Nonton permainan timnas U-23 seperti ada yang kurang, selain - TopicsExpress



          

Nonton permainan timnas U-23 seperti ada yang kurang, selain semangat, tentu saja determinasi. Beda dengan jaman kami dulu hehehe Kami jadi ingat dulu di decade 90-an pernah ada pemain dgn naluri sangat baik bernama Aples Tecuari ...sang mahkota dari Papua hehe Beruntunglah yg pernah menyaksikan permainan timnas di era Aples Gideon Tecuari dgn playmaker sekelas Fachry Khusaeni, bahkan di era 86 yg ketika itu kita hamper lolos Piala dunia Yup ....benar2 hamper lolos jika saja kita tidak dikalahkan Korea Selatan. Kurang 1 pertandingan (home-away), tapi Tuhan tidak berkehendak Era itu bahkan euphoria timnas akan lolos ke Piala Dunia 1986 Meksiko tidak seperti sekarang. Era itu jamannya Zulkarnaen Lubis Ada Rully Nere, kipernya Hermansyah, pelatihnya alm Sinyo Alihandoe. Ada juga Warta Kusumah, Herry Kiswanto, dede sulaiman dll Di tahun 1986 itu, era keemasan kompetisi Galatama. Ada NIAC Mitra yg berhasil kalahkan Arsenal, Kramayudha Tiga Berlian yg juara Aga Khan...di bagladesh...top scorernya Dulah Rachim Ketika itu Galatama melahirkan pemain2 top, contoh salah satunya adalah Nasrul Koto yg jadi topskor 2 tahun berturut2 1985-1986 Kalau yang baru mengikuti euforia timnas saat AFF 2010 dimana judi bola bermain sih gak heran kalau tutup mata dgn mafia yg ada sekarang hehe padahal di era Galatama, di era 80-90an, permainan sepakbola Indonesia jauh lebih menarik ditonton. Timnasnya menangan hehe Di 1986, Indonesia tergabung dalam grup 3B zona Asia. Pesertanya India, Pakistan, dan Bangladesh. Waktu itu zona Asean lewaaaattt hehe Ada satu cerita yg mengharukan. Ketika para pemain timnas yg dikomandoi pelatih alm Sinyo Aliandoe mendarat di Korsel, disambut bak pahlawan Benar2 disambut seperti pahlawan oleh para TKI, kemudian timnas diarak ke KBRI di Seoul. Dalam perjalanan dikumandangkan lagu Halo2 Bandung Lagu Halo2 Bandung itu terus dikumandangkan, bahkan lebih keras waktu pemain timnas masuk KBRI di Seoul. Semangat mereka berapi2 hehe Namun toh akhirnya timnas menyerah 0-2 di Seoul walaupun main sangat baik. Bahkan saya tahu persis Warta Kusumah menangis setelah pertandngan hehe Lalu setelah generasi 1986 muncul generasi emas SEA Games 1991 yg dilatih Anatoli Polosin. Timnas apa adanya tapi bisa juara Karena latihan sangat keras yg diterapkan Polosin, beberapa pemain bintang timnas mundur. Tapi Polosin tak gentar & panggil pemain muda Saya masih ingat waktu itu Fachri Husaini muntah2 setelah latihan fisik keras selama 2 jam. Hasilnya? VO2max pemain timnas di atas 60 semua Ini membuktikan bahwa sebenarnya skill pemain Indonesia merata, tergantung pelatih yg memoles. Percuma ngaku bintang tapi titipan hehe
Posted on: Thu, 31 Oct 2013 00:55:33 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015