MUDAHAN KEDEPANNYA DIBERIKAN LEBIH BAIK DAN BANYAK. oleh: Moekhtar - TopicsExpress



          

MUDAHAN KEDEPANNYA DIBERIKAN LEBIH BAIK DAN BANYAK. oleh: Moekhtar Prusential Balikpapan. Tiga anggota Polri tewas akibat aksi teror penembakan yang terjadi beberapa waktu lalu. Kapolri Jenderal Timur Pradopo memberikan satunan masing-masing keluarga korban mendapat santunan berupa uang tunai senilai Rp 50 juta. "Ini tidak besar nilainya dan mudah-mudahan bisa membantu. Selain hak-hak almarhum yang diberikan Asabri berupa santunan nilai tunai dan pemakaman," kata Karowat Pers SDM Mabes Polri Brigjen Pol Siswaluyo. Hal ini diucapkan Siswaluyo dalam acara pemberian santunan kepada keluarga dan ahli waris anggota Polri yang gugur dalam tugas di Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ), Jakarta, Jumat (13/9/2013) pukul 08.00 WIB tadi. Penerima santunan adalah istri dan anak-anak dari Ipda (Anumerta) Kushendratna, Aipda (Anumerta) A Maulana Endang dan Ipda (Anumerta) Dwiyatna. Selain itu, lanjut Siswaluyo, Polri juga memberikan catur sakti atau tunjangan kematian bagi keluarga almarhum sebesar masing-masing Rp 3,5 juta. Keluarga juga mendapatkan hak gaji sebesar 6 kali penghasilan masing-masing korban. "Nanti ada uang juga setelah selesai administrasi, sebesar 6 kali penghasilan almarhum. Itu nanti dinas yang akan mengurusnya. Saya sangat mengharapkan agar ini segera direalisasikan," ucap Siswaluyo. Siswaluyo mengatakan, ketiga korban gugur dalam tugas yang mulia. Polri, katanya, turut berduka cita dan sangat kehilangan anggota-anggota terbaik. "Salah satu yang gugur yaitu Ipda Kushendratna mendapat anugerah dari Kak Seto, karena suka membantu anak-anak sekolah menyeberang jalan," katanya. Selain Polri, PT Asabri juga memberikan santukan kepada keluarga korban penembakan. Masing-masing keluarga korban mendapatkan santunan senilai Rp 100 juta. "Ahli waris mohon menerima hak-hak ini, memang tidak besar, itu adanya sesuai aturan yang berlaku, masing-masing Rp 100 juta. Mudah-mudahan uang yang tidak besar itu dapat dimanfaatkan keluarga dan ahli waris," kata Dirut PT Asabri Mayjen (Purn) Adam R Damiri, Jumat (13/9/2013), Pemberian santunan itu dihadiri Karowat Pers SDM Polri Brigjen Siswaluyo dan pejabat teras Polda Metro Jaya serta keluarga 3 polisi korban penembakan di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta. Adam mengatakan, PT Asabri yang merupakan perusahaan asuransi bagi pensiunan TNI/Polri memiliki kewajiban memberikan santunan kepada anggota TNI/Polri yang gugur dalam tugas secara tepat waktu. "Dari aturan yang ada hak-hak peserta, sesuai dengan surat Kapolri, masuk kategori hak santunan resiko kematian khusus yaitu santunan kepada ahli waris apabila peserta gugur atau tewas dalam tugas," jelas Adam. Pemberian santunan, kata dia, akan lebih tepat bila diberikan pada masa-masa berkabung. Untuk itu, PT Asabri secepatnya memberikan santunan atas kematian tersebut, tanpa menunda-nunda. "Hak-hak itu diterima tepat waktu dalam kondisi berkabung seperti ini mungkin akan banyak membantu," kata dia. Adam juga menyampaikan belwasungkawa atas meninggalnya 3 anggota Polri tersebut. Adam menyebut, ketiga polisi yang tewas itu gugur dalam menjalankan tugasnya. "Semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah dan diterima amal naktinya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan ketawakalan," ucap Adam. Ipda (anumerta) Kushendratna meninggalkan seorang istri bernama Ana Sunaringati dan 3 anak bernama Andria Wibisono (mahasiswa Binus Alam Sutera), Adam Anggoro (SMA 7 Tangsel kelas VII) dan Jeista Kirani (SD Al-Mubarok Kelas 1). Aipda (anumerta) A Maulana Endang, meninggalkan seoranistri bernama Rofiah serta 3 orang anak masing-masing Ahmad Aura Nurfadilah (13) yang masih duduk di bangku SMP kelas 2, Ahmad Zaki Fahrudin (7), kelas 6 SD dan bayi berusia 2 bulan bernama M Farhan Nur Ammar. Sedangkan Ipda (Anumerta) Dwiyatna, meninggalkan seorang istri bernama Warsih serta 3 anak bernama Eko Widiyanto (anggota Polri), Risa Dwidardani (mahasiswi) dan Krisna Alingga Putra (SMP Kelas1). Ipda (anumerta) Kushendratna tewas ditembak oleh 2 orang saat melintas di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Aksi penembakan itu diketahui oleh anggota Buser Polsek Pondok Aren, yang berada dalam 1 mobil Toyota Avanza, salah satunya Aipda (Anumerta) A Maulana Endang. Namun, Maulana juga tewas dalam baku tembak dengan 4 pelaku. Sementara Ipda (Anumerta) Dwiyatna tewas ditembak orang tidak dikenal Rabu (4/8) lalu. Dwiyatna ditembak saat hendak berangkat kerja pukul 05.00 WIB menuju Polsek Cilandak. Dia ditembak saat melintas di depan RS Sari Asih, Jalan Otista Raya, Kelurahan Sasak Tinggi, Ciputat.
Posted on: Sat, 05 Oct 2013 12:15:01 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015