Nurassajati Purnama Alam 6 jam yang lalu · Sekedar Tuk Bahan - TopicsExpress



          

Nurassajati Purnama Alam 6 jam yang lalu · Sekedar Tuk Bahan Renungan... AKU , LELAKI KORBAN KDRT ISTRIKU (kini sudah mantan) Selama ini yang curhat kebanyakan perempuan, seolah lelaki banyak yang ngga bener. Kini giliran aku, seorang lelaki yang menjadi korban KDRT istriku : Sebut saja namaku Andis min,,lelaki berumur 33 thn. Aku menikahi seorang perempuan sebut saja bernama Yuni di awal thn 2005. Awal pacaran kami yg singkat membuat aku tak begitu memahami watak dan tabiatnya. Hingga pada suatu ketika (wktu masih pacaran), aku mengajaknya menghadiri acara hajatan di tempat saudaraku di sebuah kampung. Karena cuaca buruk menyebabkan kami tak bisa pulang dan terpaksa bermalam di rumah saudara tsb. Keesokan harinya barulah ia ku antar pulang kerumah ortunya. Ternyata ortunya marah besar, mereka menuduhku tlah berbuat tak senonoh pd putri mereka, akhirnya mereka minta aku menikahi putri mereka dengan segera atau diriku akan di bunuh, begitu kata pamannya yang terkenal sbagai dukun santet. Aku pasrah min...krn aku adalah orang rantauan yg ingin mencari makan di tanah orang. Singkat cerita aku menikah dgn Yuni,,aku tak merasakan kebahagiaan layaknya orang2 menikah lainnya. Rasanya hambar dan biasa saja. Entah bagaimana perasaannya. Dua hari setelah mnikah aku pun kembali ke lokasi proyek pertambangan migas tempatku kerja.dalam perjalanan hati aku membathin, kenapa Yuni tak perawan lagi? Siapakah orng yg tlh mendahuluiku?tp ku tepiskan prasangka tsb. Semakin hari semakin muncul tabiat asli Yuni yg sebenarnya. Jika ia sedang marah,,tak luput badanku jd sasaran dari amukannya. Tendangan, hantaman kursi ataupun sapu kerap singgah di tubuh ringkihku. Aku mencoba meredakan kemarahannya dgn mengajaknya Istigfar. Aku mencoba mengajaknya bicara baik2,,,walaupun hatiku begitu sakit di aniaya seperti itu. Mungkin aku di anggap lelaki lemah. Tidak min...aku bukan lemah, tp aku punya prinsip, pantang bagiku memukul wanita skalipun dia istriku. Krn tak ada figur dlm keluargaku laki2 yg suka memukul istri. Sebulan...dua bulan...dan sterusnya aku mencoba bersabar atas tabiat istriku. Tak jarang aku menangis dlm sujud sholat malamku aku berdoa " Ya Rabb..pemilik smua hati. Jika hati ini msh sanggup bersabar dan mendidik istri hamba, mohon kuatkan hamba. Namun jika diri ini terlalu sombong utk mnerima cobaan ini, berikan hamba jln yg terbaik" makin hari sifatnya bukan berubah, tp semakin parah, tiap kali gajian aku selalu ketakutan dan cemas. Krn jika tak dpt mencukupi kebutuhannya, Yuni akan marah besar. Aku slalu menasehati agar ttp bersyukur atas rizki yg di terima. Tp jgnkan bersyukur...duit gaji yg ku beri seringkali di lemparkannya lg ke mukaku jka mnurutnya duit tsb tak mencukupi. Masyaallah...aku kdng cuma bisa diam min. Pulang kerja bukan nasi dan lauk yg ku dapatkan,,tp omelan dan gerutuan. Tak jarang aku di suruhnya menyuci pakaian yg telah di rendamnya dari pagi. Aku mencoba bersabar menghadapi semua ini. Hingga suatu hari, aku telat pulang kerja krn ada suatu masalah di proyek. Ia marah besar dan mnuduhku berbuat serong. Aku membantah fitnahnya tsb. Aku tak menghiraukan omelannya. Aku ke dapur mencari apa yang dpt ku makan. Sambil duduk di kursi ku nikmati sepiring nasi dan sayur kangkung. Tiba2 Yuni dtng menghampiri dan menendang piring yg sedang ku makan. Nasipun berhamburan. Krn tak ada