PROFIL PS Barito Putera Nama lengkap Persatuan sepak bola Barito - TopicsExpress



          

PROFIL PS Barito Putera Nama lengkap Persatuan sepak bola Barito Putra Julukan Bekantan Hamuk Laskar Antasari Didirikan 1988 Stadion Stadion 17 Mei Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kapasitas: 15.000) Ketua Umum H. Sulaiman H.B Manajer H. Zaenal Hadi Sulaiman Pelatih Salahudin Asisten Pelatih Yunan Helmi Liga Divisi Utama Posisi 2009 6 Besar Kelompok suporter Laskar mania (Lasman), Barito Mania (Bartman)dan ND Yellow Boys Kostum tandang PS Barito Putra (singkatan dari: Persatuan sepak bola Barito Putra) adalah klub sepak bola Indonesia berbasis di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. yang bermain di Divisi Utama Liga Indonesia .Dan menempati posisi kelima pada Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010/2011. Barito Putera didirikan pada tahun 1988 dan bermarkas di Stadion 17 Mei Banjarmasin. Saat ini Barito Putera bermain di Divisi Utama dibawah PT. Liga Indonesia dan merupakan salah satu tim terkuat di Divisi Utama. Klub sekota Barito Putra adalah Peseban Banjarmasin dan kota tetangga Martapura FC yang mulai berlaga di Divisi III PSSI. Barito Putera adalah klub sepak bola milik H. Sulaiman HB, seorang pengusaha terkemuka dan kemudian juga terkenal sebagai Ketua Partai Golkar Kalimantan Selatan. Bermarkas di Stadion 17 Mei. Salah satu pemain terbaik Barito Putera adalah Frans Sinatra Huwae, putra keluarga Huwae yang lahir di Amuntai, Hulu Sungai Utara. Pertandingan semifinal lawan Persib di Divisi Utama Liga Indonesia 1994/1995 itu merupakan pertandingan yang tak terlupakan tidak hanya bagi seluruh pemain, tapi juga bagi seluruh warga Kalimantan Selatan dan Tengah. Meski akhirnya kalah 0-1 oleh gol sundulan kepala Kekey Zakaria, Barito pulang disambut bak pahlawan. Manusia menyemut sepanjang 30 km mulai dari Bandara Syamsuddin Noor hingga ke tengah kota Banjarmasin. Tanggal 31 Oktober 2008,tim ini berhasil menjuarai kompetisi Divisi Dua Liga Indonesia dan promosi ke Divisi Satu Liga Indonesia musim 2009. Pada Tanggal 8 Juli 2012, tim ini berhasil menjuarai Divisi Utama setelah mengalahkan Persita Tangerang di babak final. Perjalanan 1988/1989 Awal terbentuknya untuk mengarungi kompetisi galatama Barito Putera di latih oleh (Alm) Andi Lala dan di manajeri M.Hatta, saat itu Haji leman memanggil sebagian pemain PON Kalsel tahun 88 seperti Radiani,Tarmizi (Barabai);Masransyah (Rantau);Abdillah,Sultan (Martapura); dua bersaudara M.Yusuf dan M.Riduan,Sear Yusuf Huwae, Enong Noordiansyah, dan Marjono (Banjarmasin). Karena ingin berbicara banyak di Kompetisi Galatama Barito Putera mendatangkan pemain dari Ujung Pandang seperti Agus Salim, Muchtar, Abunawas yg saat ini melatih Martapura FC , kemudian dari Bandung M.Yunus, Nadir Salasa (Surabaya), sugiarto (Malang) dan Priyo Haryadi (Jakarta). Pada Kompetisi Galatama tersebut Sayangnya Barito hanya bertengger di urutan 18. Barito kalah bersaing dengan tim - tim besar semacam Kramayudha Tiga Betlian yang diperkuat Herri Kiswanto, Kemudian Pelita jaya yg saat itu menjuarai Kompetisi diperkuat oleh I Made Pasek Wijaya, Bambang Nurdiansyah, Alexander Saununu, Noah Meriam. Lalu ada Makassar Utama,Niac Mitra,Arema Malang. 1989/1990 Pemain Legendaris Barito, Frans Sinatra Huwae bergabung setelah dipanggil H. Leman, frans mundur dari Klub Pelita Jaya. Pelatih saat itu Sukma Sejati, dan Frans menjadi kapten Barito. 1990/1991 Pelatih Sukma Sejati digantikan Maryoto, dimana beliau adalah instruktur Diklat Ragunan yang membimbing Frans. Salahudin bergabung Barito dan kemudian dipanggil Timnas Sea Games Manila dan mendapat medali emas. Salahudin jadi satu-satunya pemain Barito yang digaji PSSI seumur hidup. 1991/1992 Barito Putera melesat dibawah arahan Maryoto menumbangkan tim-tim Galatama. Akhir 1992, maryoto dipanggil PSSI untuk melatih Timnas. Pelatih Barito kemudian dipegang (alm) Andi Teguh. 