Munculnya Malaria Tipe Baru Akibat Kerusakan Hutan Kalimantan “Kondisi ini diduga memunculkan malaria tipe baru,” kata Direktur Rumah Sakit Penyakit Tropis Universitas Airlangga, Yoes Prijatna Dachlan, kepada wartawan, Senin (26/8). Jadi, habitat nyamuk Anopheles yang mengandalkan kelembapan hutan hujan tropis terganggu. Koloni nyamuk lantas bermigrasi mencari rumah baru, terutama ke pemukiman. Sebagian lainnya bertahan di kawasan hutan yang telah menjelma menjadi perkebunan sawit atau area tambang. Peneliti senior National Environment Agency di Singapura, Lee Kim Sung, mendeteksi kemunculan malaria tipe baru ini sejak tahun 2010 silam. Kala itu, ia menemukan P. knowlesi menjangkiti seorang pekerja tambang batu bara asal Australia di Kalimantan Selatan. Protozoa parasit itu berpindah lewat gigitan nyamuk Anopheles. Temuan ini persis sama dengan risetnya setahun sebelumnya di hutan hujan tropis Negara Bagian Sarawak, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Lama tak terdengar, jejak P. knowlesi kembali terdeteksi oleh seorang dokter di Kabupaten Seruyan yang sedang menjalani kuliah S-2 kedokteran tropis di Universitas Airlangga, Kasmiati. Ia melakukan survei epidemiologi selama enam bulan pada tahun lalu. Sebanyak 64 penderita malaria diambil sampel darahnya. Semua, termasuk empat penderita malaria tipe baru, menunjukkan gejala yang sama, seperti badan menggigil, demam tinggi, berkeringat, dan suhu tubuh turun drastis. gurindam12.co/2013/08/26/munculnya-malaria-tipe-baru-akibat-kerusakan-hutan-kalimantan/
Posted on: Wed, 28 Aug 2013 03:19:03 +0000