Meisha Yudha Dwi Putra Filosofi : Suatu hari nanti, bila - TopicsExpress



          

Meisha Yudha Dwi Putra Filosofi : Suatu hari nanti, bila penilaian orang buruk dengan diriku maka akan ikut juga penilaian yang buruk terhadap Organisasi itu. Karena apapun yang Aku usahakan dinilai Baik-buruknya dari hasil Organisasi itu. Oleh sebab itu, Aku seperti ini karena Organisasi tersebut . :) Terutama Kebahagiaan yang telah menyatukan Aku dengan Organisasi tersebut. Karena apa yang Aku usahakan itu dinilai baik buruknya bagi setiap orang dan semua itu tergantung bagaimana Aku memperjuangkan dari apa yang telah Aku dapat dari Organisasi tersebut. Namun, Setiap perjuangan pasti ada pengorbanan, pasti ada kerikil, pasti ada badai...tp begitulah jalan indah yang di sediakan Allah SWT bagi hamba2 yg memperjuangkan Agama-Nya... :) :D ^_^ ---------------------------------------------------------------------------- THE SOUL OF SPEAKING About Soul of Speaking Soul of Speaking sebuah institusi pelatihan komunikasi yang mengkolaborasikan tiga bidang ilmu : Cara bertutur dalam Ilmu Teater, Cerita yang terstruktur dari IImu Jurnalistik dan Pendekatan transpersonal dari Ilmu Psikologi. A. THE SOUL OF SPEAKING Home » Profile THE SOUL OF SPEAKING Awalnya The Soul of Speaking (SOS ) – Bukan Sekadar Bicara, ditujukan untuk para CEO, Birokrat, Anggota Dewan, Kepala Pemerintahan & Public Figure secara Private untuk kepentingan tertentu. Mereka diharuskan tidak hanya melakukan sekedar pidato yang berisikan informasi, pesan, atau suatu kebijakan, melainkan mereka harus mampu menghibur, melahirkan keharuan sekaligus mencerahkan. Sehingga masalah yang berat terdengar ringan, menyenangkan, tidak kaku, lebih akrab, dan elegan. Banyaknya permintaan serta dukungan teman-teman, akhirnya kami membuka kelas SOS untuk umum tapi tetap bersifat private. SOS itu sendiri adalah pelatihan komunikasi yang mengkolaborasikan cara bertutur dalam ilmu teater, cerita yang terstruktur dari ilmu jurnalistik, dan pendekatan personal dari ilmu psikologi. Pada awalnya SOS hanya membuka kelas private hingga tanggal 27 Maret 2010 mulai membuka kelas publik. Peserta SOS berasal dari berbagai kalangan profesi seperti dokter, marketing, sales, public relation, artis, guru, pengusaha, trainer, therapis, dosen, mahasiswa, profesional, karyawan, selebritis, artis, produser TV, presenter TV, penyiar radio, MC, jurnalis hingga ibu rumah tangga. Ada juga anggota DPRD Perempuan Se-Provinsi Aceh, Papua Barat & Jawa Timur bekerjasama dengan Konrad Adeneuer Stiftung (Foundation), Jerman di Inonesia. Peserta SOS tersebar dari beberapa daerah Indonesia seperti Papua Barat, Riau, Banten, Bogor, Samarinda, Pontianak Aceh, Bali, Malang, Surabaya, Madiun, Sidoarjo, Salatiga, Jogjakarta Cilacap dan Bandung. Pesertanya pun terdiri dari beragam profesi. Untuk lebih berperan dalam meningkatkan kualitas individu bangsa Indonesia agar tetap bertahan dalam era global ini, maka management The Soul Of Speaking meluncurkan empat program terbaru dari awalnya hanya SOS Bukan Sekedar Bicara, pada tanggal 28 Agustus 2010, di Hotel Grand Flora, Jakarta. B. FASILITATOR Home » Profile » Facilitator 1. Rani Badri Kalianda / Creative and Art Director ”Semua tempat adalah surga jika ada cinta di dalamnya” 2. I. Luki Arinta, Psi., M.Si. / Self Development ”Kekuatan sejati manusia akan mewujud apabila dia menggunakan jiwanya sebagai navigasi kehidupan” 3. Imelda Fransisca / Miss Indonesia 2005 ,Presenter & MC “Jiika engkau melihat segala sesuatu dengan jiwamu maka akan mudah bagimu untuk melakukan apa saja dan menciptakan perubahan” 4. DR. Hendro Prabowo / Dosen, Penulis, Peneliti ”Peran sejatimu bukan berada di luar dirimu melainkan di dalam jati dirimu