makanan lain, aku pun kembali memunguti nasi tsb dan mencoba memakannya kembali. Memasuki pernikahan yg ke 3 bulan, istriku mengajakku konsul ke bidan katanya ia mau periksa kehamilan. Saya kaget sejak kapn ia hamil? Kenapa aku tak pernah di kasih tau?hasilnya Yuni di nyatakan hamil selama 16 minggu. Berarti 4 bln pkirku? Bukankah pernikahanku baru 3 bulan?tp aku tak berani menanyakan itu, takut Yuni ngamuk lagi. Hari2 yg kulalui benar2 suram. Tiap hari slalu di warnai keributan. Hingga anak kami lahirpun keributan smakin menjadi. Siksaan dan aniayaan msh kerap terjadi. Tp ku slalu berusaha beri dia kesempatan, krn sya terlanjur menyayangi putri kami Ade yg tlh berumur 3 thn. Ia sama sekali tdk mirip denganku, tp lbh mirip degn ibunya. Tp aku ttp mnyayangi anak itu. Anaknya cerdas dan pandai skali ngomong. Pernah suatu hari terjadi lg keributan dan pertengkaran hebat di antara kami,,Ade berlari ketakutan dan keluar rumah ke ujung jalan yang gelap. Krn cemas aku pun menyusul Ade. Aku peluk Ade yg sedang menangis. Ia memelas kepadaku " Ayah pergilah jauh...nanti di pukulin mamah lagi. Ntar kalu Ade udah gede, Ade cari ayah " itulah pertamakali aku menangis sesenggukan sbagai seorang lelaki. Ku serahkan Ade pd ibunya, mlm itu aku menginap di rmh ortu angkatku. Tiap kali ribut Yuni slalu meminta cerai krn katanya aku suami yang tak pernah perhatian,,dan tak bertanggung jawab. Aku tak pernah menanggapinya. Namun tak jarang tiap hari ia slalu menagih perceraian. Aku slalu mengingatkan ttg Ade jika trjadi perceraian. Sungguh aku bertahan demi Ade. Aku menyayanginya walaupun aku ragu dia anak siapa. Sampai akhirnya dia mengakui klw dia mau balikan lg dgn mantan pacarnya dulu, dan ia pun jujur pernah menemui mantan pacarnya tsb tanpa sepengetahuanku. Akhirnya dgn berat hati aku memberikan talak yg dia inginkan...di saksiin kluarganya. Mulailah setahun lamanya aku tak lagi hidup bersamanya. Hari2 ku lalui hdup dlm proyek migas. Hanya saja ia trs datang tiap bulan mencariku ke proyek minta uang buat Ade katanya. Aku pun memberi utk kebutuhan Ade. Aku sebenarnya rindu Ade tp aku tak dpt menemuinya di rmh neneknya krn takut akan siksaan ibunya. Hari2 yg kulalui penuh dgn ketidaksemangatan. Hatiku hancur. Harga diriku terinjak2 sbgai lelaki. Rasanya aku tak kan sanggup lagi utk bangkit. Hingga pd suatu akhir tahun,,,aku melihat seorang karyawati baru di tempat kerjaku. Wajahnya manis, teduh dan slalu tersenyum. Wanita mungil berkerudung itu sperti pernah ku kenal di masa2 dulu. Aku merasa tak asing lagi dengannya. Ia gadis yg agak pendiam, namun ramah dan lembut. Tak ku sangka teman kerjaku punya nomor hp nya...ia memberikannya padaku krn mgkin sering memperhatikan klw setiap pagi aku suka menunggu pinggir jalan cm sekedar ingin melihat dia berangkat kerja. Ku selidiki latar belakangnya. Ternyata ia berasal dari keluarga cukup terhormat. Berpendidikan sarjana dan punya Image wanita yg cukup sholeha di kampungnya. Aku begitu ingin mengenalnya. Ku beranikan diri datang menemuinya di rumah neneknya. Dari sana ku sangat kecewa krn ternyata ia telah bertaaruf dgn seorng pria dan ortunya tlh setuju. Aku bersimpuh di atas sajadah memohon petunjuk atas semua ini. Aku ingin sekali bercerai resmi dgn Yuni namun apadaya gajiku yg minim tak dpt ku andalkan buat mengurusnya. Ortuku jg bkn dr keluarga mampu. Aku ingin jika telah bercerai resmi, ingin sekali bertaaruf dgn wanita berkerudung itu. Allah