PRESS RILIS “FITNAH”REPUBLIKA (Siapa dibalik Pelanggaran - TopicsExpress



          

PRESS RILIS “FITNAH”REPUBLIKA (Siapa dibalik Pelanggaran Kode Etik Jurnalisme?) Sementara, acara di aula al-muthahari dihadiri oleh gubernur jabar Ahmad Heryawan. Dalam sambutannya, gubernur meminta semua pihak agar saling menghormati satu sama lain dan mengembangkan pemahaman ajaran agama yang benar. “kita ingin semua pihak hidup baik-baik dan mengembangkan pemahaman ajaran yang benar”, kata dia. (dikutip dari republika sabtu, 16 november 2013) Pemberitaan oleh Republika (Sabtu, 16 November 2013) tentang kehadiran Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga Ketua Majelis Syuro PUI dalam acara perayaan 10 As-Syuro yang diselenggarakan IJABI, induk Syi’ah Indonesia merupakan kesalahan patal dan fitnah. Berita itu tanpa bukti serta jauh dari etika jurnalisme. Republika sebagai media Islam seharusnya paham bahwa berita tanpa bukti adalah fitnah. Di samping itu UU Pers Pasal I menyebutkan bahwa berita yang ditulis harus akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk (multi tafsir). Pasal 2 dan 3 demikian bahwa berita sebelum dipublikasi harus dilakukan check dan recheck untuk menghindari berita yang asal. Pemberitaan tersebut, tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Hari Kamis 14 Nopember 2013 mulai dari sahur bersama dengan para pengurus DPP PUI (Persatuan Ummat Islam) hingga malam harinya tidak ada agenda seperti yang diberitakan Republika menghadiri acara IJABI. Berita fitnah itu mendapat kecaman dari Ketua Umum Pemuda PUI, H. Iman Budiman. Ia sangat menyayangkan pemberitaan Republika yang berisi fitnah dan provokatif. “Republika sebagai media ummat seharusnya bersikap objektif dan professional dalam pemberitaan, tidak memprovokasi bahkan fitnah” kecamnya saat ditemui di Jakarta, Ahad 17 November 2013. Akibat pemberitaan tersebut, Ahmad Heryawan sebagai tokoh berpengaruh di kalangan organisasi Islam Indonesia, berimplikasi besar terhadap marwah ukhuwah Islamiyah, “Beliau Gubernur prestatif yang banyak didukung ormas Islam, tentu memiliki dampak luas. Jangan sampai fitnah ini menyebar dan memecah belah umat”, tegasnya. Iman berharap para awak media jangan memperkeruh suasana umat yang kondusif dengan pemberitaan yang mengancam persatuan dan kesatuan ummat. “Selama ini kami mengapreasi Republika sebagai media terdepan dalam membingkai ukhuwah umat. Republika harus terus mendorong dan menjaga kepercayaan ummat itu. Walaupun permohonan maaf itu sudah dimuat, kami minta ke Republika, mengusut siapa dan motif apa fitnah itu muncul dalam berita? Karena sejatinya, sebuah berita itu memiliki redaktur yang memverifikasi berita. Pemuatan berita yang mencatut nama Gubernur Ahmad Heryawan tersebut menunjukkan bahwa Republika tidak professional sebagai insan pers karena melakukan pembiaran atas terjadinya fitnah dan tersiarnya kebohongan publik.” Karena itu PP Pemuda PUI menyatakan sikap: Republika tidak cukup sekedar menyampaikan ralat dan permohonan maaf saja melainkan harus mengusut dan memberikan klarifikasi siapa, mengapa dan motif apa di balik pembiaran berita bohong itu muncul serta memberikan sanksi tegas sebagai bentuk pertanggungjawaban moral terhadap umat Islam dan publik Indonesia. Republika harus meminta maaf kepada Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Majelis Syuro PUI (Persatuan Ummat Islam) secara langsung serta kepada umat Islam Indonesia secara terbuka yang dimuat di halaman utama harian Republika. Bahwa di dalam tubuh Pemuda PUI dan perhimpunan PUI tidak ada satupun simpatisan Syi’ah karena PUI menolak Syi’ah yang jelas-jelas anti toleransi beragama sebagaimana yang ditunjukkan dalam fenomena Suriah. Demikian pernyataan sikap ini kami buat sebagai bentuk penolakan terhadap berita fitnah tersebut sekaligus mempertegas bahwa PUI berfaham ahlu sunnah wal jama’ah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jakarta, 18 November 2013 Pengurus Pusat Pemuda PERSATUAN UMMAT ISLAM (PUI), IMAN BUDIMAN, S.Th.I RAIZAL ARIFIN, SS. Ketua Umum Sekretaris Umum #disampaikan hr senin 18 nopember 2013 pada redaktur republika @jakarta
Posted on: Mon, 18 Nov 2013 12:08:06 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015