yang bersumber dari kekuatan jiwa” 5. Dr. Kasim Rasjidi / Dokter Spesialis & Life Coach “Pikiran dan perasaan mudah sakit dan menyakiti namun jiwa senantiasa terbebas dari tekanan beragam penyakit” 6. Ine Febriyanti / Aktris & Sutradara ”Aktor yang berkualitas adalah yang mampu menghidupkan jiwa tokoh yang dimainkannya di dalam jiwanya bukan egonya” 7. Dwita Ariani / Financial Educator “Keindahan hakiki bukan dalam alam pikir dan rasamu melainkan di dalam jiwamu” C. OUR VALUE Home » Profile » Our Value 1. PURPOSE : memiliki tujuan dalam kehidupan 2. INTELLECTUAL ENERGY : kemampuan mental yg bersifat luas ttg commonsense (akal manusia) 3. PERSISTENT : konsisten tidak menyerah,gigih dalam melakukan sesuatu. 4. COURAGE : keberanian,kekuatan,motivasi/keinginan, kemampuan dan berani bertindak tepat, kemampuan untuk menghadapi ketakutan,kesedihan,ketidakpastian,skandal. 5. SERVANT LEADERSHIP : tujuh prinsip servant leaders: self-awareness (kesadaran diri), listening (mendengarkan), changing the pyramid (makin jd pemimpin makin melayani), developing your colleagues (mengembangkan mitra), coaching not controlling (membimbing bukan mengontrol), unleashing the energy and intelligence of others (membuka energi dan inteligensi orang lain), and foresight (tinjauan ke masa depan). 6. WISDOM : bijak, mampu,memiliki keputusan,memutuskan rasional dalam tingkat yang luar biasa. 7. UNCONDITIONAL LOVE : memiliki cinta tak bersyarat,tanpa pamrih. tulus ikhlas 8. ONENESS/UNIVERSE : persatuan dunia/dunia adalah satu D. OUR MISSION and Purpose Home » Profile » Our Mission and OUR PURPOSE 1. OUR MISSION Mewujudkan masyarakat yang memiliki kemampuan komunikasi melalui soul (selaras inner, attitude dan expression). 2. OUR PURPOSE Meningkatkan kualitas komunikasi positif individu dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan STAFF & BOARDS MEMBER Home » Profile » Staff & Boards Member 1. Rani Badri Kalianda Founder and Creative Director 2. I. Luki Arinta Salsabila, Psi., M.Si. Founder & Program Director 3. Adenita Y. Zakaria, M.Si. Publication, Research & Development 4. Evy Faurina Marketing & Public Relation 5. Jimmy Fajar Marketing & Production E. CLIENS & MEDIA Home » Profile » Clients & Media 1. COMPANY - CHIC Magazine –KOMPAS GROUP - KONRAD ADENAUER STIFTUNG Jerman di Indonesia - BNI Life - Leader Synergy Worldwide – Indonesia - ISAQ - Zinizia Place, Bangkok - Eland International, Thailand - KBRI Kualalumpur, Malaysia - IKAWA Malindo(Ikatan Wanita Malaysia Indonesia) - Katahati Institute - Luire Production, Kebaya for the World - Digital ASTRA - Olympic Group - Poetra Sampoerna Foundation - Oriflame Indonesia - Khaula Foundation - Imelda Fransisca Foundation /li> - Yayasan Matahariku - POTAD SKKTK Harapan Kita - LAPI ITB - JITC & RAM Production - Mahligai Sagu, SDN BHD –Malaysia - Grand Mirage Hotel, Benoa, Bali - Pusat Studi Jepang Untuk Kemajuan Indonesia - California Fried Chicken - Infomedia Nusantara - PT. Hutama Karya - PT. Hutama Karya Realtindo - Kubikahomy – PT. HK Realtindo - The H Residence – PT HK Realtindo - The H Tower – PT HK Realtindo - Panitia HUT Kompas ke-46 - Humanitarian Forum Indonesia - WIKA Intrade - CCE-SBM ITB, - Asuransi Tugu Mandiri, - KWP – RU IV Pertamina Cilacap - LG Electric 2. MEDIA COVERAGE - Kompas - Majalah Reader Digest - Majalah Fit - Vivanews - Harian Bisnis Indonesia - Radar Malang – Jawa Post Group - Majalah Teacher Guide - Harian Indonesia (Sin chew) - Metro TV - Majalah Forum keadilan - Majalah Femina - Majalalah Sekar – Kompas Group - Majalah MomDad & I - Oz Radio Network - Global TV F. PARTNERSHIP Home » Profile » Partnership Our Partner - Kubikahomy – Hutama Karya Realtindo - Radio Lite FM G. SOS Community Alumni SOS Community Alumni