Market Review, Rabu 30 Oktober 2013 diperdagangkan menguat - TopicsExpress



          

Market Review, Rabu 30 Oktober 2013 diperdagangkan menguat sebesar 12,108 poin (0,265%) pada hari Rabu kemarin dan ditutup di level 4.574,878 dari 4.562,770. Dari seluruh sektor perdagangan, kenaikan terbesar dialami oleh sektor industri dasar yang naik sebesar 7,523 poin (1,473%). Pelaku pasar masih menantikan hasil dari rapat FOMC di AS yang akan diumumkan pada hari Kamis waktu Amerika. Keyakinan pelaku pasar akan dipertahankannya program stimulus AS menjadi sentimen positif yang mendukung pergerakan IHSG kemarin. Selain itu IHSG juga masih dipengaruhi oleh sentimen mengenai laporan kinerja emiten kuartal ketiga. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan untuk kuartal ketiga berada diantara 3,3% - 3,5% dari GDP. Bila prediksi ini tercapai, berarti transaksi berjalan Indonesia di kuartal ketiga mengecil dibanding defisit pada kuartal sebelumnya sebesar 4.4% dari GDP. BI akan mengumumkan laporan neraca pembayaran Indonesia pada 13 November. Sementara itu bursa regional bergerak menguat didukung sentimen positif penundaan pengurangan stimulus AS. Indeks Nikkei 225 menguat sebesar 176,37 poin (1,23%) ke level 14.502,35 dari 14.325,98. Sementara itu Indeks Shanghai Composite menguat sebesar 31,60 poin (1,48%) ke level 2.160,46 dari level 2.128,86. Selain sentimen dari AS, penguatan indeks ini juga didukung oleh sentimen positif mengenai kemungkinan munculnya kebijakan ekonomi baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di pertemuan partai Komunis di China. Di samping itu, People’s Bank of China (PBoC) kembali melakukan operasi reverse repurchase guna menambah likuiditas ke dalam pasar keuangan China. Sebelumnya, PBoC sempat memberhentikan operasi ini selama dua minggu yang menyebabkan naiknya repo rate. Indeks Hang Seng juga ditutup menguat di level 23.304,02 dari level 22,846.54, atau naik sebesar 457,48 poin (2%). Mayoritas bursa Eropa juga tentatif mengalami kenaikan menjelang hasil FOMC meeting. Sentimen negatif dari kawasan ini muncul dari Jerman mengenai tingkat pengangguran di negara tersebut. Angka pengangguran di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tersebut naik sebesar 2000 menjadi 2,97 juta. Naiknya pengangguran ini menjadi indikasi akan melambannya perekonomian Jerman. Ini adalah angka pengangguran tertinggi yang dialami negara tersebut sejak Juni 2011. Meskipun demikian tingkat pengangguran tetap berada di level 6.9%.
Posted on: Thu, 31 Oct 2013 01:51:35 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015