Main cast : Park Chanyeol – You Byun Baekhyun – Lee - TopicsExpress



          

Main cast : Park Chanyeol – You Byun Baekhyun – Lee Narin Support cast : Kim Keybum Genre : Psychology, Thriller, Angst, friendship, romance Rating : PG-15 to NC-17 A.N : FF Ini tercipta karena kekesalan saya pada seseorang namun diberi beberapa tambahan bumbu khusus FF (?), maaf kalo jelek saya pun masih harus banyak belajar… Oh ya maaf kalo feelnya gak kena, Happy Reading ^^ Recomended song : EXO – Wolf SHINEE – Lucifer EXO – Mama INFINITE – Before The Dawn Exo – Heart Attack BoA – Eat You Up BoA – Hurricane Venus Super Junior – Daydream (pas ending) *****_**** PROLOG : Senja … Siluet oranye menghiasi langit, kau dan Chanyeol duduk di atap apartement sambil berangkulan dengan hangat. Mata kalian tertuju pada matahari yang perlahan menghilang. entah sengaja atau tidak, kalian sama-sama saling menatap dan tersenyum hangat. Jemari Chanyeol perlahan terangkat dan mengelus pipimu pelan. “Aku mencintaimu” ujarnya dengan nada lembut, lebih lembut dari permen kapas yang kau sukai. Pipimu merona dan kepalamu tertunduk, jemarimu saling mengetuk seperti kebiasaanmu ketika kau salah tingkah atau gugub. Chanyeol yang melihat kelakuanmu menahan tawanya sambil menarik dagumu untuk menatapnya. Chanyeol tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke wajahmu. tidak lama kemudian, kau merasa hangat dan lembut berpadu dengan perasaan cinta yang terasa di bibirmu. They kissed on the Sunset… Kau dan Chanyeol saling melepas satu sama lain, namun manik matanya tetap menatapmu dengan pandangan lembut. Chanyeol tersenyum lalu menggenggam tanganmu erat, kau bahkan tidak menyadari bahwa Chanyeol menyelipkan sebuah Cincin emas putih di jari manismu. Alismu terangkat lalu menatap Chanyeol seakan berkata “apa maksudnya ?” , Chanyeol tersenyum lagi lalu menggenggam jemarimu dan mengecupnya “Menikahlah denganku” ********Blood Cheese Cake******** Kakimu kau langkahkan dengan cepat menuju kelasmu, hari ini adalah hari senin. Seperti biasa, dosenmu yang hari ini mengajar adalah dosen terkiller di universitasmu. Kelasmu yang terletak dilantai 3 membuatmu harus menaiki tangga dan itu membuat kakimu serasa seperti akan lepas dari tempatnya. “AARRGGHHH!!!!!” Langkah kakimu terhenti saat ingin menaiki tangga di lantai dua. Suara itu seperti berasal dari arah gudang, kakimu menuntunmu untuk melihat apa yang terjadi disana. Saat kau berada di dekat jendela dan sedikit mengintip, matamu membulat saat menyadari bahwa kekasihmu, Park Chanyeol terduduk dengan wajah lebam. Di depannya, terlihatlah Byun Baekhyun dan Lee Narin yang tersenyum puas melihat keadaan kekasihmu. Hati, Tubuh, dan Otakmu tak berjalan sesuai. Hatimu mengatakan kau ingin melabrak mereka, tapi otak yang mengendalikan tubuhmu seperti memerintahkan untuk diam dan tetap mengintip, seakan ingin tau apa yang akan terjadi dengan diam-diam. Kau melihat Narin mengeluarkan pisau dari dalam sakunya, pisau itu diberikannya pada Baekhyun sambil tersenyum setan. Baekhyun menerima pisau itu lalu mendekat kearah Chanyeol. “Park Chanyeol…. Welcome to the Hell” “AAARRGGHH!!!!!!” Tusukan pisau berkali-kali membuat Chanyeol meringis kesakitan. Air matamu mengalir seiring dengan teriakan Chanyeol yang merintih kesakitan. Kakimu berlari meninggalkan tempat itu, kau pergi kearah parkiran dan melajukan sepedamu kearah atap tempatmu bersama Chanyeol kemarin. Kau berdiri di dekat pagar pembatas dan menghela nafas sebentar. “PARK CHANYEOL!!! NEO JINJJA!!! KENAPA KAU MENINGGALKANKU ? KAU BERJANJI AKAN MENIKAHIKU, TAPI APA ?? HAH ?? NEO JINJJA !!!” ****_**** Melihat sendiri bagaimana terjadinya pembunuhan kekasihmu, membuat kau berubah dari pribadi