akan segera dibentuk dalam waktu dekat. Sudah banyak permintaan dari para sahabat SOS agar dibentuk sebuah wadah kebersamaan dan menjalin silahturahmi. Hingga saat ini jumlah alumni SOS telah mencapai hampir 2000 orang. H. RANI BADRI ACTIVITIES Home » Rani Badri Activities Rani Badri Kalianda Rani Badri Kalianda selain sebagai facilitator juga sebagai Art Director berbagai event besar di Indonesia dan internasional. previousnext Rani Badri Kalianda selain sebagai facilitator juga sebagai Art Director berbagai event besar di Indonesia dan internasional. Spesialis pertunjukan Seni Kolosal & Event yang memadukan Seni Tradisional dan Modern. Hasil karya : Poems for The World – PWTC Malaysia, 2003 Kebaya for The World – Bintang Bali – Bali, 2006 Kebaya For the World – Moulin Rouge – Bali, 2008 Kebaya For the World – Journey of Love – Jakarta, 2010 Kompas – Malam Penghargaan Cerpent Kompas, Jakarta, 2011 & 2012 Hutama Karya Grand Launching Apartment – Jakarta, 2011 Kebayar For the World – Syukur Tiada Akhir, Bahagia Tiada Ujung – JFFF – Jakarta, 2012 Grand Launching Products Olympic – Jakarta, 2012 Au Bintoro 60th Birthday, Owner of PT. Olympic – Bogor, 2012 50th WWF – Golden Path of Love – Persembahan Cinta Untuk Bumi – Jakarta, 2012 Pagelaran Guruh Soekarno Putra – Sri Mimpi – Plenary Hall, JCC – Jakarta, 2013 Monolog 3 Diva (Olga Lidya, Cornelia Agatha, Happy Salma) – Grand Indonesia, Jakarta, 2013 I. ARCHIVE FOR CATEGORY: QUOTE 1. THE ESSENTIAL RUMI PENGINAPAN Makhluk manusiawi ini adalah penginapan. Setiap pagi ada yang datang. Sukacita, depresi, kejahatan, Datang beberapa kesadaran sesaat Sebagai tamu yang tak diduga. Sambut dan hibur mereka semua! Meski seandainya mereka sekelompok kesedihan, Yang tiba-tiba menghantam rumahmu Mengosongkan perabotnya, Meski begitu, perlakukan setiap tamu dengan hormat. Ia mungkin sedang mengosongkanmu Untuk beberapa kesukaan baru. Pikiran buruk, keaiban, kedengkian, Sambut mereka di pintu sambil tertawa, Dan undanglah mereka masuk. Bersyukurlah atas siapapun yang datang, Karena masing-masing telah dikirim Sebagai pemandu dari alam sana. (The Essential Rumi;diterjemahkan oleh Coleman Barks, Harper Collins, 1995, hal. 104) 2. QUOTE - Semua Tempat Adalah Surga Jika Ada Cinta di Dalamnya - Guru Sejati Adalah Kesadaran Diri Untuk Mau Berubah dan Kita Semua Adalah Guru ------------------------------------------------------------------------ A. WELCOME TO LukiArinta My Mission : I. Luki Arinta Salsabila, Psi., M.Si. Kita sering dididik menjadi orang baik. Namun kerap justru membuat kita terbelenggu dalam zona nyaman dan tak kuasa membuat perubahan untuk diri sendiri maupun untuk dunia yang lebih luas. – I. Luki Arinta Salsabila, Psi., M.Si. My Bio Saat ini Luki berkarya sebagai Founder & fasilitator the Soul of Speaking dan Komunitas Happy Ibunda. Kedua institusi ini dilatarbelakangi oleh kepeduliannya yang sangat besar terhadap wanita dan anak-anak. Semua interaksi dalam kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi maupun profesional, pasti membutuhkan komunikasi. Kebanyakan dari kita, lebih terbiasa bahkan lebih piawai untuk mengekspresikan emosi dan perasaan negatif. Bahkan kadangkala sampai kesulitan mengekspresikan emosi dan perasaan positif. Emosi dan perasaan negatif merupakan salah satu dari aspek komunikasi non verbal manusia yang potensial menjadi penyebab kegagalan pencapaian tujuan komunikasi (seperti : menyadarkan, menggugah, menggerakkan). Disamping itu, seseorang atau organisasi acapkali tak menyadari bahwa tujuan komunikasinya masih berorientasi kepentingan egosentris semata. Padahal tujuan komunikasi akan makin cepat tercapai pada saat mementingkan kepentingan bersama. Inilah perlunya menggunakan Soul dalam