Mak Comblang Ala Akatsuki Chapter 10 : Concert have been - TopicsExpress



          

Mak Comblang Ala Akatsuki Chapter 10 : Concert have been started Last story… "Nyantai kali," sela Sasori. "Kenapa baru marah sekarang? Kita sendiri kan waktu kenalan dan jadian juga di tempat ini," ujar Sasori yang membuat Rin-chan mengeluarkan senjatanya Sasori : GLEK! CHAPTER 10 "Eh…kamu masih kecil. Jangan pegang-pegang benda gituan. Bahaya, lho," ujar Sasori menatap ngeri pada perkakas kayu yang di keluarkan Rin-chan dari ranselnya "Ini sengaja aku beli buat ngendaliin kamu, lho," jawab Rin-chan sambil menatap dengan tatapan harimau pada Sasori yang menatap dengan tatapan kelinci Sasori : mundur selangkah "Aku jadi pengen lihat boneka yang terpisah-pisah bagian tubuhnya," Rin-chan memperlihatkan tang ke Sasori Sasori : mundur dua langkah "Pertama, pisahkan tangan dari badannya," Rin-chan mengeluarkan obeng Sasori : mundur 3 langkah "Lalu kakinya," Rin-chan ngeluarin sekrup Sasori : mundur 4 langkah "Dan terakhir, pisahkan kepalanya," Rin-chan ngeluarin dongkrak (?) Sasori : mundur 5 langkah "Trus buang bagian-bagian yang ke pisah di beberapa tempat yang berbeda jauh jaraknya," Sasori : diam. Gimana mo mundur, wong persis di belakangnya ada jurang "Kamu takut?" Rin-chan memajukan dongkrak ke wajah Sasori "Enggak," Sasori menggeleng panik "Gak takut?" dongkrak maju 10 cm "Enggaaaak," Sasori menyipitkan mata dengan tubuh gemeter dan keringat dingin "Gak takuuuuu…tttt?" dongkrak meyentuh ujung hidung Sasori "TAKUUUUTT! JANGAN MUTILASI GUEEEHHH!" Sasori merem rapat ketakutan "Oke!" Rin-chan memasukkan semua perkakas ke dalam ranselnya. "Lo ngasih duit berapa ke cewek-cewek itu?" "200 ribu," "Bener?" dongkrak kembali nempel di ujung hidung "Iya! Dua juta!" "Oke! Berarti lo punya utang ke gue dua juta ya," "Apa?" "Ya iyalah! Gue yang cewek lo aja gak pernah lo kasih duit atau lo beliin sesuatu! Pake sok tajir lagi! Biasanya gue mulu juga yang selalu bayarin elo tiap ngedet," "Aku kan juga pernah traktir kamu," bela Sasori "Traktir keripik singkong yang 500an itu masih kamu inget-inget?!" "Kamu kan juga inget gitu! Yang penting kan pernah," "Udah deh! Pokonya kamu punya utang ke aku 2 juta! Awas kalo gak bayar!" "Kamu jauh lebih pantes jadi ceweknya Kakuzu daripada ma aku, deh," "APA?!" "Enggak," "Ya udah, gue pulang! Inget utang kamu! Aku pastiin tubuh kamu berceceran di seluruh benua dan samudra kalo gak bayar!" Rin-chan menyetop truk pengangkut sampah yang lewat. "Satu lagi," kata Rin-chan sebelum masuk ke truk. "Hal serupa juga akan terjadi kalo kamu masih berani gentayangan di tempat gitu!" BLAK! Pintu truk tertutup dan berlalu bersama Rin-chan di dalamnya "Kayaknya gue lebih baik jadi cowok homo deh," gumam Sasori. