Muliaman Darmansyah Hadad di Kantor KJKS BMT - TopicsExpress



          

Muliaman Darmansyah Hadad di Kantor KJKS BMT Beringharjo Jogja-(12/9/13) Siang ini KJKS BMT Beringharjo kehadiran tamu istimewa. Beliau adalah Muliaman Darmansyah Hadad. Beliau menjabat Ketua Pusat MES (Masyarakat Ekonomi Syari’ah). Hadir pula pengurus MES Jogjakarta antara lain Prof. Dr. Mashudi Muqorrobin dan Priyonggo. Begitu pentingnya pertemuan ini pun dihadiri oleh dewan pakar MES, Prof. Dr. Suyanto (Rektor AMIKOM Yogyakarta). Dalam pertemuan yang kurang lebih berlangsung satu jam tersebut Muliaman memaparkan tentang pentingnya keberadaan BMT. Dengan adanya BMT maka mengajak masyarakat untuk hidup bersyari’ah. Saat ini label syari’ah menjamur dan cepat berkembang. Tentu ada persaingan yang ketat pula. Maka diperlukan capacity building yang baik agar dapat eksis dalam persaingan itu. Sudah seharusnya BMT merancang jaringan antar BMT se-Indonesia. Hal ini didukung dengan IT (Teknologi Informasi)yang harus dioptimalkan. Keberadaan BMT juga memegang posisi yang stragegis, karena LKM atau micro finance tidak hanya bergerak di permodalan namun di bidang pemberdayaan. Di sisi lain menjadikan kualitas hidup orang lain menjadi lebih baik. Dan ada tugas mulia yang terus dilakukan yaitu dakwah. Mengambil contoh dari Grameen Bank Bangladesh bahwa micro finance itu berprinsip menghimpun komunitas-komunitas. Kedua, anggota komunitas-komunitas itu adalah kaum hawa atau ibu-ibu. Dan ketiga, program kerja mereka adalah pemberdayaan. Jika saat ini banyak bermunculan label syari’ah dikarenan kesadaran masyarat sudah mulai meningkat. Ada pegadaian syari’ah, hotel syari’ah, asuransi syari’ah, pasar modal syari’ah. Itu semua karena memang sudah ada kebijakan pemerintah yang mengatur. Misalnya pemerintah memulai dengan SUKUK syar’ah. Pemerintah sudah memfasilitasi itu. Keberadaan micro finance seharusnya; bisa diakses siapapun, merambah kalangan menengah ke atas, dan dapat memberikan jawaban terhadap pembiayaan yang berskala besar seperti misalnya pembiayaan pembangunan jalan tol dengan prinsip syari’ah. Bukan hanya menggarap yang skala mikro. Dengan kata lain dengan perkembangan yang menjulang tinggi ke langit dan mengakar kuat ke bawah. Muliaman juga mengingatkan kepada pelaku LKM (Lembaga Keuangan Mikro) agar berhati-hati dalam mengelola lembaganya. Prinsip kehati-hatian harus selalu dipegang teguh. Agar dana yang dikelola termanage dengan baik dan benar. Diingatkan juga bahwa BMT bukan sekedar bisnis uang tapi lebih dari itu. BMT bisnis pemberdayaan dan memperbaiki taraf kehidupan dan memperbaiki perilaku orang lain. Satu hal yang perlu diaplikasikan tentang loyalitas nasabah. Muliaman memberikan satu cara agar nasabah loyal yaitu timbulkan rasa cinta kepada lembaga yang dikelola. Dengan cinta itu maka nasabah tidak akan mudah pindah ke lembaga lain. Strategi yang cukup applicable agar BMT mudah berkembang dan dikenal oleh masyarakat adalah dengan bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi yang menerapkan KKN. Melalui KKN tersebut dapat didirikan satu BMT dengan modal yang tidak terlalu besar agar menjadi percontohan dan bisa dilanjutkan oleh KKN periode berikutnya jika periode KKN yang pertama sudah selesai. Sehingga model ini terus berlanjut dan sosialisasi BMT berjalan dengan baik.(bey)
Posted on: Thu, 12 Sep 2013 08:40:16 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015