berkomunikasi. Soul akan muncul disaat pikiran dan perasaan sudah selaras. Berbagai permasalahan manusia baik pribadi maupun kelompok/organisasi disebabkan oleh komunikasi yang tidak selaras. Inilah yang mendorong saya dan suami saya Rani Badri untuk membangun institusi pendidikan the Soul of Speaking. Anak-anak adalah jiwa-jiwa yang mendapatkan tugas dari Tuhan untuk melanjutkan kehidupan manusia di generasi selanjutnya. Sudah selayaknya bila kita sebagai orang tua dan orang dewasa untuk mempersiapkan mereka dengan sebaik-baiknya. Namun yang terjadi seringkali sadar atau tanpa sadar, cara kita mempersiapkan anak-anak bukanlah dengan cara yang membuat mereka nyaman dan bahagia menjalani hidup. Bila mereka tak nyaman dan tak bahagia menjalani hidup, mereka menjadi sulit untuk menemukan jati diri mereka dan sulit untuk menyadari untuk tugas apakah mereka dilahirkan di dunia ini. Akhirnya membuat mereka menjalani hidup dengan seadanya dan tidak “passionate” dalam bertindak maupun berkarya. Inilah yang mendorong saya bersama beberapa sahabat untuk membangun Komunitas Happy Ibunda, sebuah komunitas edukasi yang berfokus pada ibu sebagai sentral kehidupan dalam rumah. Rumah adalah sekolah kasih sayang. Dengan adanya rumah yang beresensikan kasih sayang yang seutuhnya, maka kita sebagai orang tua dan orang dewasa telah berkontribusi besar dalam rencana Tuhan bagi keberlanjutan kehidupan di dunia ini. Luki memiliki latar belakang pendidikan S1 Psikologi (Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), S2 Psikologi Industri & Organisasi (Universitas Indonesia Jakarta), dan Family Intervention Course Program di University of California Berkeley, US. “Memiliki title “psikolog” di Indonesia memiliki berbagai tantangan. Pertama adalah komentar orang yang merasa tak nyaman bergaul dengan psikolog karena takut “dibaca2 dan ditebak2″. Kedua, image seorang psikolog yang “harus” memiliki perjalanan hidup yang sempurna. Buat saya, awalnya jujur lebih banyak membuat saya merasa tak nyaman. Namun setelah saya mengalami beberapa penyadaran dalam perjalanan hidup saya, ternyata justru mendorong saya untuk memberikan ilmu dan pengalaman hidup pribadi dan profesional ini, sehingga orang lain mampu juga menjadi psikolog untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Jadi tak ada lagi orang takut dibaca2 atau ditebak2 lagi, dan semakin banyak orang yang mengaplikasikan ilmu untuk semakin mengenal dirinya sendiri, mampu menjadi mentor di lingkungan sekitarnya (keluarga, masyarakat & profesional) serta memiliki kualitas menjadi inspirator untuk generasi selanjutnya. Luki adalah ibu dari 2 (dua) anak (Souli dan Riga) dan istri dari suami yang selalu happy. “Menjadi ibu merupakan pengalaman yang luar biasa. Dipercaya oleh Tuhan untuk membesarkan “masterpiece” kehidupan, bukanlah hal mudah. Untuk itulah setiap ada masalah dalam pengasuhan dan membesarkan anak, selalu saya serahkan kembali solusinya kepada Tuhan.” Saya yakin, Tuhan yang melalui saya hingga anak-anak saya akan menjadi besar dan dewasa nanti, Tuhan pastilah membekali saya seutuhnya untuk tugas ini. Cita-cita saya adalah mampu membimbing anak-anak bahagia dan sukses sesuai pilihan hidupnya. Dan saya pasti lebih merasa bahagia. Menjadi istri buat saya adalah perjalanan untuk semakin dalam memahami diri saya. Ternyata dengan saya makin memahami diri saya, saya menjadi makin memahami pasangan. Dengan selalu saling belajar memahami pasangan, ternyata membuat aspek hidup semakin diperkaya secara fisik, mental, emosional dan spiritual.” Luki tinggal di Jakarta, Indonesia. © Luki Arinta 2013 // Powered by Mozta B. BLOG - LATEST NEWS Imelda Luki Arinta, Psi., M.Si. Saya lebih suka disebut sebagai Self Development Facilitator (Fasilitator Pengembangan Diri )ketimbang sebagai psikolog. Bagi saya menjadi psikolog memiliki beban yang berat karena orang cenderung menuntut saya untuk serba sempurna. Belum lagi pandangan orang yang menganggap bahwa konseling ke psikolog hanya untuk orang yang sakit jiwa (padahal jiwa itu sendiri tidak bisa sakit) atau komentar orang yang membuat saya tidak nyaman seperti : “Wah, bisa ‘membaca’ saya nih?” atau “Psikolog kok seperti itu ya?”