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX "Mbak / Mas, beli tiket! Dua!" ujar Tobi pada Kasir loket "Gue ini mau nonton konser apa mo ke pemakaman, sih, un?" gerutu Deidara risih pada penampilannya yang berjas hitam, kemeja hitam, dasi hitam, celana hitam, sepatu hitam, juga kacamata hitam. Fortunately rambutnya gak di cat hitam juga! "Ah, un! Kayaknya gue lebih cocok jadi maling, deh, un," "Dua, Mas?" tanya kasir loket yang bernama Inem Lawliet ( diketahui dari nama di bajunya ). "Iya," Tobi mengangguk mantap. Malam ini dia pakai jas warna pink kembang-kembang, kemeja warna kuning kembang-kembang, celana warna orange kembang-kembang, juga sepatu putih kembang-kembang. Daritadi, setiap kali Deidara lihat Tobi, jadi pengen nyiram tuh anak pake air. Kali aja kembangnya layu. ( Author malah pengen banget ngasih tawon ke tubuh Tobi ). "Satu," Tobi mengacungkan telunjuk kirinya. "Di tambah satu," kali ini doi mengacungkan kelingking kirinya. "Sama dengan dua!" "Wah…Mas pasti rocker FC, ya?" tanya kasir Inem . "Saya juga!" kasir Inem ikut mengacungkan telunjuk dan kelingking kanan kirinya "Bukan! Saya lebih suka KFC! Bisa kenyang," ujar Tobi yang bikin kasir Inem sewot. "Cepet, teme!" geram Deidara pelan di telinga Tobi "Iya! Bentar! Dikit lagi!" balas Tobi berbisik, lalu noleh lagi ke kasir Inem "Mbak, namanya siapa?" Kasir Inem hanya menatap heran sambil menunjuk tulisan namanya di bajunya "Oh…Mbak Inem ya?" Tobi mringis genit ( dibalik topeng tentunya ) "Tobiiiiii!" jerit Deidara dalam hati yang direspon oleh real screaming Tobi karena kakinya dilindes kaki Deidara "Aduh! Senpai cemburu, ya?" keluh Tobi "Apaan, lo?!" geram Deidara "Hoi, yaoi couple! Kalian mesra-mesraan gitu seperti lagi gak ada orang kayak di kuburan aja! Kalian minta tiket yang apa? VIP atau merakyat?" tanya Kasir Inem jemu sebelum orang-orang yang antri di belakang Tobi dan Deidara melempar clurit ke mereka berdua "Bedanya?" tanya Deidara "VIP tuh khusus orang selevel pejabat. Harga tiketnya 800ribu. Tapi kayaknya kalian lebih matching di yang kedua, deh! Merakyat! Lihat sambil berdiri, panas, keinjek-injek, kejepit ketiak orang dan sebagainya. Harga tiketnya 400ribu," "Kamu niat jadi kasir atau nakut-nakutin kami, sih?" gerutu Tobi "Dua-duanya," jawab kasir Inem "Halah! Panas? Gue udah biasa! Hidup bersama makhluk ini udah cukup gue terbakar tiap hari," Deidara nunjuk Tobi. "Ada yang lebih murah gak? Masak merakyat aja 400ribu?" "Oh, ada," kasir Inem mengangguk. "Cuma 100ribu," "Oh ya?!" Deidara dan Tobi antusias "Iya! Tapi entar, kalian lihatnya nunggu konser bubar," "Buat apa dong kalo gitu?" "Beres-beres panggung," XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX "Entar kita batungan lho, ya," ujar Deidara saat dia dan Tobi mengantri untuk pemeriksaan sebelum masuk arena panggung. "Buat apa?" tanya Tobi cuek sambil melihat antrian didepannya yang kayak orang antri BBM. "Buat apa ? ya buat ganti uang untuk beli tiket inilah! Lo pikir gue dapat duit darimana ampek mau bayarin lo kayak gini?" "Jual diri?" "Untung lo, disini lagi ramai," geram Deidara panas. "Gue dapat duit ini dari duit kas! Gue ngutil tanpa di ketahui Kakuzu!" "Ya iyalah!" cibir Tobi. "Kalo Kakuzu-senpai tahu, aku sekarang pasti lagi menghadiri