1992/1993 Andi Teguh membawa barito semakin solid dengan pemain lokal di kompetisi galatama seperti Frans, Salahudin, Zainuri, Yusuf Luluporo, Abdillah, Albert Korano, Fahmi Amiruddin, Samsul Bahri, Joko Hariyono, Heriansyah, Saiman dll. 1993/1994 Daniel Roekito menggantikan Andi Teguh pada 1993, memoles Barito menjadi salah satu Tim yang ditakuti di Liga Dunhill. Memunculkan striker yang sangat disegani saat itu, Buyung Ismu. 1994/1995 Tahun yang tak bisa dilupakan, Barito Putera yang saat itu dimanejeri H Rahmadi HAS sukses ke semifinal Ligina I. Sayang mereka tumbang di semifinal kala berhadapan dengan Persib Bandung 0-1 di Senayan. Kekalahan yang disebut oleh media-media nasional sebagai keberhasilan yang dirampok, karena kekalahan tersebut disinyalir sudah diskenariokan. Namun sepulangnya dari Senayan, Barito disambut bak Pahlawan, manusia menyemut dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru ke arah Banjarmasin sepanjang 30 km dengan kostum merah kebanggan Barito Putera pada waktu itu. 1995/1996 Tahun ini Barito hanya mampu masuk 8 Besar Liga Dunhill, Daniel Roekito digantikan oleh pelatih asal Bulgaria, A.Soso. Sejak berdiri hingga sekarang, A.Soso adalah pelatih asing satu-satunya yang pernah menukangi Barito. 1996/1997 Maryoto kembali hadir menggantikan A.Soso yang dianggap kurang maksimal. Barito mampu kembali ke 8 besar Liga Kansas. 1997/1998 Barito di arsetiki Rudy Wiliam, masuknya Nanang Hidayat ( eks kiper Arema ) Noach Merriam ( eks Pelita ) cukup mampu membuat tim ini tangguh meski Barito mengalami kesulitan menggelar laga kandang gara2 kerusuhan 23 Mei di banjarmasin. meski akhirnya Barito menggelar "Laga Kandang Berjalan" . sayang liga berhenti di tengah jalan karena kerusuhan reformasi. 1998/1999 Masih dengan duet maryoto dan A.Soso, namun belum ada peningkatan, Barito tetap di 12 Besar Ligina. 1999/2002 2000/01 BARITO dilatih Mundari Karya dengan 3 pemain asing. Bako Sadisou, Zamen Piere dan Stephen Weah. hasil nya lolos ke 8 besar di Padang. saat itu Sunar Sulaiman dan Isnan Ali masuk Timnas Pra Piala Dunia 2002 2001/02 Barito dilatih Tumpak Sihite, hasilnya :Runner Up Grup Timur dan Lolos 8 Besar. pemain asing, Bako+Tassio Sadisou dan Nicholas Djone. 2002/2003 Kondisi Keuangan manajemen Barito Putera sedang mengalami kemunduran, Frans Sinarta Huwae dipercaya melatih Barito Putera. Sayang, setelah 9 Tahun berada di kasta tertinggi Liga Indonesia, Barito harus terpuruk ke Divisi I, sunggu kenangan pahit bagi Barito Putera. 2003/2004 Barito kembali harus jatuh ke Divisi II, Frans digantikan (alm)Gusti Gazali. Sempat diisukan bubar, namun manajer Hasnuriyadi membantahnya dengan press release yang dikirim ke media cetak pada tahun itu. 2004-2007 Ditengah situasi Krisis, H Sulaiman HB menunjuk Putera Bungsunya Zainal hadi HAS untuk jadi manajer tim. Zainal kemudian memanggil Salahudin yang sukses menghantarkan Persepar Palangkaraya ke Divisi I Liga indonesia pada 2007. 2007/2008 Dalam keadaan yang terpuruk, Salahudin memikul tanggung jawab mengembalikan Barito seperti jaman 1994/1995. Akhirnya Salahudin berhasil mengumpulkan materi pemain yang punya semangat juang tinggi dan meraih Juara Divisi II pada 2008 dan mendapat promosi ke Divisi I pada 2008. 2008/2009 Gairah tim kebali digalakkan, semangat masuk Divisi Utama jadi bidikan. Hadirlah pilar-pilar terbaik Salahudin seperti Sugeng Wahyudi, Husin Mugni, Dwi Permana, Zulkan Arief, Adre Djoko, Sartibi Darwis, dll. Barito mampu bertahan di divisi I. 2009/2010 Akhirnya Salahudin sukses membawa Barito Putera naik tahta ke Divisi Utama Liga Indonesia. 2010/2011 Ditangan salahudin Barito Putera mampu bertahan di papan tengah Grup 3 Kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone. Jika tahun ini bisa jadi tim kuat di Liga Ti-Phone, setidaknya tahun depan bisa jadi pelecut untuk menembus Liga Super Indonesia atau ISL. Pada laga terakhir melawan PSS Sleman, Barito takluk 0-1 sehingga finish di urutan ke 6 Divisi Utama Liga indonesia dan gagal lolos ke Piala Indonesia. Namun harapan besar Barito berlaga di Piala Indonesia sangat terbuka. Barito naik peringkat ke 5 setelah PSSI menghukum Persebaya Divisi Utama karena ketahuan memakai pemain yang tidak sah. Tetapi Piala Indonesia batal digelar karena lambat nya Kongres Luar Biasa PSSI dilaksanakan 2011/2012 Coach Salahudin berhasil membawa Barito Putera ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dan berhasil menjadi Raja di Divisi Utama Liga Indonesia setelah mengalahkan Persita Tangerang 3 - 1 di Stadion Manahan, Solo.Gol Barito diciptakan oleh Sugeng Wahyudi dan Sackie Teah Dou. Saat tiba di Banjarmasin, skuad Barito disambut bak pahlawan dan mengarak trofi juara keliling Banjarmasin #fatymah
Posted on: Sun, 21 Jul 2013 04:28:15 +0000

Trending Topics



style="min-height:30px;">
Francesco Letizia: Carissime Forze dellOrdine...difendere le
Ministry helps human trade by ignoring visa traffickers – Forced

Recently Viewed Topics




© 2015