. Menjadi Self Development Facilitator (SDF) membuat saya terus belajar mengembangkan diri sampai kapanpun tanpa batas usia. Saya percaya bahwa setiap tahap dalam pengembangan manusia memiliki keunikan tersendiri dan perlu persiapan dalam menghadapinya. Jadi, siapapun yang memiliki kebutuhan bersama, yuk, bersama-sama kita belajar dan mewujudkannya agar menjadi manusia yang lebih baik. Visi dan misi pribadi saya menjadi SDF sangat sederhana. Saya ingin bisa membantu para wanita dari berbagai usia untuk mencapai fullfiled life. Secara naluriah, impian setiap perempuan adalah memiliki pasangan dan keturunan. Tetapi semakin luas peranan perempuan tidak hanya di lingkup keluarga tetapi juga berkembang di luar keluarga yang membuat mereka merasa lengkap. Nah, sekarang tantangannya adalah bagaimana agar semua peran berjalan selaras, saling sinergi secara positif, saling menguatkan dan saling mendukung mencapai kesehatan, kepuasan, kekayaan jasmani dan rohani serta kesejahteraan lahir dan batin. Pengalaman akademis dan pengalaman hidup yang saya miliki ditambah dengan observasi dari pengalaman teman, lingkungan ataupun klien sangat berpengaruh bagi pengembangan SOS. SOS selalu menyediakan metode-metode pengembangan diri yang cepat, mudah/simple, prosesnya menyenangkan, efektif, aman dan hasilnya memuaskan. Dengan metode-metode tersebut siapapun yang mengikuti program ini akan merasakan manfaatnya baik jangka pendek, menengah dan panjang. Goal mengikuti SOS tentunya seperti yang saya alami juga adalah menjadi manusia Indonesia yang sehat, bahagia, kaya, dan sejahtera lahir batin. Saat ini, fokus perhatian saya adalah remaja. Mengapa saya memilih remaja? Karena di usia inilah seseorang mulai mengenali dirinya namun secara fisik dan psikis msh dalam proses transisi. Oleh karena itu, mereka masih membutuhkan pendampingan yang bisa mendukung semua potensi-potensinya secara positif. Saya adalah istri dan ibu dari dua orang anak (laki dan perempuan). Buat saya, kesempatan yang diberikan Tuhan kepada saya lahir ke dunia dan segala pengalaman hidup yang saya alami sepanjang hidup saya adalah berkah yang luar biasa untuk saya. Untuk itulah, saya berterima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua saya yang karena cinta merekalah saya lahir di dunia ini, serta semua orang, kondisi, situasi yang pernah ada/hadir dalam hidup saya, karena tanpa mereka semua, saya tidak menjadi saya yang saat ini. Hobi saya adalah melihat segala keindahan dan kebahagiaan di dunia ini. Karena di saat kita present moment menikmatinya, benar merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Dan saat begitu menimbulkan keharuan yang luar biasa. Saya sangat merasa flow (mengalir) dan perasaa ‘hidup’ yang sulit digambarkan dengan kata-kata saat saya sedang melakukan hobi lain seperti belajar memasak, membaca buku inspiring, atau saat membuat program SOS yang cocok untuk kebutuhan setiap orang. Live on LITE FM 105,8 Luki Arinta – Self Development Facilitator Soul of Speaking Live on Lite FM 105,8 FM dari jam 10.30 – 11.30 bincang seru tentang indahnya keselarasan orang tua dan anak. C. MEWUJUDKAN TEENAGE DREAM Duduk di kantor tempat Luki Arinta bekerja terasa seperti berada di rumah sendiri. Lulusan Psikologi dari Universitas Indonesia dan University