Masyarakat Lombok, Hati-Hati Jebakan Atas Nama PLN OPINI | 11 June - TopicsExpress



          

Masyarakat Lombok, Hati-Hati Jebakan Atas Nama PLN OPINI | 11 June 2013 | 08:46 Lokasi pembangunan PLTU Sambelia Dulu mendaftar menjadi pelanggan PLN sulitnya minta ampun. Kalau tidak berlebihan, bisa kita katakan sesulit pergi haji. Bukan hanya biaya mahal, yang bisa mencapai puluhan juta (termasuk sogok dan bagian calo). Tapi juga harus antri bertahun-tahun, bisa jadi sampai puluhan tahun. Karena saat itu terjadi krisis listrik secara nasional. Pemadaman bergilir dimana-mana termasuk Jakarta. Daftar tunggu mencapai jutaan. Tiba-tiba tiga tahun belakangan ini keadaan berbalik 180 derajat. Setelah Dahlan Iskan (Dirut PLN 2009 sampai 2011) berhasil mengatasi krisis listrik dengan cara jangka pendek. Yaitu mendatangkan jenset secara besar-besaran serta dengan cara jangka panjang yaitu membangun PLTU-PLTU se Indonesia. Dan setelah sukses dengan gerakan sehari satu juta sambungan baru. Untuk menjadi pelanggan PLN sangat mudah. Baik dari segi biaya atau cepatnya pemasangan. Dengan uang sekitar 1,5 juta dalam waktu kurang dari sebulan listrikpun menyala di rumah. Saking murahnya sampai-sampai masyarakat di Blega - Madura mendemo PLN. Aspirasi mereka: “Kalau sekarang bisa begitu murah, berati yang dulu-dulu itu kemahalan. PLN harus mengembalikan uang selisih kemahalan yang dulu-dulu itu”. Kemudahan memasang sambungan listrik juga berlaku di Lombok. Jangankan yang belum menjadi pelanggan PLN. Yang sudah menjadi pelangganpun ditawari penambahan daya. Lebih jauh lagi ada oknum yang menakut-nakuti masyarakat. Dikatakan kemudahan memasang KWH baru hanya sementara. Selanjutnya akan kembali seperti dulu. Maka tidak sedikit masyarakat yang berhasil mereka hasut. Masyarakat berlomba-lomba memasang KWH baru. Yang sudah punya berencana memasang lagi. Untuk dijual nantinya kalau sudah sulit menjadi pelanggan PLN. Yang belum memiliki rumahpun ikut-ikutan. Mereka berfikir asal sudah punya KWH. Toh nanti kalau sudah punya rumah, KWH-nya tinggal dipindah. Daripada nanti rumah sudah jadi sambungan listriknya sulit didapatkan. Siapa sebenarnya yang memprovokasi masyarakat untuk memasang KWH baru? Mereka tidak lain dari kontraktor-kontraktor yang bekerja sama dengan PLN untuk memasang instalasi di dalam rumah calon pelanggan. Saat sekarang ini hampir semua masyarakat Lombok yang terjangkau oleh jaringan PLN sudah memasang KWH. Para kontraktorpun menganggur tidak memiliki pekerjaan. Agar memiliki pekerjaan mereka harus mencari pelanggan baru. Bagaimanapun caranya. Karena uang yang didapat dari bisnis ini tidak sedikit. Untuk mendaftar PLN dengan daya standar cukup dengan uang 750 ribu (biaya instalasi luar rumah dan seperangkat KWH). Selebihnya, untuk biaya instalasi dalam rumah, merupakan hak kontraktor. Seorang calon pelanggan bisa dekenakan 1,3 juta sampai 2 juta. Tergantung kelihaian calon pelanggan melakukan tawar-menawar dengan kontraktor. Benarkah nantinya orang akan sulit memasang KWH baru? Kemungkinan ini amat sangat kecil kalau tidak bisa kita katakan mustahil. Saat ini kapasitas pembangkit Pulau Lombok sekitar 200 MW dengan pelanggan kira-kira 500 ribu rumah tangga dan industri. Beban puncak saat malam sekitar 150 MW. Dengan kelebihan daya seperti ini PLN masih mampu melayani ratusan ribu pelanggan baru. Untuk menyalurkan energi listrik yang berlebih PLN juga telah