Menlu: Kerja sama dengan Australia dihentikan mulai sekarang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tegas akan menghentikan kerja sama dengan Australia, terutama di bidang pertukaran informasi, militer dan penyelundupan manusia. Ketiga hal tersebut dilakukan sebagai bentuk respon atas aksi penyadapan yang dilakukan intelijen Australia di Indonesia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, penghentian kerjasama tersebut mulai berlaku sejak pernyataan resmi pemerintah dikeluarkan, alias siang tadi. Sehingga, tidak akan ada lagi pelatihan-pelatihan militer yang melibatkan tentara Indonesia dan Australia. Ya sekarang, bapak kan tadi bilang, kan bapak udah ngomong dihentikan, ya dihentikan sekarang, tegas Marty di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11). Kerjasama lainnya di bidang penyelundupan manusia juga dihentikan secara total, termasuk patroli bersama di selatan Pulau Jawa. Kemitraan strategis itu yang akan ditarik secara keseluruhan sampai Australia mengakui kesalahan dan memberikan konfirmasi secara resmi. Disampaikan bapak presiden kan sudah tega, tidak perlu diberikan penambahan lagi. Menghentikan kerjasama coordinated patrol dengan Australia, menghentikan latihan militer bersama, menghentikan tukar menukar informasi dan intelijen, pungkas Marty. Sebelumnya, SBY memberi tiga ancaman terhadap Australia, yakni menghentikan kerja sama di bidang militer. Hal itu disampaikan SBY dalam konferensi pers di kantor presiden, menyikapi isu penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap dirinya dan sejumlah pejabat di Indonesia, Rabu (20/11). Saya juga minta dihentikan dulu, latihan-latihan bersama antara tentara Indonesia dan Australia, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara, maupun latihan yang sifatnya gabungan, kata SBY. Namun demikian, orang nomor wahid di Indonesia itu menjelaskan, kalau Australia ingin menjaga hubungan baik dengan Indonesia ke depan. Dia mengaku masih akan menunggu penjelasan resmi dari Australia. Oleh sebab itu, malam ini rencananya SBY akan mengirim surat resmi kepada Perdana Menteri Australia Tony Abbot.
Posted on: Wed, 20 Nov 2013 16:32:19 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015