of California Berkeley ini memiliki gaya bicara yang tenang, santai dan lembut. Ia selalu tampak antusias jika sudah membahas soal mimpi dan pemikiran-pemikirannya yang luar biasa untuk perkembangan anak-anak Indonesia. Satu hal yang membuat Luki prihatin yaitu perkembangan psikis remaja Indonesia. Ia melihat banyak remaja tumbuh dalam pola pikir negatif. Lebih menyedihkan lagi bahwa pola pikir negatif kebanyakan berasal dari lingkungan rumah. Ia percaya, seorang anak akan mampu tumbuh dengan sempurna jika pola pikir mereka selalu positif. Pikiran positif akan membawa seorang anak menjadi pemimpin dunia. Kini ia ingin mewujudkan cita-cita besarnya melalui program training remaja yang baru diluncurkan pada 15 Mei lalu bernama Xpressive Generation. Inilah mimpinya yang terinspirasi dari cita-cita ayahnya yang belum tercapai, yaitu ingin mengumpulkan seluruh remaja Indonesia dari berbagai kalangan dalam satu wadah dan memberi kebebasan berekspresi sepuasnya. Dunia Remaja yang Menantang Bagi Luki, dunia remaja adalah dunia yang paling menantang untuk dikenali. Ia akan menenggelamkan dirinya di dunia ini melalui Xpressive Generation. Ia yakin dengan cara ini ia akan mudah mengenal mereka lebih jauh dan mengarahkan mereka ke arah yang tepat. Usia remaja, menurut Luki, adalah saat yang paling tepat untuk mulai merancang masa depan mereka. Berdasarkan pengalaman hidupnya, ada aspek-aspek hidup yang dapat dipersiapkan sejak usia remaja, misalnya: tutur kata positif, memiliki sikap, memegang teguh nilai-nilai hidup, pentingnya menghargai diri sendiri, mencintai diri, mempercayai kemampuan diri, dan pentingnya menikmati apa yang dikerjakan. Dengan mempersiapkan diri untuk masa depan maka mereka tidak akan menemukan kesulitan dalam menjalin hubungan dan komunikasi dengan diri sendiri, pasangan, orang tua, anak, pekerjaan, keuangan, kondisi fisik, alam hingga yang terpenting adalah hubungan dengan Tuhan. Berdasarkan pengalamannya menjadi konselor remaja, ia membuat sebuah metode pelatihan yang berbeda dalam Xpressive Generation. Ia menerapkan metode yang diberi nama WAW yang berasal dari kata WORDS (kata-kata/kalimat dalam berkomunikasi), ACTION (tindakan; percaya diri, kelayakan diri dan harga diri) dan WORK (aktivitas yang bertujuan; mengelola uang saku). Ia sangat yakin bahwa kehadiran Xpressive Generation dapat mengubah banyak remaja Indonesia untuk lebih bahagia dan sukses. Mereka akan tumbuh menjadi individu yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, lebih memiliki karakter, dan lebih tahu apa yang mereka mau saat dewasa nanti. Inilah sumbangsihnya untuk remaja Indonesia. Mengapa usia remaja adalah saat yang paling tepat? Luki yang pernah mendirikan Yayasan Pendidikan anak down syndrome “Sekolah Matahariku” mengatakan bahwa jika seseorang tumbuh tanpa menyelesaikan/mewujudkan semua obsesinya saat remaja maka ia akan mewujudkan obsesi itu saat dewasa. Justru di saat seharusnya mereka tidak lagi melakukannya. Misalnya, jika saat remaja ingin naik gunung tapi tidak pernah tercapai karena orang tua yang terlalu khawatir maka obsesi tersebut akan ia penuhi di saat dewasa atau bahkan sudah berkeluarga. Itulah mengapa, Luki ingin remaja Indonesia dapat mewujudkan obsesi positifnya saat remaja sehingga mereka dapat tumbuh menjadi manusia dewasa yang sempurna. Luki yakin dengan kita tahu secara pasti, apa saja yang belum selesai dan tahu cara-cara untuk menyelesaikannya/merealisasikannya pastilah dijamin hidup akan semakin selaras. Membagi Pengalaman Luki tidak hanya peduli terhadap anak dan remaja, ia juga peduli dengan perempuan, khususnya para ibu. Ia peduli karena ia adalah seorang perempuan dan seorang ibu yang tahu benar berbagai perasaan dalam menghadapi