upacara pemakaman untukmu," "Iya juga, sih….," Deidara mengangguk Tiba-tiba terdengar suara, seperti sebuah pengumuman "PENGUMUMAN! PENGUMUMAN! HARAP SEGERA KELUAR! TERDAPAT BOM DI TEMPAT INI YANG AKAN MELEDAK DALAM WAKTU 15,09 MENIT!" Tobi, Deidara dan beberapa orang di dekat mereka : DEG! "Tob, lo denger sesuatu, gak?" desis Deidara pucat, apalagi pengumuman itu masih terdengar "Iya. Aku denger suara Deidara-senpai," desis Tobi ikut pucat "Bodoh! Bukan itu! Kayaknya ada….," "ADA BOM! BOM! BOM!" teriak seseorang di depan Tobi yang juga denger suara tadi "KYAAAAA!" otomatis seluruh orang ( termasuk Deidara dan Tobi ) pada sibuk berlarian dengan panik. Teriakan panik bermunculan dari mulut tiap orang, terutama yang paling menonjol adalah teriakan Tobi yang yang kayak paduan teriakan histeris 50 orang gila. Tobi berlari panik sambil menyeret tangan Deidara. Tidak lari, sih. Cuma jalan cepat aja. Secara, tempatnya sesak penuh orang yang juga lagi panik DUKH! Tobi dan Deidara terjatuh saat Tobi ngerem mendadak karena di depannya melintas seorang nenek yang berpenampilan rocker yang juga lagi berjalan panik dengan langkah lamban dan terbungkuk-bungkuk dengan tongkatnya Deidara jatuh. Tobi juga. Hp Tobi yang di kantong jas pun ikut terlempar. Hp itu bergetar dan bercahaya kedip-kedip dengan suara "PENGUMUMAN! PENGUMUMAN! HARAP SEGERA KELUAR! TERDAPAT BOM DI TEMPAT INI YANG AKAN MELEDAK DALAM WAKTU 15,09 MENIT!" berkali-kali Tobi, Deidara dan beberapa orang di dekat mereka : ? "Itu….," Deidara yang masih ndelosor menunjuk HP Tobi dengan heran "HP ku…," gumam Tobi yang masih ndelosor "Jadi…suara tadi Cuma dering…HP?" ucap seorang cewek di situ lemas sambil gregetan "HP….itu?" ulang seorang cowok di sebelah orang tadi "Tobi…..," geram Deidara sambil berdiri. Sekarang kepala Deidara keluar asap! Ups! Cuma asap rokok cowok di belakang Deidara, kok! "Kenapa kau pakai dering norak gitu?" "Aku kan fans berat Deidara-senpai! Makanya aku pakai dering ledakan. Biar Senpai banget, gitu loh!" jelas Tobi "Tapi kok ledakan bom?" protes Deidara "Kalau ledakan tanah liat, entar gak ada yang panik! Gak bermutu!" XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Setelah mendapat protes dari ratusan orang, tabokan beberapa kali, gaplokan puluhan kali, kaki di injek orang dua kali, dan kecopet dompet satu kali, serta dilakukan pengadilan terbuka ( dengan Deidara sebagai jaksa penuntut ) selama 15 menit dan di akhiri putusan hukuman di ludahi 12 orang, akhirnya Tobi bebas "Ah…segaaarrr!" desah Tobi setelah mendapat hujan gratis dari selusin orang. "Sial….ada yang nyopet dompet Tobi anak baik! Pasti tuh orang cari-cari kesempatan saat semua orang protes ke Tobi tadi!" gerutu Tobi "PENGUMUMAN! PENGUMUMAN! HARAP SEGERA KELUAR! TERDAPAT BOM DI TEMPAT INI YANG AKAN MELEDAK DALAM WAKTU 15,09 MENIT!" "KYAAAA!" Tobi terlonjak kaget, tapi langsung sadar dan mengambil HP dari saku jasnya. Di layar Hp itu ada tulisan Ramen calling "Halo! Disini Tobi anak baik! Siapa disana? Ada yang bisa