#PENGANTAR TERJEMAH Kitab SIRRUL-ASRAR Segala puji bagi Allah SWT - TopicsExpress



          

#PENGANTAR TERJEMAH Kitab SIRRUL-ASRAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah menurunkan risalah ilahiyyah-Nya melalui para kekasih-Nya yang dapat menjadi teladan umat dan mengayomi mereka dengan penuh kebijakan yang merata tanpa pilih kasih. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, teladan bagi semua umat dalam segala aspek kehidupan dunia dan pembekalan kehidupan akhirat. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam Dan, menjelang fajar mereka mohon ampunan Allah memandu kepada cahaya-Nya Siapa yang Dia kehendaki.. Saya yakin kitab ini akan sangat memberikan manfaat pada masyarakat thoriqoh khususnya dan semua masyarakat Muslimin pada umumnya. Di mana di zaman yang penuh carut marutnya kehidupan di dunia dari segala aspeknya, yang terkadang cenderung menjadikan seseorang lupa diri dan tidak dapat mengontrol emosinya dalam menghadapinya. Maka kitab Sirrul-Asrar yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan bahasa yang dapat dipahami semua kalangan ini, sangatlah tepat untuk mengingatkan kembali akan tujuan penciptaan manusia di dunia yang fana ini. Dengan membaca dan mengkajinya, akan membuat hati semakin sadar akan keberadaan manusia di dunia ini. Karena kitab ini menyuguhkan beberapa rahasia atau hikmah-hikmah dibalik penciptaan segala sesuatu dan hikmah dibalik perintah syariat. Secara otomatis, jika rahasia atau hikmah-hikmah terciptanya segala sesuatu dan hikmah dibalik perintah syariat telah diketahui, maka keimanan pun semakin menancap kokoh di kalbu. Jika iman seseorang kian hari kian kokoh, maka hati dan pikirannya pun tidak akan mudah goyah saat menghadapi segala problematika kehidupan yang ada di depan mata. Terlebih lagi, kitab Sirrul-Asrar ini ditulis oleh seorang Waliyullah yang insya Allah barakahnya akan mengalir terus kepada setiap orang yang membaca dan mengkajinya. Jika dicermati secara singkat dapat dikatakan bahwa kitab ini menjelaskan tentang dasar-dasar ajaran Islam, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji berdasarkan sudut pandang sufistik (tasawuf). Di dalamnya terdapat 24 bab yang didasarkan pada 24 huruf dalam kalimat syahadat dan 24 jam dalam sehari semalam. Kitab yang ditulis Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ini dianggap sebagai jembatan yang mengantarkan pada tiga karyanya yang terkenal yaitu Al-Ghunyah li Thalibi Thariq Al-Haqq, Al-Fath Ar-Rabbani wa Al-Faydh Ar-Rahmani, dan Futuh Al-Ghaib. Adapun metode pengajaran dan penyampaian yang digunakannya dalam kitab tersebut adalah metode bayani (penjelasan), yakni dengan menggunakan kata-kata yang tepat, ungkapan yang mudah, seimbang, dan jauh dari keruwetan. Contohnya, ketika memberikan pengertian tentang iman, ia berkata, “Kami yakin bahwa keimanan adalah pengucapan dengan lisan, pembenaran dengan hati, dan pelaksanaan dengan anggota badan. Bertambah dengan ketaatan, berkurang dengan kemaksiatan, menguat dengan ilmu, melemah dengna kebodohan dan timbul karena adanya taufik.” Sesuai dengan namanya, yaitu Sirrul-Asrar, setidaknya terdapat 24 macam rahasia yang diungkapkan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab ini. Saya akan ungkapkan secara singkat sebagian kecil dari 24 rahasia tersebut. Pertama, pembahasan ini dimulai dengan keberadaan manusia yang dilihat dari sudut pandang jiwa dan raga. Secara umum, manusia mempunyai ciri-ciri fisik yang hampir sama. Tapi, dari sisi jiwa, setiap orang berbeda-beda. Karena itu, perlu penjelasan yang lebih khusus, yakni sebuah kaidah tentang jalan menapaki satu tingkatan ke tingkatan lainnya, untuk mencapai alam ilmu, sebagai tingkatan tertinggi. Kedua, ia mengatakan bahwa jalan pertama menuju kesempurnaan adalah tobat. Seperti disebutkan dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah [2]: 222) Lalu, diperkuat dan diperjelas lagi dengan ayat lain, “Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh; maka itu, kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan [25]: 70) Ketiga, tentang zakat dan sedekah. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan bahwa segala sesuatu yang diberikan sebagai zakat, akan melalui Allah sebelum sampai kepada fakir. Karena itu, tujuan zakat tidak semata-mata untuk membantu kaum fakir karena Allah Maha Mengetahui semua kebutuhan, termasuk kebutuhan kaum fakir. Menurut Syeh Abdul Qadir Al-Jailani, tujuan zakat sejatinya adalah agar niat seseorang yang berzakat diterima oleh Allah. Ia mengutip firman Allah SWT, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan, terhadap apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran [3]: 62) Keempat, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani membagi puasa menjadi dua, puasa lahir dan puasa batin. Puasa lahir dibatasi oleh waktu dengan menjauhi makan, minum, dan hubungan seks dari fajar hingga tenggelam matahari. Sedangkan puasa batin dijalani selama-lamanya, selama hidup di dunia hingga kehidupan akhirat dengan menjaga semua indra dan pikiran dari segala yang diharamkan. Inilah puasa yang sejati. Ia mengutip hadis, “Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan. Satu kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan lainnya saat ia melihat Allah (makrifat).” Syekh Abdul Qadir yang juga dijuluki “Sulthanul-Auliya’” ini mengupas tentang aspek lahir dan batin dari shalat dan ibadha haji. Memberi panduan zikir, wirid, dan berkhalwat. Menyingkap hakikat kebahagiaan, penderitaan dan penyucian jiwa. Menganjurkan perang melawan hawa nafsu dan melihat hakikat Ilahi, hingga meraih maqam penyaksian (musyahadah). Syekh Abdul Qadir Al-Jailani telah menggambarkan secara lengkap tentang tasawuf yang memadukan antara ilmu syariat yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah melalui penerapan praktisdengan keharusan untuk menghayati hakikat serta manfaat dari diterapkannya syariat. Jadi, tasawuf yang dirumuskannya jauh dari paham-paham yang mengatakan bahwa setelah seseorang mencapai tingkat hakikat, sudah tidak dibutuhkan lagi syariat. Dengan kata lain, kajian ini mengajak setiap Mukmin untuk berpindah dari iman yang baru sampai pada batasan rasio dan teori (iman aqli), kepada iman yang sudah sampai pada tahapan penghayatan dan pendalaman (iman dzauq). Dan, dari kesadaran hati akan perbuatan dan sifat-sifat Allah (maqam fana) kepada pemahaman rohani akan Zat-Nya (maqam baqa’). Dengan demikian, demikian seorang mukmin akan meraih hakikat kelembutan, mencapai keikhlasan dan menghampiri Sang Kekasih yang Mahasuci. Inilah rahasia dari segala rahasia kehidupan yang baru diketahui sebagian rahasianya oleh Barat dengan terbitnya buku The Secret yang fenomenal itu. Kalau tidak boleh dibilang terpengaruh, spiritualitas di Barat sebenarnya jauh tertinggal dengan spiritualitas di dunia Islam karena kitab Sirrul-Asrar dikarang jauh sebelum Barat mengungkapnya. Inilah empat rahasia dari 24 rahasia yang ada dalam kitab Sirrul-Asrar ini yang dapat saya sampaikan secara singkat. Untuk selanjutnya silakan dibaca dan dikaji sendiri. Dari sini, saya berharap kitab ini menjadi “konsumsi wajib” bagi masyarakat ahli thoriqoh, terlebih yang beru mengenal dunia tasawuf dan thoriqoh.... https://facebook/khazanahpesantren?fref=ts
Posted on: Mon, 23 Sep 2013 07:20:40 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015