hidup. “Dalam perjalanan hidup sampai hari ini, semakin saya menyadari tentang keberadaan titik nol dan polaritas yang suka tidak suka harus dihadapi. Inilah yang kemudian menjadi mimpi saya, membagi pengalaman hidup yang bermanfaat untuk remaja dan orang dewasa dengan pendekatan yang mudah dipahami mereka.” Ia yakin bahwa pengalaman hidup yang sangat berat yang pernah ia alami sekian tahun dapat menjadi pelajaran bagi para perempuan lain. Ia selalu menjadi pendengar yang baik banyak perempuan yang membutuhkan pendapatnya. (Adenita Yusminovita/dok. Pribadi) D. SAAT ANAK INGIN MENJADI MANUSIA SUPER Kita tentu tidak bisa menutup mata bahwa memang hampir setiap anak memiliki atau membutuhkan sosok idola atau panutan. Albert Bandura, seorang psikolog yang bergelar PhD dari University of Iowa (1952), yang sangat berpengaruh dalam tradisi behavioris dan terkenal dengan teori pembelajarannya mengatakan, perilaku seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam diri (kognitif) dan lingkungan. Interaksi antara kognitif, perilaku dan lingkungan ini terjadi secara secara timbal balik yang berlangsung secara berkesinambungan. “Ini mengapa hampir setiap anak dan bahkan orangtua sering mencari tokoh lain atau figur tertentu sebagai contoh atau panutan,” ujar I. Luki Arinta Salsabila, Psi, M.Si, Expert Parenting dari Soul of Speaking. Tak mengerankan jika kita sering melihat seorang anak berusia dua tahun belajar memakai sepatu dari melihat orang dewasa melakukannya. Tahap usia selanjutnya, anak mulai belajar meniru berbagai hal dari orang-orang di sekitarnya sampai media lain seperti televisi yang dia lihat. Ia bisa meniru secara total, namun bisa juga sebagian saja, bahkan tidak tertarik sama sekali untuk menirunya. “Bandura dalam hal ini menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang aktif, mampu membuat pilihan (sesuai usia perkembangannya) dalam menyimpulkan suatu hal serta dalam mengkomunikasikan dengan orang lain, “ jelas Luki Arinta. Karenanya, sering kita mendapati anak-anak usia empat sampai memasuki sekolah dasar yang begitu memuja tokoh-tokoh seperti spiderman, batman, barbie, princess, superman, power rangers, dan lain-lain tokoh popular yang pernah mereka tonton baik di televisi atau di bioskop. Seberapa besar toleransi bisa diberikan Namun apakah tokoh khayalan tersebut sesuai secara utuh dengan karaker kepribadian yang ingin kita tanamkan? Tentu saja, para orangtualah yang seharusnya bisa mengarahkan kepada anak sikap dan perilaku mana yang baik dan bisa dicontoh dan mana yang kurang baik untuk ditiru. Menurut Luki Arinta, penting bagi para orangtua untuk mengamati apa saja yang diidentifikasi oleh si anak menjadi perilakunya, mana yang positif atau negatif, dan bagaimana caranya mengkomunikasikan kepada anak supaya tidak mencontoh atau melakukan lagi perilaku yang tidak sesuai tersebut. Orangtua juga perlu menjelaskan mengapa seseorang pantas untuk menjadi idola atau panutan sebab bagaimanapun keberadaan tokoh idola atau panutan dalam kehidupan seorang anak atau remaja dapat berpengaruh terhadap kehidupannya kelak. Beberapa kreteria mungkin perlu disampaikan sebatas dan sesuai nalar anak. Misalnya saja apakah tokoh atau idola tersebut memiliki kesamaan cita-cita, memiliki prestasi yang bisa dibanggakan, atau memiliki sikap dan kepribadian yang baik, dan lain-lain. Penjelasan ini penting mengigat anak dan remaja masih belum sepenuhnya menyadari apakah yang mereka pilih sesuai dengan karakter kepribadian diri dan keluarga atau tidak. Sebagai contoh, masih banyak anak atau remaja yang memilih idola atau panutan hanya semata karena tampilan fisik atau gaya berpakaian saja yang mentereng. (SA) Simak artikel lengkapnya di majalah Sehat Alami Vol. 5, Oktober 2013 E. VIVAnews VIVAnews - Bagi sebagian orang, berbicara di hadapan orang banyak adalah momok. Menyampaikan informasi dengan baik di hadapan banyak orang memang bukan perkara mudah. Semua yang sudah kita persiapkan bisa buyar saat terbentur rasa gugup, begitu melihat banyak pasang mata terfokus ke arah kita. Bukan hanya para pekerja profesional, kemampuan berkomunikasi juga penting dimiliki setiap orang. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kita bisa berkembang menjadi pribadi yang menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi orang lain. Kemampuan berkomunikasi sebenarnya tidak datang begitu saja. Diperlukan latihan dan praktek. Salah satu tempat yang menyediakan jasa latihan itu adalah The Soul of Speaking (SOS). Pusat belajar komunikasi publik ini memiliki metode pengajarannya yang unik, yaitu dengan menggabungkan tiga disiplin ilmu: teater, jurnalistik dan psikologi. SOS mengkolaborasikan cara bertutur dalam ilmu teater, cerita yang terstruktur dari ilmu jurnalistik, dan pendekatan personal dari ilmu psikologi. Metode ini sebenarnya bukan metode baru. Semua ilmu sudah lama ada dan tinggal bagaimana kita membuat packaging yang baik dan efektif. Tiap-tiap ilmu memiliki pendekatan tersendiri, dan kita menggabungkannya dalam SOS, kata IL Arinta Salsabila, Psi. Msi. Rani Badri Kalianda didapuk menjadi salah satu pelatihnya. Ia memiliki latar belakang ilmu teater dan sering menjadi trainer finalis sejumlah kontes seperti Miss Indonesia. Setiap paket pelatihan berlangsung secara intensif selama dua hari dengan total waktu 14 jam. Di awal pelatihan, peserta akan diajarkan cara menyelaraskan pikiran dan perasaan, yang merupakan kunci komunikasi yang baik. Seringkali orang terlalu mengandalkan pikiran daripada perasaan atau sebaliknya. Hal ini membuat kata-kata yang keluar menjadi tidak enak didengar. Keselarasan akan membuat kata-kata yang terucap memiliki soul, kata Rani. Menurutnya, setelah terjadi keselarasan pikir dan rasa, seseorang akan memiliki mindfullness atau kesadaran. Tahapan selanjutnya adalah imajinasi, yaitu proses penyelarasan otak kiri dan kanan, disusul metode penanaman motivasi dalam diri. Hal terakhir yang tidak boleh ketinggalan dan menjadi penekanan adalah tujuan utama atau goal. Goal itu sangat penting. Banyak orang menekankan pada motivasi saja tetapi tidak memiliki tujuan utama. Jika tidak tahu tujuan lalu buat apa motivasi, kata Rani. Selain itu, peserta juga dilatih teknik pernafasan dan vokal. Dua hal tersebut sangat penting terutama saat berbicara di depan umum. Teknik pernafasan, penekanan kata-kata, menemukan warna suara asli, juga diajarkan. Teknik sangat penting untuk diketahui dan harus dilatih dan dipraktekkan, ujar Rani. Arlinta menambahkan, meski hasil yang didapat setiap peserta berbeda, namun seluruhnya menunjukkan kemajuan dalam hal berkomunikasi. Bukan hanya di depan umum, tetapi juga komunikasi dengan diri sendiri, pasangan, dan orang-orang disekitar. Anda tertarik? The Soul of Speaking Jl. Bona Permai IV blok B4 Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan Telepon: (021) 96912518 CONTACT US Sekretariat Soul of Speaking Jl. Bona Permai IV B4.No.14, Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Phone : (021) 7503113 Fax :021 7503164 Email : [email protected] soulofspeaking@gmail Representative Office Oasis Office Suite Ara Damansara PJU 1A B-7-15 Block B. No 2, Jln PJU 1A/7A, 47301 Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan MALAYSIA Phone : +603.7831 1047 Fax : +603.7831 1047 Email : [email protected] [email protected] Mewujud Selaras Bersama : soulofspeaking.Org :) :D ^_^
Posted on: Sat, 02 Nov 2013 19:29:01 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015