PAUD RA Banil Authon : Mendidik Anak Dengan kasih - TopicsExpress



          

PAUD RA Banil Authon : Mendidik Anak Dengan kasih Sayang RANTAUPRAPAT | SUMUT24 Mencari sekolah terbaik untuk anak adalah bagian dari tanggung-jawab setiap orangtua. Itulah sebabnya orangtua harus ikhlas bekerja keras demi memenuhi pendidikan anak. Pasalnya, seorang anak, bukan hanya sebagai karunia dari Allah yang wajib disyukuri, tetapi juga sebagai amanah yang musti dijaga dan dididik. Keberhasilan mengantarkan anak menjadi manusia yang berilmu, ikhlas beramal, serta sukses di masa depan adalah kebahagiaan bagi orangtua, Ujar Kepala Sekolah PAUD RA Banil Authon Zubaidah Dhalimunthe Spd kepada SUMUT24, Minggu (19/5). Menurutnya, Di samping pentingnya pendidikan formal (yang baik), pendidikan di rumah juga tidak kalah pentingnya bagi anak-anak. Karenanya orangtua mesti mampu menjadi “guru pertama” bagi mereka. Orangtua seharusnya menjadi pendidik terbaik bagi anak-anaknya, terutama dalam pembentukan karakter yang terpuji. Penanaman karakter yang baik adalah bagian terpenting dalam sebuah proses pendidikan. Dalam Islam diajarkan bahwa sejak dini, seorang anak seyogyanya telah ditanamkan nilai-nilai ketuhanan, sehingga kelak ia menjadi seorang saleh dan taat kepada Allah Swt. Dengan demikian, dari dalam diri sang anak akan muncul unsur-unsur kebaikan sebagai sumber kebahagiaaan. Sosok anak yang demikianlah yang disebut sebagai perhiasan dunia, sebagaimana firman-Nya, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.” (QS. Al- Kahfi: 46). Di tengah arus modernisasi yang ‘serba boleh’ seperti sekarang, orangtua harus memberikan perhatian ekstra terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam diri anak dengan mempercayakan kepada pendidik di PAUD RA Banil Authon di Rantau Prapat untuk TA 2013/2014. Untuk itu, orangtua wajib menjadikan Islam sebagai rujukan utama dalam mendidik anak. Jika tidak, kelak anak akan terperosok ke dalam jurang kenistaan. Sedangkan mengabaikan pendidikan anak, berarti membiarkan mereka menjadi sumber bencana, malapetaka, dan kesengsaraan. Dengan tuntutan tanggungjawab yang besar, Islam mewajibkan orangtua untuk memberikan perhatian penuh kepada pendidikan keislaman anak- anaknya. Dengan begitu, rumah harus dijadikan tempat pembentukan jiwa, akal, kebiasaan, kencenderungan dan kepribadian anak. Orangtua hendaknya menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya agar fungsi rumah – sebagai tempat pendidikan pertama dan terbaik – dapat berjalan maksimal. Pendidikan di rumah harus dilakukan secara seimbang, baik fisik, akal, maupun rohani. Orangtua yang memahami ajaran Isi dengan baik akan mengetahui kondisi kejiwaan anak- anaknya, sehingga mereka pun akan memperlakukan dan membimbing anak- anaknya dengan baik pula. Mereka mencurahkan cinta kepada anak-anaknya dengan beragam cara; mendekati dengan memperhatikan tingkat kemampuan intelektualitas waktu si anak, mencari tahu tempat bermainnya, bercanda, berbasa-basi, serta mengucapkan kata-kata yang menyenangkan dan menarik. Semua itu akan menambah rasa cinta dan sayang anak kepada orangtua. Mereka akan mendengarkan dan mengikuti bimbingan dan arahan orangtua dengan penuh semangat dan keseriusan, sehingga ketaatan yang mereka tunjukkan benar-benar bermuara dari hati yang paling dalam. Sebab ada perbedaan antara ketaatan yang bersumber dari hati dan berdasar atas cinta kasih, penghormatan, penghargaan dan kepercayaan, dengan ketaatan palsu yang berdasarkan kepada kekasaran, kekerasan, paksaan, dan ketidakhormatan. Ketaatan berdasarkan atas cinta kasih, penghormatan, penghargaan dan kepercayaan merupakan ketaatan yang abadi, kuat, dan membuahkan hasil. Sedangkan ketaatan palsu yang berdasarkan kekasaran, kekerasan, paksaan, dan ketidakhormatan bersifat temporer dan mandul, serta berlangsung cepat seiring hilangnya kekerasan, kekasaran, dan paksaan, Ucapnya. HOL
Posted on: Fri, 26 Jul 2013 13:28:13 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015