Monexnews - Sektor tenaga kerja merupakan parameter ekonomi penting bagi negara maju. Kinerja nilai instrumen investasi suatu negara bisa sangat tergantung pada bagus atau tidaknya daya serap sumber daya manusia di suatu negara. Pada hari Jumat lalu, laporan tenaga kerja Non-farm Payrolls Amerika Serikat dirilis mengecewakan pelaku pasar. Meskipun di sisi lain banyak pula investor yang senang dengan angka payrolls yang tidak terlampau baik karena dapat meredakan isu penarikan stimulus. Data tenaga kerja Amerika yang negatif menimbulkan ekspektasi bahwa lini perekonomian nasional belum pulih benar sehingga program pembelian obligasi harus dilanjutkan. Untuk pekan ini, laporan tenaga kerja juga memegang peran penting terhadap prospek nilai tukar negara maju. Serupa dengan koleganya di Washington, Bank Sentral Inggris juga memiliki kebijakan suku bunga yang dipatok pada level sangat rendah. Bank of England berkomitmen tidak akan mengubah suku bunga acuan sampai tingkat pengangguran menyentuh batas ideal 7%. Untuk saat ini, rasio pengangguran masih berkutat di posisi 7.8% atau relatif jauh dari cita-cita ideal bank sentral. "Indikasi perbaikan sektor tenaga kerja pada data mendatang akan memperkuat nilai tukar Poundsterling," demikian pendapat tim riset Barclays hari ini. Gejala kemajuan di sektor tenaga kerja dapat membuka ruang bagi pengetatan moneter dan menambah daya tarik aset berbasis Inggris. Barclays memprediksi tingkat pengangguran turun ke level 7.7% pada periode tiga bulan yang berakhir Juli lalu. GBP/USD kini terpantau pada posisi 1.5652 dan EUR/GBP berkisar di level 1.8417. Data tenaga kerja ILO Inggris baru akan dirilis pada hari Rabu waktu London (11/09).
Posted on: Mon, 09 Sep 2013 10:01:22 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015