Tobi Bantu?" "He, teme! Lo abis pergi umroh apa, ngangkat Hp lama bener? Pake gak ngenalin gue, lagi!" teriak Naruto protes "Hehehe….Tobi abis konferensi pers tadi," jawab Tobi "Alah! Ngaco lu! Deidara ada ama elo, kan?" tanya Naruto "Iya! Aku sekarang lagi ada di pintu masuk. Deidara-senpai lagi di toilet," "APA?! Lo bilang lo lagi ada ama Deidara?! Jarak pintu masuk dan toilet kan 300 meter! Cepet, samperin dia, teme!" "Iya, iya! Lagian kok Naruto-sama tahu jaraknya?" "Shannin mesum pernah kasih tau gue! Dia kan salah satu kuli yang bangun tempat ini! Katanya sih, cari inspirasi buat novel terbarunya" "Oh? Maksudnya, dia pengen nampilin tokoh kuli bangunan di novelnya gitu?" "Mungkin…Eh? Udah, deh! Malah ngaco! Cepet temuin tuh bencong! Jangan sampai dia bikin keributan dengan godain cowok orang!" "Sip!" jawab Tobi mantap "Kalo udah lo tangkap, temuin gue ama Kiba," "Dimana?" "Toilet," "Eh?" "Udah deh, cepet! Gak usah banyak bacot," Klik. Sambungan terputus "Gila! Baterai Tobi lobet nih, gara-gara di telpon Naruto-sama," gerutu Tobi "Sial! Pulsa gue abis, deh, gara-gara nelpon anak sholeh itu," gerutu Naruto XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX "Mo kemana, nih?" tanya Deidara yang di seret jalan ama Tobi "Mo temuin temen Tobi," jawab Tobi "Hah? Perasaan temen lo Cuma gue, deh! Itupun karena pemaksaan," Akhirnya, Tobi dapat menemukan Naruto dan Kiba. Juga Ino yang sedang bersama mereka. "Elo?!" Deidara dan Ino saling tunjuk " eh? Kalian dah kenal? Bagus, dong!" Kiba pura-pura innocent "Dosa apa sih, gue harus ketemu elo tiap hari?" bentak Deidara pada Ino "Dosa Senpai adalah dosa karena Senpai lahir ke dunia ini, kali," sambung Tobi yang langsung di respon Deidara dengan sebuah gaplokan di kepala Tobi "Naruto, kenapa elo gak bilang kalo ada orang lain? Gue kira cuma kita bertiga," protes Ino "Gue kira juga gitu, sih. Tapi dua setan ini tiba-tiba nongol tanpa hawa kehadiran," ujar Kiba "Kiba-danna, Tobi dah kayak orang resmi belum?" Tobi pamer baju kembang-kembang ngejrengnya "Iya! Dah resmi gila," jawab Kiba sambil pake kacamata hitam, terlalu silau dan bikin sakit mata kalo ngelihat Tobi "Gue mau pulang!" kata Ino. "Bisa gila gue kalo lama-lama ketemu orang gila ini," Ino nunjuk Deidara "Eh? Orang gila? Kok Tobi gak di tunjuk?" Tobi heran "Cih! Gue juga ogah ketemu elo! Dasar cewek jaim!" balas Deidara "Mending jaim, setidaknya gue masih punya harga diri! Daripada elo! Gak ada harga-harganya sama sekali!" kata Ino "Apa lo bilang?" bentak Deidara "Deidara-senpai gak punya harga diri! Gitu katanya! Senpai budeg, ya?" tanya Tobi "Tobiiiii….," gigi Deidara gemeretak "Eh? Kalian kok pada berantem?" lerai Naruto. "Kita kesini kan buat seneng-seneng! Jangan cemberut-cemberutan gitu, dong," "Cemberut-cemberutan? Gue ini cemberut beneran tau!" sela Deidara "Udah deh! Lo kan gak perlu pake acara monyongin bibir gitu!" ucap Naruto sewot pada Deidara. "Mending kalo bibir seksi," "Udah! Jangan berkelamin. Eh? Berkelahi! Yang penting sekarang ayo