MOTOGP 2013 TEST SSG M1 BRNO; ROSSI PALING - TopicsExpress



          

MOTOGP 2013 TEST SSG M1 BRNO; ROSSI PALING DIUNTUNGKAN ManiakMotor – Semua Yamaha M1 kalo menggunakan peranti seamless shift gerbox (SSG), yakinlah berubah performanya. Kan itu tujuan teknologi girboks tersebut dicoba Yamaha. Semua tahu fungsinya untuk memanipulasi tenaga dari gigi rendah agar tidak terputus. Tidak seperti teknologi girboks M1 saat ini yang masih men-cut pengapian agar daya ke girboks ditunda dan memberi kesempatan antar-modul gigi selanjutnya tersambung. Gampang masuk gigi maksudnya bro. Paling diuntungkan dengan teknologi ini adalah Valentino Rossi. Kenapa? ya karena umur tidak bisa ditampik. Umur meningkat seperti sampeyan refleks juga menyusut, itu alamiah. Nggak perlu minta ahli disuruh cerita. Soalnya penulis juga begitu, pernah muda dan tua, lalu muda lagi. Maksudnya perasaan saja yang muda. Dengan SSG paling tidak membuat M1 Rossi kian nyaman. Berkurang jauh epek sentakan dan entakan setiap kali ganti gigi dengan SSG. Kan dengan sistem sekarang masih terjadi tenaga muncul dadakan dari girboks. Itu akibat terputusnya proses mesin dan saat kembali menyala diiringi gigi rasio berubah, entakan tetap saja ada walau sudah close ratio. Rossi sendiri tahun lalu terheran-heran melihat dan memuji Honda RC213V milik Casey Stoner yang halus dan mulus di Philip Island, Australia. Ketika itu Stoner meninggalkan musuhnya sejauhnya, termasuk Rossi bersama Ducati. “Motor Stoner nyaman dengan dirinya. Tenaga besar, tapi halus. Kalau ditanya ke saya, saya mau seperti itu,” jelas Rossi tahun lalu pada RC213V Stoner. Itu motor sama saja dengan pacuan Marc Marquez dan Dani Pedrosa tahun ini yang memakai SSG. Keuntungan lain buat Rossi ia tak banyak menangkis wheelie pada M1-nya. Seperti cerita tadi, karena tenaga tertunda sebentar, begitu muncul lagi tenaganya justru lebih besar karena rpm meninggi. Itu yang membuat roda depan sering terangkat, yang kata orang kasar. Padahal itu menguras konsentrasi pembalapnya yang siap menekan dan butuh refleks bila tak siap saat wheelie. Juga butuh ukuran untuk memberi tenaga dan tentu buang waktu menetralisirnya. Repotlah. Bagi Rossi yang bukan dulu lagi, gejala itu menjengkelkan. Tipikal seperti dia saat ini selalu mencari yang nyaman, nyaman dan nyaman. Merasa nyaman sedikit, pasti ada hasilnya seperti perbaikan distribusi bobot saat test di Aragon dan juara di Assen. SSG selain bikin nyaman, juga bikin kencang keluar dari tikungan lamban. Walau ada proses pindah gigi, tapi bukan sistem pemutusan tenaga. Teknologi SSG semata pada mekanisme dan konstruksi girboks, tidak lagi sensor pemutus pengapian. Tenaga dengan SSG nyambung terus. Kira-kira begitu soal SSG terhadap Rossi. Dan semoga begitu ceritanya.
Posted on: Tue, 06 Aug 2013 03:35:34 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015