Mustahil Libatkan Investor Jembatan Nipahnipah-Balikpapan Perlu - TopicsExpress



          

Mustahil Libatkan Investor Jembatan Nipahnipah-Balikpapan Perlu Dana Keroyokan Minggu, 1 September 2013 - 09:53:24 | Metropolis | Dibaca : 520 Kali BALIKPAPAN - Peluang membangun jembatan penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ke Balikpapan melalui Nipahnipah-Coastal Road, semakin menipis. Selain hampir mustahil dapat kucuran APBN, melibatkan investor pun dinilai tidak memungkinkan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Balikpapan Suryanto mengatakan, belum memungkinkan untuk melibatkan investor atau pihak swasta untuk mendanai proyek yang ditaksir senilai Rp 5 triliun tersebut. “Karena memang jembatan itu tidak punya nilai lebih yang mampu menarik minat investor,” ungkapnya saat dihubungi melalui telepon, kemarin (31/8). Dia menyebut, tak hanya jembatan PPU-Balikpapan yang dinilai tidak menguntungkan secara ekonomi. Termasuk jalan tol, menurut dia, juga tidak mungkin melibatkan investor. “Karena jumlah mobil dan kendaraan di Kalimantan untuk saat ini masih kurang. Makanya bisnis transportasi, seperti jembatan dan tol itu untuk saat ini belum dilirik investor,” tambahnya. Namun lanjut dia, bukan sisi keuntungan dalam bentuk uang yang dilihat oleh pemerintah daerah. Melainkan dampak sosial dan dampak secara ekonomi yang akan didapat jika jembatan itu terbangun. Makanya jembatan PPU-Balikpapan, kata Suryanto harus didanai secara keroyokan. “Dari APBD kota, provinsi, dan APBN. Tapi paling cepat tentu harus menunggu jembatan Pulau Balang rampung terlebih dahulu,” pungkasnya. Anggota Komisi V DPR RI Dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian sebelumnya mengapresiasi wacana pembangunan jembatan PPU-Balikpapan, walau menyadari kecil kemungkinan mendapat kucuran APBN. Sebab berdasarkan pengalaman di Pulau Balang, jembatan dengan kebutuhan Rp 1,6 triliun ini, baru dapat Rp 100 miliar dari APBN. Kabarnya, mulai tahun depan jembatan ini jadi proyek tahun jamak APBN. “Hanya, sebagai alternatif, APBN dapat mengucur untuk pembangunan jalan penghubung jika jembatan itu direalisasikan karena berstatus jalan nasional. Sementara pembangunan jembatan, dilakukan dengan pembiayaan investor jika memungkinkan. Kalau enggak dapat dari APBN, pusat bisa mendukung seperti mencarikan investor dengan memasukkan ke list Bappenas,” sebutnya. Senada Bupati PPU Yusran Aspar sempat mengutarakan bahwa Jembatan PPU-Balikpapan mustahil dapat kucuran APBN. Makanya, dia mewacanakan kembali titik Nipahnipah-Melawai, yang dia anggap bakal lebih memiliki daya tarik terhadap investor ketimbang titik Kayu Api-Tanjung Batu, Kariangau. “Untuk meyakinkan swasta, syaratnya harus ada keunggulan yang bisa dijual. Nah, kalau lewat Kariangau, nilai jualnya kurang. Tapi kalau di Nipahnipah-Melawai, kemungkinan ada swasta yang mau,” jelas Yusran. “Kita cuma menyiapkan dana pendamping 20 persen. Kalau hanya itu, APBD kita masih sanggup,” sambung Yusran. Ditambahkan, opsi Nipahnipah-Melawai juga menjadi jalan keluar dari rencana Balikpapan yang akan membangun coastal road. Pasalnya, si penyandang dana juga siap menyelesaikan jalan pantai yang hingga kini tak kunjung terwujud itu. “Soalnya nanti ujung jembatan itu tidak jatuh di Melawai, tapi di tepi coastal road Balikpapan. Jadi tidak mengganggu tata ruang Balikpapan,” terang Yusran. Dikatakan Yusran, jika tetap membangun di titik Kayu Api-Tanjung Batu-Kariangau, dikhawatirkan PPU hanya bekerja sendiri. Karena selain memikirkan biaya jembatan, masih diperlukan tambahan dana untuk membangun jalan. Lagi-lagi, sangat mustahil jika hanya berharap kucuran APBD. “Balikpapan jelas tak sanggup (menyediakan dana). Sedangkan kita ingin secepatnya ada jembatan. Kalau tidak ada solusi, selamanya rencana ini hanya berbentuk dokumen,” ujar Yusran. (*/rsh/ibr/k8)
Posted on: Sun, 15 Sep 2013 09:16:29 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015