menjawab semua doaku...wanita berkerudung yg sering kupanggil Melati itu,,,gagal menikah dgn laki2 itu. Krn laki2 itu suka berbuat kasar. Dan jln lain pun terbuka...Yuni menelpon ortuku yg di luar pulau utk segera datang agar prceraian kami bisa di urus. Ku sampaikan niatku pd Melati utk memperistri dia. Tentu saja dia menyelidiki asal usulku. Ia mencoba bertanya langsung dgn ortuku....dgn izinku pun ortuku menjelaskan masalah yg sebenarnya. Melati meminta bertemu langsung dgn ortuku... Ortuku dtng menemui Ortu Melati (sekaligus nanti akan mnemui Yuni jg). Seperti yang ku duga....ortunya menolak tegas lamaran diriku. Krn diriku blm becerai resmi. Aku tertunduk malu dan mengakui kesalahan. Aku pasrah. Ortuku jg demikian. Mereka tak berdaya krn tak mampu utk mengurus perceraianku. Ternyata kedatangan ortuku ke rumah Melati tercium oleh Yuni. Tanpa rasa malu...ia datang kerumah Melati utk mencaci maki diriku dan memukuliku di depan ortuku. Melati cima bisa bilang " Hadapin aa jgn lari, selesaikan masalah kalian, aku bukanlah siapa bagimu" sungguh teriris hati ini, melihat ortuku juga di caci maki. Seketika skeliling ramai dgn kedatangan tetangga. Aku dan ortuku menjadi tontonan orang di permalukan oleh Yuni. Sejak itu ibuku bersumpah tidak ridho dunia akherat jika aku kembali lagi ke Yuni. Sejak itu pula...aku di larang menemui melati oleh ortu nya. Aku cm bisa berdoa. Moga Allah memberikan jalan. Di saat jln yg ku lalui penuh dgn airmata. Ternyata tiap malam Melati kerap menunaikan sholat malam dan Istikharah agar di beri jalan buat kami. Sampai akhirnya dia mengabarkan siap menikah denganku dgn wali abangnya. Krn ayahnya tak sanggup melihat putri bungsunya menikah dgn org hina seperti diriku. Namun dendam Yuni tak hanya sampai sana....ia semakin kesetanan. Hampir tiap hari aku di buru utk di bunuh...ia sering datang ke Mess karyawan dgn membawa golok. Pernah pula mendatangi Melati ke kantornya utk membunuh Melati. Ya Allah....bukankah ia yang menginginkan aku pergi dr hidupnya? Tp kenapa skr di saat aku menemukan seseorang makmum yg baik ia malah tak sudi melepaskanku? Dengan diam2 hanya di ketahui kluarga Melati dan keluargaku,,aku menikahi Melati secara agama. Krn belum ada surat cerai. Melati ku boyong ke manapun aku kerja. Ia wanita yg sgt mengerti dan menghargaiku. Aku diperlakukan layaknya seorang imam. Di layani dgn senyum. Saat pulang kerja di sambut dpn rAmAh dgn teh manis yg tlh terhidang. Ia melarang diriku membantu kerjaan rumah. Hatilu yg sakit kini terobatin. Kini lengkap sudah kebahagiaan kami dgn hadirnya putri kecil kami. Biarlah masa lalu jd pelajaran. Aku akan menabung sedikit demi sedikit utk mngurus perceraianku...dan bila perlu Ade akan ku ambil, krn Melati menyetujui itu. Aku menunggumu dewasa nak. Ayah rindu kamu Ade. Carilah ayah. Begitu bisik bathinku. Namun satu yg saya herankan....sampai saat sekarang Yuni trs memburu kami, walupun ku dengar kabar ia tlh menikah dgn pria lain. Entah apa maksud prempuan itu. Semoga Allah membukakan pintu hidayah bagi dirinya. Aamiin Teman2 mohon saran dari kalian...jka perbuatanku salah mohon jgn di tiru. Jika baik ambil yang baik. Krn sesungguhnya saya hanyalah makhluk Allah yg byk khilaf...dan byk dosa. Makasih buat teman2 semua. Dicopas dari sahabatku: Kp Norman Pangerannorman. Batal Suka · · Bagikan
Posted on: Wed, 04 Sep 2013 05:22:01 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics



:

© 2015