Menilik Konsep Puasa Dalam Agama-Agama Cirebon, NU Online, Jumat, - TopicsExpress



          

Menilik Konsep Puasa Dalam Agama-Agama Cirebon, NU Online, Jumat, 02/08/2013 Dalam surat Al-Baqarah ayat 183 disebutkan bahwa kewajiban berpuasa sebenarnya telah diterapkan dalam agama-agama sebelum Islam, dan tujuannya tak lain ialah agar setiap manusia yang melakukan puasa tersebut mampu meningkatkan nilai ketakwaan. Demikian disampaikan oleh KH Chozin Nasuha, salah satu pengasuh Pesantren Darut-Tauhid Arjawinangun sekaligus rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon saat acara buka bersama yang diselenggarakan oleh Pemuda Lintas Iman (Pelita) Cirebon di Gedung Gotrasawala, ISIF Cirebon, Kamis (1/8). “Oleh sebab itu, kesamaan ini mestinya bisa diangkat sebagai sebuah alat untuk menjalin persaudaraan dan komunikasi antar agama-agama, tujuannya untuk semakin bertakwa, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” ungkap Kiai Chozin. Acara buka bersama kali ini dihadiri oleh 200 orang yang terdiri dari tokoh dan pegiat persaudaraan lintas agama di Cirebon, mahasiswa dari ISIF, IAIN Syekh Nurjati, Universitas Swadaya Gunung Djati (Unswagati) Cirebon, serta pelbagai organisasi kepemudaan seperti IPNU, IPPNU, PMII, dan Komunitas Gusdurian Cirebon. Dalam pertemuan tersebut, diberikan kesempatan bagi perwakilan komunitas dan kepercayaan untuk mengungkapkan pengalaman spiritualnya dalam menjalankan seruan berpuasa sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Franky, seorang tokoh dari Kristen Katolik Cirebon menuturkan bahwa kewajiban berpuasa juga terdapat dalam agama yang dianutnya, ia menceritakan tentang keharusan berpuasa selama 40 hari menjelang hari raya Paskah. Dan selama masa puasa tersebut, masing-masing penganut disarankan memotong keperluan dan biaya sehari-harinya untuk kemudian diserahkan kepada gereja saat perayaan Paskah. “Selain melakukan puasa untuk mensucikan diri, hal tersebut juga bertujuan agar uang yang terkumpul saat puasa bisa digunakan untuk membantu saudara-saudara yang kurang mampu di hari pelaksanaan Paskah,” tutur Franky. Pengalaman senada juga diungkapkan oleh Surya Pranata, perwakilan dari umat Budha Cirebon. Ia menjelaskan bahwa berpuasa selain dengan menahan diri dari segala nafsu duniawi juga hal tersebut harus dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama. “Sebenarnya puasa yang menjadi penting adalah bukan makan dan tidaknya, tetapi meningkatkan nilai ketakwaan dan kepedulian terhadap sesama. Bagi kami umat Budha, puasa merupakan masa permenungan untuk menggugah kepedulian terhadap sesama, seperti saudara-saudara saya dari umat Islam yang masa puasa diakhiri dengan zakat, semoga beliau-beliau senantiasa dilimpahkan keberkahan,” jelas Surya. Kegiatan buka bersama ini merupakan agenda tahunan yang dijalankan oleh Pelita. Devida, ketua umum forum persaudaraan lintas agama tersebut berharap kegiatan semacam ini akan menjadi rambu-rambu penyadaran bagi setiap umat beragama bahwa inti pokok dari ajaran agama adalah meningkatkan ketakwaan dan nilai kepedulian terhadap sesama manusia.
Posted on: Fri, 02 Aug 2013 16:40:30 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015