang-orang Yahudi. Yang berpendapat demikian di antaranya adalah: Ibnu ‘Abbas, Imam Ahmad dan sebagian madzhab Abi Hanifah. Allahu a’lam, pendapat yang kuat tidak mengapa berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram, karena seperti itulah yang dilakukan oleh Rasulullah selama beliau hidup. Tahun ini (1435 H), tanggal 9 dan 10 Muharram jatuh pada hari Rabu dan Kamis (13 dan 14 November 2013). Semoga kita bisa menjalaninya dan jangan lupa sampaikan pada istri, anak, kerabat dan rekan-rekan muslim lainnya. Skrg waktunya sahur yuks sahur,,,,,
Posted on: Tue, 12 Nov 2013 20:10:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015