melakukan interkoneksi dengan jaringan kabel bawah laut dengan tiga pulau. Yaitu Gili Air, Gili Meno dan Gili Terawangan. Dengan demikian 16 diesel dengan daya 3000 kW di tiga pulau inipun dihentikan pengoperasiannya. Coba perhatikan. Saat sekarang ini, di Lombok sedang gencar-gencarnya dibangun jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT, sejenis SUTET). Yang bisa dialiri tegangan 150 KVA. Mulai dari Ampenan (Kota Mataram), Gerung (Lombok Barat), Sengkol (Lombok Tengah) Selong dan Pringgabaya (Lombok Timur). Sebelumnya jaringan Lombok menggunakan jaringan tegangan rendah dengan tegangan 20 KVA yang rawan gangguan. Ketika pohon tumbang misalnya. Daerah Lombok timur dulu, jangankan memiliki tiang-tiang SUTT yang seperti tower telpon celuler itu. Tiang listrik PLN berupa beton-pun tidak. Hanya tiang listrik KLP Sinar Rinjani yang terbuat dari kayu Kalimantan. Sekarang jaringan SUTT PLN sudah membentang mencapai kecamatan Pringgabaya. Patok-patoknya sudah membentang melintasi perbukitan Kecamatan Sambelia sampai kecamatan Tanjung-Lombok Utara. Selain bermaksud meminimalisir gangguan, SUTT ini juga sebagai persiapan untuk menyalurkan listrik sistem Lombok. Sebagaimana diketahui pertengahan 2012 PLTU Jeranjang berhasil mengoperasikan pembangkit unit I nya dengan kapasitas 1×25 MW. Awal tahun 2014 Unit II dan III juga ditargetkan beroperasi dengan kapasitas 2×25 MW. Ditambah lagi PLTU Sewa Lombok dilokasi yang sama dengan kapasitas 2 x 33 MW. Belum lagi PLTMH (Mini Hidro) yang menjamur, PLTS (Tenaga Surya), dan lain-lain. Berarti pada tahun 2014 akan terjadi kelebihan pasokan energi listrik hampir sebesar 100 MW. Tidak puas dengan PLTU Jeranjang PLN bekerja sama dengan Korea Selatan juga membangun PLTU Sambelia dengan kapasitas 2×25 MW. Di atas tanah seluas 32 hektar di Dusun Sengkurik Desa Padak Goar Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur. Sebenarnya direncanakan akan mulai dibangun di awal tahun 2012. Tapi terkendala pembebasan lahan proyek itu mulai dibangun pada awal 2013. Pada bulan Juni ini pembangunan tahap I nya sudah selesai. Kalau PLTU Jeranjang – Lombok Barat sempat mangkrak bertahun-tahun. Sepertinya PLTU Sambelia – Lombok Timur akan selesai tepat waktu. PLTU Jeranjang mangkrak karena dulu sistem tender buruk dengan muatan KKN yang kental. Pemenang tendernyapun tidak berkualitas. Tidak memiliki modal. Beda dengan sekarang. Sistem tender PLN begitu terbuka sehingga kontraktor yang benar-benar berkwalitaslah yang menang. Dengan fakta seperti ini tentu kita sepakat beberapa saat lagi Lombok akan mengalami surplus daya listrik secara besar-besaran. Begitu juga PLTD yang boros solar dan menghabiskan susbsidi ratusan miliar akan lenyap dari pulau Lombok. Kalaupun ada pemadaman itu semata karena ada gangguan jaringan atau pemeliharaan rutin. Bukan disebabkan kekurangan daya. Sejak dipimpin Dahlan Iskan PLN memang berubah total. Sekarang lupakan bujuk rayu agen-agen kontraktor listrik. Jangan mau dijebak oleh mereka. Tidak ada alasan untuk khawatir akan kesulitan memasang KWH baru. Cerita sulitnya memasang KWH baru seperti sulitnya pergi haji, akan menjadi dongeng masa lalu. Yang tidak akan pernah terulang lagi. Lukman Bin Saleh. sumber: sosbud.kompasiana/2013/06/11/masyarakat-lombok-hati-hati-jebakan-atas-nama-pln-567713.html
Posted on: Tue, 11 Jun 2013 03:04:12 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015