Oleh Denny Teguh Sutandio: Alkitab adalah firman Allah yg tak bersalah dalam naskah aslinya yg diberikan kepada manusia melalui tulisan para nabi dan rasul-Nya. Karena termasuk firman Allah dan tulisan manusia, maka Alkitab tdk boleh ditafsirkan seenaknya sendiri. Oleh karena itu, sangat penting kita memperhatikan prinsip menafsirkan Alkitab yg bertanggung jawab. Ketika kita membaca suatu ayat Alkitab, maka kita harus: 1. Memperhatikan konteks ayat itu baik konteks dekat (ayat sebelum dan sesudahnya dan pasal sebelum dan sesudahnya) maupun konteks jauh (keterkaitan antara kitab tersebut dgn kitab lain dgn penulis yg sama maupun berbeda dan dengan seluruh AlkitaB). 2. Memperhatikan latar belakang penulisan kitab dgn membaca mulai dari pasal pertama hingga terakhir atau membaca buku2 tafsiran Alkitab yg bertanggung jawab. 3. Memperhatikan jenis literatur kitab (surat atau puisi atau sejarah). 4. Memperhatikan teks di ayat itu scr teliti dgn meneliti teks Ibrai dan Yunani (jika memungkinkan) atau membandingkan berbagai versi Alkitab bhs lain, khususnya Inggris (pakailah terjemahan New American Standard Bible atau New International Version). 5. Membandingkan hasil tafsiran kita dgn beberapa buku tafsiran Alkitab bermutu. Perhatikan salah satu kesalahan penafsiran di bwh ini: Yesaya 30:15, ... Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Ayat ini pernah dikutip oleh salah 1 pendeta gereja kontemporer yg pop utk mengajar jemaatnya yg lg skt utk tdk pergi ke dokter. Konteksnya jelas berbeda dgn konteks sekarang. Konteks Yesaya 30:15 berbicara tentang firman Allah kpd org Yerusalem yg malah meminta bantuan org Mesir utk melawan musuh2 yg sedang menyerang Yerusalem (ay. 1-2), padahal yg Allah mau agar org2 Yerusalem berdiam diri dan melihat Allah bertindak bagi mereka. Ayat ini sama sekali tdk mengajar org Kristen utk tdk pergi ke dokter! So, jangan sembarangan menafsirkan Alkitab!
Posted on: Fri, 01 Nov 2013 09:08:48 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015