Mengetahui Tur Indonesia Dikomersilkan, Pihak Arsenal-Chelsea - TopicsExpress



          

Mengetahui Tur Indonesia Dikomersilkan, Pihak Arsenal-Chelsea Marah - Dua klub raksasa Liga Primer Inggris, Arsenal dan Chelsea, kaget mengetahui segala kegiatan mereka selama di Indonesia dikomersilkan oleh pihak penyelenggara. Kedua klub tidak menyangka bahwa setiap sesi acara di luar pertandingan, seperti temu penggemar, sesi tanda tangan maupun coaching clinic ditarik biaya. Hal tersebut baru diketahui setelah media Inggris, Daily Mail, meminta konfirmasi kepada masing-masing klub. Arsenal, yang sekarang sudah berada di Jepang, mengaku terkejut dengan hal itu. Meski demikian, mereka menekankan bahwa hal tersebut tidak diorganisir oleh partner komersial resmi mereka. “Kami baru tahu hal itu setelahnya dan ini benar- benar tak bisa diterima. Kami meminta maaf kepada para suporter yang diminta membayar dan kami jamin kami akan menggantinya,” ujar juru bicara Arsenal seperti dilansir Daily Mail. Dari pihak Arsenal, diperkirakan hanya 10 suporter yang bersedia membayar untuk kegiatan-kegiatan The Gunners di luar pertandingan. Namun dari suporter Chelsea jumlahnya mencapai tiga kali lipat. Chelsea, yang akan bertanding di Jakarta pada 25 Juli mendatang, menjamin akan mengganti semua biaya yang telah dikeluarkan suporter yang membayar untuk mendapat tanda tangan, coaching session hingga temu penggemar. Menurut lansiran Daily Mail, setiap fan dikenai biaya 330 Pound hingga 1500 Pound (5-23 juta Rupiah). Biaya ini dipasang oleh sponsor The Blues di Indonesia, BNI. Setelah mencuatnya masalah ini, BNI dikabarkan akan mengembalikan semua biaya yang telah dibayarkan. Meski di Indonesia sudah menjadi hal yang lumrah, hal seperti ini dianggap tabu untuk bisnis sepak bola Eropa. Yang mereka tahu, satu- satunya hal yang harus dibayar fan adalah saat menyaksikan pertandingan. “Kami diberitahu bahwa sejumlah orang dikenai biaya untuk akses ke event nonpertandingan selama kami berada di Jakarta,” ujar juru bicara Chelsea. “Meski kami paham bahwa praktek seperti ini diterima di Indonesia, itu tak sejalan dengan filosofi kami ‘Here to Play, Here to Stay (Datang untuk Bermain, Datang untuk Tinggal), yang tujuannya meninggalkan warisan di negeri dan komunitas yang kami kunjungi. Karena itu, siapapun yang membeli tiket untuk salah satu event ini (nonpertandingan) akan dikembalikan, dan diberi akses secara gratis,” katanya.(*)
Posted on: Fri, 19 Jul 2013 18:28:52 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015