yang ceria, gembira, sering tersenyum, dan santai menjadi pribadi yang dingin, tak bersahabat, pendiam dan seperti tidak mempunyai kehidupan. Kau masih merenung diatap, sesekali airmatamu keluar tanpa kau perintah. Sesak, benci, sakit, kesal, dendam semuanya bercampur seperti adonan di dalam hatimu, membentuk suatu makhluk bernama Kebencian. Makhluk itu perlahan merambat ke hatimu, jantungmu dan kini ke otakmu. Suara bisikan dari makhluk itu terus saja mengerubungi pendengaranmu. “percuma kau berdiam diri, balaskan dendam chanyeol, pabo!” Kau bangkit dari dudukmu lalu mengambil ponselmu, hatimu terasa perih saat mengingat kau masih memakai walpaper fotomu dan Chanyeol. Kau menggeleng lalu menuliskan sesuatu di ponselmu, rencana pertama yang di tercipta di otakmu. To : Lee Narin Temui aku di taman, ada yang ingin kubicarakan. *********__******* Narin menerima sebuah pesan dari seseorang tak dikenal,awalnya dia mengernyit bingung namun terbesit di fikirannya jika pesan itu dari Baekhyun. Dia tidak sadar bahwa permainan yang kau buat dimulai darinya. Narin berjalan ke arah taman yang dimaksud. Perasaannya mendadak aneh, karena tidak ada orang di taman itu kecuali dirinya… Narin berjalan sebuah bangku taman, dia melihat sebuah kertas bertuliskan “Permainan akan dimulai”. “Lee Narin….” Sebuah suara memanggilnya, dia pun menghadap ke belakang, namun semuanya terasa gelap. Kau membekap bibirnya dengan sapu tangan yang sudah kau campurkan dengan cairan bius, membuat Narin pingsan dan kau menyeretnya menuju mobil yang kau pakai dan membawanya ke rumahmu. Narin membuka matanya saat dia mulai tersadar dari alam bawah sadarnya, matanya menatap sekeliling ruangan, sebuah ruangan dimana yang diyakininya adalah salah satu kamar di sebuah rumah. Matanya membulat saat melihat kekasihnya,Byun Baekhyun duduk di kursi dalam keadaan terikat, sama seperti dirinya sekarang. Kau masuk ke dalam ruangan itu lalu tersenyum, bukan..kau bukan tersenyum ramah seperti biasa, kau tersenyum miring sambil menatap dua orang sejoli itu dengan sinis. Kau melihat Baekhyun bergerak dan matanya yang sipit terlihat membesar saat melihat keadaannya. “Neo… Apa yang kau lakukan pada kami ? Apa yang kau inginkan ?” Tanya Narin sambil menatapmu dengan pandangan memelas dan ketakutan. Kau mendekatinya lalu mengacak rambutnya “apa yang ku inginkan ? Bagaimana kalau aku menginginkan kalian mati ? Bagaimana jika aku menginginkan kalian merasakan apa yang kurasakan ketika orang yang kalian sayangi mati ? Hahaha….” Kau menyeringai sambil mengeluarkan pisau di sakumu. Kau melirik ke arah Baekhyun yang membulatkan matanya sambil menatapmu takut, kau menyeringai lagi sambil berjalan ke sebelah Narin. “Baekhyun-ssi, aku mau bertanya… Bagaimana rasanya jika cintamu direnggut secara paksa ? Cintamu hancur karena kau ditinggalkan ?” “Rasanya….sakit” jawab Baekhyun dengan ragu, kau tersenyum lalu menatap Narin sebentar. “Sakit ? Ah.. Bagaimana jika kau yang merasakan ?” “ANDWAE!!!” JLEB! Terlambat, Kau menggoreskan pisau itu di dada Narin, lalu bergerak menyambing hingga membuat luka sobekan. Narin menjerit namun tak lama tubuhnya terkulai. Nyawanya terbang seiring pisau yang menancap di dadanya, tepat di jantung. “Baekhyun.. Eottohke ? Aku membunuhnya ?” Kau panik dengan nada dibuat-buat, namun setelahnya kau tertawa sambil mengambil sebuah kotak. Kau mengeluarkan sebuah kue bernama Cheese Cake di kotak itu, sementara Baekhyun masih mematung menatap kekasihnya yang sudah tak bernyawa lagi. Baekhyun menatapmu marah sementara kau hanya bersikap santai lalu mengambil kursi dan duduk disamping mayat Narin. “Kau!!! Apa yang kau lakukan?? Kenapa kau membunuh kekasihku ?” Teriak Baekhyun histeris, kau meliriknya sebentar lalu memotong Cheese Cake itu. ” ‘Kenapa kau membunuh kekasihku ?’ Hey Byun Baekhyun, harusnya aku yang menanyakan padamu ! Oh ya, kau mau Cheese Cake ? Dengan campuran….” Kau berhenti sebentar lalu menyayat lengan Narin. Darah pun mengucur disana, Kau menampungnya di gelas dan menuangkan sedikit ke Cheese Cake. “Dan Campuran darah ke kasihmu ” Kau memotong kue itu sambil memakannya nikmat. Baekhyun menjerit histeris namun tak membuatmu terganggu, kau malah menikmatinya seakan itu adalah lantunan indah musisi terkenal. Kau menghampiri Baekhyun lalu menyuapkan Cheese Cake itu ke dalam mulut Baekhyun. Namja itu memuntahkan Cheese cake itu, air matanya keluar disertai jeritannya. Kau tertawa puas sambil tetap memakan sepotong Cheese Cake itu. “Terus Baekhyun, rasakan perihnya” Baekhyun terus menjerit, kau sudah melepaskan ikatan di tubuhnya. Kau menikmati pemandangan dimana Baekhyun menutup telinganya sambil meringkuk histeris. *****_***** Sehari setelah kejadian itu, kau mendengar dari teman-temanmu kalau Baekhyun bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya ke dalam sungai han. Namun semua orang salah, dia bukan bunuh diri ke sungai han, tapi kau yang membuatnya jatuh dengan terus saja menyodorkan potongan Cheese cake dengan hiasan Jantung dan darah milik Lee Narin. Kejam ? Bukan… Dia bahkan lebih kejam daripada dirimu, hanya karena masalah orang yang dulu Baekhyun sukai -sebelum Narin- kecelakaan karena Chanyeol, membuatnya ingin menghabisi lelaki tinggi itu. Sebenarnya bukan salah Chanyeol, hanya saja yeoja itu sendiri yang sangat berhati mulia karena dia menyelamatkan Chanyeol dari kecelakaan. Awal dari semua itu adalah saat Chanyeol baru saja pulang dari perpustakaan, dia berniat untuk membeli ice cream di seberang jalan. Tetapi, dia tidak menyadari bahwa ada sebuah mobil melaju ke arahnya. Seseorang mendorong tubuhnya hingga dia membentur trotoar, sementara orang yang mendorongnya itu terlempar hingga membentur pohon ek diseberang jalan. Baekhyun tidak sengaja lewat, menghampiri Chanyeol dan yeoja itu. Baekhyun dan Chanyeol langsung membawa yeoja itu ke rumah sakit. Namun naas, yeoja itu meninggal sebelum sampai di rumah sakit. Baekhyun marah dengan Chanyeol dan bersumpah tidak akan memaafkan Chanyeol seumur hidup. Kembali ke realita, kau kini berada di makan Chanyeol. Bunga krisan dan mawar putih kini berada di tanganmu, kau menaruhnya di atas makam Chanyeol sambil tersenyum. “Oppa, mianhae aku tidak bisa menyelamatkanmu saat itu” tangismu pecah, kau kini terduduk di samping makam Chanyeol sambil menatap Langit yang mendung, sepertinya langit itu tau perasaanmu. “Tuhan… Aku mohon cabut nyawaku sekarang, aku merasa lebih baik mati daripada kau menyiksaku dengan keadaan ini, biarkanlah aku hidup bahagia bersama Chanyeol oppa, tinggalkan hal yang buruk di dunia, buatlah aku bahagia tuhan sekali ini saja” Kau merasa tetesan hujan membasahi tubuhmu, menyembunyikan isakan tangismu di dalam hujan. Tak lama, kau melihat sosok berbaju putih mengulurkan tangannya padamu sambil tersenyum. “Kajja… Chanyeol sudah menunggumu” “Neo…nuguya ?” “Aku Key… Malaikat pengantar jiwa” Kau pun menggenggam tangan Key. Perih dan sakit menderamu saat kau bangkit dari tubuhmu. Jiwamu lepas seiring dengan kepakan sayap Key yang membawamu terbang ke langit. Disana… Kau melihat Chanyeol tersenyum menantimu, merentangkan tangannya untuk menyuruhmu memeluknya. Kau pun berlari ke arah Chanyeol dan memeluk tubuhnya yang berbalut baju putih bercahaya. “Ayo..kita hidup bahagia disini selamanya” FIN~ Minhae kalo FFnya jelek/gak suka Mr.Baek || Trainee
Posted on: Sat, 07 Sep 2013 05:45:35 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015