NOTULENSI PLENO 2 KMI UI 2011 Waktu dan tempat: Aula Wisma - TopicsExpress



          

NOTULENSI PLENO 2 KMI UI 2011 Waktu dan tempat: Aula Wisma Handayani, 21:02 Presidium 1: Hezron Latunussa (Unpatti) Presidium 2: Tasya Istitika Lestari (Brawijaya) Presidium 3: Rifki Issac Prasadana (Diponegoro) Pembacaan surat keputusan I. SURAT KEPUTUSAN NO : 01 / KONFERENSI SIDANG MAHASISWA INDONESIA/ 23/ X/ 2011. TENTANG PENETAPAN TATA TERTIB SIDANG KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA , MENGESAHKAN, MENIMBANG, DAN MENETAPKAN TATA TERTIB INI , DEMIKIAN SURAT KEPUTUSAN INI DIBUAT DAN DIGUNAKAN , DAN APABILA DIKEMUDIAN HARI TERDAPAT KEKELIRUAN, AKAN DIRUBAH SEBAGAIMANA MESTINYA. DIKELUARKAN DI JAKARTA PADA TGL : 22 OKTOBER TAHUN 2011. PIMPINAN SIDANG 1. HEZRON LATUNUSSA 2. TASYAH ISTITIKA UTARI 3. RIFKI ISSAC PRASADANA 3 opsi 1. Hanya penyampaian 2. Penyampaian, tanggapan 3. Penyampaian,tanggapan, dan persetujuan:SEPAKAT Agenda 1. Pengesahan tatib 2. Penyampaian mekanisme dengan waktu 15 menit 3. Pengesahan hasil rapat komisi 4. Penutup (pembacaan tiap kesimpulan dalam bentuk naskah kesimpulan) Advokasi Hukum Sidang komisi 1: Perlunya revitalisasi pergerakan di bidang advokasi hukum Komisi 2 &3: Gerakan advokasi hukum terdiri dari : • Gerakan advokasi hukum pada tataran vertikal (bottom up dan/atau top down) • Gerakan advokasi hukum pada tataran horizontal Gerakan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat (direct) Dimana keduanya diperlukan untuk membuat suatu gerakan yang holistik. Lingkungan: Berdasarkan hasil sidang komisi lingkungan, permasalahan lingkungan dapat diklasifikasikan dalam 3 hal penyebab,yaitu: 1. Perilaku manusia 2. Kebijakan terkait lingkungan 3. Kondisi alam Dari ketiga penyebab permasalahan lingkungan tersebut maka, bentuk penyelesaiannya pun berbeda. Berikut merupakan bentuk penyelesaian masalah sesuai dengan identifikasi penyebab. a. Perilaku manusia Dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang di sebabkan oleh perilaku manusia maka dapat diatasi dengan bentuk penerapan pilot project, kompetisi dan kampanye sehingga dapat menumbuhkan kesadaran pada untuk mulai membiasakan diri menjaga lingkungan. b. Kebijakan Belum tegasnya kebijakan yang ada, khususnya pada permasalahan lingkungan menjadi penyumbang terjadinya permasalahan lingkungan yang timbul. Untuk mengatasi ini diperlukan pengkajian secara kontinyu disertai blow up (pengangkatan isu). c. Kondisi Alam Tak dapat dipungkiri, permasalahan lingkungan yang terjadi terkadang juga disebabkan oleh kondisi alam sendiri. Oleh karena itu, diperlukan kesiapsiagaan untuk menghadapi kondisi tersebut dalam bentuk mitigasi lingkungan. Seni Budaya: 1. Apresiasi sebagai wujud dari menghargai nilai seni dan budaya. 2. Sinergisasi kepada simpatisan kebudayaan yang ada di Indonesia. 3. Sosialisasi untuk mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengerti dan mencintai kebudayaan kita. 4. Regulasi kebijakan seni budaya dan korelatif terhadap lingkungan Social Enterpreunership 1.TUJUAN SE (SOCIAL ENTREPRENEURSHIP) 2.PELUANG 3.TANTANGAN 4.SOLUSI 5.IMPLEMENTASI 6.Indicator keberhasilan 1. Tujuan -Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat -menumbuhkan jiwa SE masyarakat dan mahasiswa -menciptakan lapangan kerja -meningkatkan kreativitas dan kualitas sumber daya masyarakat -optimalisasi SDA dan SDM 2. Peluang: -ketersediaan sda dan sdm indoensia yang belum dimanfaatkan secara maksimal -Kemiskinan dan tingkat pengangguran banyak -Adanya bantuan dari lembaga pemerintah maupun non-pemerintah -Banyaknya kegiatan yang berbasis social entrepreneurship - Mahasiswa relative dipandang lebih memahami ttg SE dibandingkan dg msyarakat yang terkait dg pemberdayaan masyarakat 3. Tantangan: -konsistensi mahasiswa dalam menjalankan SE -Dukungan dan partisipasi masyarakat untuk bergabung di SE -Modal -manajemen -Konsistensi masyarakat dalam mengembangkan SE 4.Solusi - Pembinaan dan penyuluhan melalui pelibatan ahli maupun akademisi untuk membantu manejemen penyelenggaraan SE - Mendirikan komunitas pelaksana SE dari mahasiswa dengan tetap dibawah naungan BEM - Sinergi antara pemerintah, swasta, (melalui CSR) masyarakat, dan mahasiswa - Mahasiswa harus membuat rancangan yg jelas bagi keberlangsungan SE tsb. 5. Implementasi Implementasi ini akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing kampus. 6. Indikator Keberhasilan -tercapainya tujuan sebagaimana yang disebutkan sebelumnya. Sains Tek Pemanfaatan Media Informasi dan Komunikasi untuk sosialisasi dan propaganda sebagai pembahasaan gerakan mahasiswa. Mahasiswa berperan sebagai translator dan menerapkan teknologi yang aplikatif dan tepat guna. Kajian berbasis penelitian yang sistematis, variatif, beragam literatur, dan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Mahasiswa sebagai fasilitator bagi pihak lain, yakni: mahasiswa dan masyarakat. Mahasiswa menjadi pencerdas dengan memperhatikan bobot dan substansi yang relevan. Comdev “Percayalah, seribu kata akan runtuh dengan satu aksi.” Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kami, Perwakilan Mahasiswa Indonesia mengusung Community Development sebagai revitalisasi pergerakan mahasiswa. Community Development merupakan sebuah gerakan pemberdayaan berbasis partisipasi masyarakat, yang diaktualisasikan dalam pola baru pergerakan mahasiswa, tanpa mengesampingkan gerakan mahasiswa yang sudah ada, dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. II. SURAT KEPUTUSAN NO : 2 TENTANG HASIL KERJA DARI SETIAP KOMISI KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA MENIMBANG, MEMPERHATIKAN, MENGESAHKAN DAN MENETAPKAN HASIL KERJA DARI KOMISI 1 sampai komisi 6 menimbang, memperhatikan, mengesahkan, dan menetapkan hasil kerja komisi 1 sampai komisi 6 ini, demikian surat keputusan ini dibuat dan digunakan, dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan dirubah sebagaimana mestinya.. Ditetapkan di Wisma Handayani pada tanggal : 25 oktober 2011 Pimpinan sidang : 1. HEZRON LATUNUSSA 2. TASYA ISTITIKA UTARI 3. RIFKI ISSAC PRASADANA
Posted on: Sat, 10 Aug 2013 14:09:20 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015