Muslim di China, saudara tua yang selalu tertindas : Muslim China - TopicsExpress



          

Muslim di China, saudara tua yang selalu tertindas : Muslim China merupakan salah satu potret tersebarnya Islam di seluruh dunia. Namun demikian, para warga Muslim masih dipandang sebelah mata oleh Pemerintah Negeri Tirai Bambu itu. Padahal, Islam di China telah lama ada. Seperti dilansir islamicity, mayoritas orang Muslim China adalah orang Turki yang tinggal di daerah Xinjiang, bagian utara. Sisanya kebanyakan kaum Hui. Kaum Hui adalah orang China yang pindah ke Islam atau hasil dari pernikahan dengan para imigran muslim. Mereka tinggal dalam lingkup komunitas yang kecil di bekas Jalan Sutra di sebelah barat dan pusat China, di bagian selatan provinsi Yunan, dan di kota-kota industri dan pelabuhan. Kontak antara muslim dengan orang China sudah terjadi sejak lama. Pengaruh Islam pertama kali dibawa oleh para pedagang asal Arab yang datang berjualan di pelabuhan-pelabuhan China pada abad ke-7. Pada 755, sekitar 400 prajurit muslim Turki datang ke China untuk membantu Penguasa Su Tsung memadamkan pemberontak oleh An Lu Shan. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, para prajurit banyak yang memilih untuk tinggal dan akhirnya menikah dengan wanita lokal. Pada zaman Dinasti Song (960-1279), pertumbuhan ekonomi Cina semakin membaik dan berdampak baik pula bagi perluasan komunitas Muslim, terutama di Chang, di kota-kota pelabuhan seperti Quanzhou dan Guangzhou. Walaupun banyak pedagang China yang akhirnya memeluk Islam setelah saling berhubungan dengan pedagang Arab, jumlahnya tetap hanya sedikit. Peran terbesar penyebaran Islam di China dipegang oleh para imigran muslim. Di abad ke-20 kini, umat muslim di sepanjang China tetap melakukan kewajiban mereka sebagai umat muslim. Namun, kebebasan mereka sangat terbatas. Hal ini karena mereka dianggap bertentangan dengan paham Komunisme yang dianut negara tersebut dan ideologi mereka yang berbasis Atheisme. Banyak sekali masjid yang dihancurkan dan ditutup. Bahkan, umat Muslim hanya memiliki sedikit kebebasan. Namun setelah kematian Mao Zedong, umat Muslim dapat sedikit bernapas lega. Masjid dan sekolah Islam dibuka kembali dan berangkat haji diperbolehkan. Namun demikian, kini, umat muslim China kembali mendapat tekanan. Seperti yang terjadi di Xinjiang pada 2008 silam. Terdapat 22 orang meninggal ketika berjibaku dengan polisi setempat karena dilarang mendirikan masjid. [bai]
Posted on: Fri, 19 Jul 2013 23:36:33 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015