# Mendag Mendesak Eropa Menandatangani Persetujuan Soal - TopicsExpress



          

# Mendag Mendesak Eropa Menandatangani Persetujuan Soal SVLK Jepara - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mendesak sejumlah Negara Uni Eropa untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Indonesia terkait dengan sertifikat sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK). "Kita sudah membujuk dan mengimbau pihak Uni Eropa untuk menandatangani MoU tersebut. Begitu ditanda tangani, maka sistem SVLK akan diakui," ujarnya, ditemui usai memberikan kuliah umum di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) di Jepara, Jateng, Jumat. Dengan adanya pengakuan SVLK tersebut, maka negara Uni Eropa juga mengakui bahwa kayu yang digunakan lewat pemotongan yang ramah lingkungan. Hal tersebut, kata dia, akan memberikan legitimasi perajin dalam mengakses pasar dunia. Ia menegaskan, persetujuan SVLK diupayakan tahun ini bisa selesai, dengan terlebih dahulu menuntaskan pendatanganan MoU dengan luar negeri. "Nantinya, hal tersebut untuk kepentingan eksportasi dan mereka juga harus mengakui bahwa sistem SVLK itu bagus," ujarnya. Terkait mahalnya proses pengurusan sertifikat SVLK, kata dia, dalam waktu dekat akan disampaikan kepada lembaga kementerian terkait. Sedangkan bantuan yang diupayakan kepada pengusaha mebel, nantinya berupa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan akses pasar. Potensi pasar luar negeri yang berpotensi saat ini, menurut Mendag, bukan di Eropa, karena kondisi perekonomiannya agak menurun, sedangkan Amerika Serikat mulai ada pemulihan ekonomi. "Pasar yang dibidik merupakan pasar nontradisional, seperti Asia Pasifik dan Afrika, seperti Pantai Gading, Zimbabwe, Burundi dan Angola," ujarnya. Bahkan, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi di pasar Afrika cukup signifikan. "Pertumbuhan ekspor tujuan Afrika meningkat antara 40-150 persen dibandingkan tahun lalu, meskipun nilai ekspor awal cukup kecil," ujarnya. Menurut dia, butuh waktu untuk meningkatkan ekspor atau akses di pasar lain yang belum diakses. "Kami yakin, jika menyikapi peningkatan kapasitas SDM dan teknologi desain, ketika ada pemulihan ekonomi global, maka Indonesia sangat mungkin memanfaatkannya," tuturnya. Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi dalam sambutannya pada acara kuliah umum di Unisnu Jepara memang menyampaikan keluhan pengusaha mebel yang belum siap dengan SVLK. "Jangan sampai, gara-gara persoalan SVLK mengancam pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jepara," ucapnya. Untuk itu, kata dia, perlu ada solusi, sehingga para pengusaha mebel yang berorientasi ekspor mendapatkan kemudahan. Apalagi, kata dia, sertifikat SVLK diberlakukan di sejumlah Negara Uni Eropa mulai Januari 2014.
Posted on: Fri, 26 Jul 2013 22:23:50 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015