Menguak Kudeta Pertama dalam Sejarah Indonesia. Buku baru. Only Rp.30.000,- Catatan Belakang: Tahun 1946, Negara Indonesia belum genap berusia satu tahun ketika krisis politik yang hebat melanda negeri ini. Langkah apa yang harus diambil untuk mempertahankan kemerdekaan serta bagaimana menghadapi Belanda yang berencana untuk kembali menguasai Indonesia menjadi masalah besar di pentas politik Indonesia. Hanya ada dua pilihan strategi perjuangan dalam revolusi Indonesia, apakah dengan memakai jalan diplomasi atau pertempuran. Para pendukung strategi perundingan diwakili oleh pemerintah lewat empat orang tokoh kuncinya: Soekarno, Muhammad Hatta, Sutan Syahrir dan Amir Syarifuddin. Di pihak lain, berdiri para penyokong opsi merdeka 100% tanpa kompromi. Mereka tergabung dalam Persatuan Perjuangan yang diwakili Tan Malaka, Muhammad Yamin, dan para pemuda radikal seperti Adam Malik. Kisruh antara kedua belah pihak ini meruncing menjelang pertengahan tahun 1946. Perdana Mentri Republik Indonesia, Sutan Syahrir, tidak pernah menduga bahwa ia akan diculik dan menjadi orang tahanan oleh bangsanya sendiri. Perpecahan itu semakin meruncing dan berujung pada peristiwa 3 Juli 1946. Pada 3 Juli 1946 itu, Mayor Jenderal Sudarsono dan beberapa tokoh militer berupaya "memaksa" Soekarno menuruti kehendak mereka. Dalam batasan tertentu, kejadian ini bisa dianggap kudeta; kudeta pertama dalam sejarah Indonesia. Apa yang sebenarnya terjadi pada peristiwa 3 Juli 1946? Apa isi tuntutan Mayor Jenderal Sudarsono pada Soekarno? Benarkah ada peran Tan Malaka di balik peristiwa ini? Lalu di sisi manakah panglima besar Sudirman berdiri? Apa pula peran Suharto dalam peristiwa ini?
Posted on: Thu, 27 Jun 2013 10:06:55 +0000