kita masuk dan nikmati konsernya!" ujar Kiba yang kali ini tanpa mengajak Akamaru "YEEEIII!" teriak Tobi semangat "Gue gak mau deket-deket ama elo nanti!" ancam Deidara pada Ino "Tenang, Senpai! Gak ada satu orangpun yang mau deket-deket ama Senpai, kok," ujar Tobi "APA?!" XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Akhirnya, kelima orang itu masuk ke arena panggung. Tempatnya sudah sangat sesak dan padat, juga sangat ramai dengan riuh rendah para penonton. Tentu saja, kelima orang itu termasuk dalam kategori penonton yang merakyat. Dengan menerobos kumpulan manusia, menyenggol orang dari samping, menyeruduk orang-orang, dan tak ketinggalan, mendapat sumpah serapah ala Gajah Mada dari para korban, akhirnya kelima orang itu sampai di baris paling depan, di bibir panggung. Seperti kata kasir - , keadaan di kelas merakyat sangat sumpek juga panas. Berkali-kali juga mereka keinjek kakinya, juga Tobi dan Naruto yang sempet nyangkut di ketiak orang Dua orang, cowok dan cewek naik ke atas panggung "Halo semuanyaaaaa! Apa kabar?!" sapa dua orang itu ceria yang di sambut sorakan penonton "Eh, Kiba-danna, dua orang itu siapa? Kita ikut naik, yuk?" pinta Tobi "Bodoh! Gak bisa! Mereka tuh MC!" "Apa itu?" tanya Tobi. "Mak Comblang ( hehehe…promosi dikit )?" "Terserah," Kiba insaf "Wah! Pasti seneng ya, hari ini! Ada konser band-band ngetop getoooo!" ujar MC cewek "Yoi! Jarang-jarang lho, ada konser musik yang ngedatangin band-band lokal dan luar negeri!" dukung MC cowok "Tapi kita kenalin dulu siapa kita, bro," sela MC cewek "Oh, iya! Penonton, kenalin, nama saya Bradd Ruben Pitt, dan ini…..," cowok itu nunjuk si cewek. "Olga," "Ih, Bradd Ruben Pitt? Maksa amat?" ejek Olga " Gak papa, dong! Yang penting keren," ujar Ruben Bla-bla-bla…. Kedua MC it uterus ngoceh ke segala arah! Diam-diam Tobi, Naruto dan Kiba, menyingkir dari dekat Ino dan Deidara yang asyik mendengarkan dengan seksama kotbah sang MC. Deidara malah mencatat semua ucapan Ruben dan Olga. Cita-cita Deidara kan jadi presenter. Presenter Be a Man maksudnya. Hehehe. Tobi, Kiba dan Naruto pun menjauh sekitar 10 meter dari Deidara dan Ino "Ya udah! Langsung aja deh, ya? Penampilan pertama, Band Changcuters dengan Racun! Enjoy!" ujar Ruben setelah lima belas menit kotbah dan menyadari penonton telah siap melempar sandal ke arah mereka XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Bagaimana pertunjukkan The Changcutters itu ? Dan gimana reaksi Deidara saat Didi Kempot nongol ? XP Find out in next chapter! PLEASE REVIEW Dei : NB, gue BUKAN yaoi! Ingat, tuh! Yu : ngapain elo nongol?! Disini gak ada talkshow tauk! Dei : kenapa elo nongol juga?! Yu : gue kan Author! Suka-suka gue dong! De : Halah! Author payah! ( ngacungin jari tengahnya sambil meletin lidah di mulut wajah dan kedua tangannya ) Yu : BOOOM! ( Deidara terlempar oleh bazooka no jutsu Yuki Uchiha. Gwahahahaaha! Who wants to challenge me?! )
Posted on: Thu, 19 Sep 2013 11:31:24 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015