PROPOSAL PEMOTONGAN ITIK PEDAGING BAB I PENDAHULUAN 1.1. Nama - TopicsExpress



          

PROPOSAL PEMOTONGAN ITIK PEDAGING BAB I PENDAHULUAN 1.1. Nama dan Alamat Perusahaan Nama perusahaan : Dilobo Agri Alamat perusahaan : Dusun Kadilobo RT 30 RW 8 Desa Tegalwaton Kec. Tengaran Kab. Semarang 1.2. Nama dan Alamat Pemilik Nama pemilik : Dwi Handojo Alamat pemilik : Dusun Kadilobo RT 30 RW 8 Desa Tegalwaton Kec. Tengaran Kab. Semarang No. Telp : 085875105462 1.3. Nama dan Alamat Pimpinan Nama : Dwi Handojo Alamat pimpinan : Dusun Kadilobo RT 30 RW 8 Desa Tegalwaton Kec. Tengaran Kab. Semarang No. Telp : 085875105462 1.4. Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan Perusahaan kami bergerak di bidang agribisnis yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Kami merancang sistem bisnis mulai dari hilir sampai hulu, dalam arti mulai dari penyediaan bibit, sarana dan prasarana produksi sampai pembelian hasil panen agri. Pada usaha yang kami tawarkan ini adalah pengolahan hasil peternakan yaitu pembelian itik pedaging yang dijadikan karkas kemudian dijual kepada pembeli secara rutin. Sebelum kami menjalankan perusahaan yang kami rencanakan ini, maka kami harus mempunyai modal usaha. Untuk merencanakan kapasitas produksi, tempat pemotongan, peralatan, dan berbagai sarana prasarana lainnya sampai biaya operasionalnya. Adapun maksud dan tujuan kami mendirikan usaha ini yaitu: 1) Berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan. 2) Memenuhi permintaan pembeli akan karkas itik pedaging di Jakarta. 3) Memberdayakan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran. 4) Mendapatkan keuntungan atau laba. BAB II RANGKUMAN EKSEKUTIF 2.1. Latar Belakang Permintaan daging itik (bebek) dari hari ke hari semakin meningkat, terlihat dengan semakin banyaknya rumah makan yang menyajikan bebek sebagai menu utama seperti Bebek Goreng H Slamet, Bebek Goreng Gendut, Bebek Sauna, Warung Lamongan yang tersebar hampir disetiap kota dan banyak lagi rumah makan serupa. Bebek semakin digemari masyarakat kita. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogjakarta, Surabaya permintaan bebek sangat banyak. Kami mendapat permintaan minimal 500 ekor per hari ke Jakarta maupun Bandung. Permintaan daging bebek dalam bentuk karkas. 2.2. Visi dan Misi Visi : Mitra Agri Muslimin Menuju Sukses Misi : a. Memberdayakan ekonomi muslimin melalui agribisnis. b. Meningkatkan kesejahteraan bagi muslimin dari bidang agri. c. Mendukung pembiayaan da’wah dan sosial melalui kegiatan agribisnis. d. Merintis Sistem ekonomi syar’i. Motto : Amanah dan profesional. 2.3. Lokasi Lokasi yang kami pilih adalah Desa Tegalwaton karena lokasi tersebut masih relatif jarang penduduknya, kemudahan supplai air dan murahnya tenaga kerja. 2.4.Bangunan yang dibutuhkan Bangunan yang dibutuhkan pada awal membuka usaha ini tidak terlalu luas, yakni 1 ruangan ukuran 15m x 8m. 2.5. Peralatan yang dibutuhkan Terlampir 2.8. Target Produksi Target produksi adalah 500 ekor per hari atau 12.500 ekor per bulan dengan asumsi 25 hari kerja dalam satu bulan. BAB III ANALISIS INDUSTRI 3.1. Prespektif Masa Depan Usaha Dengan terciptanya usaha yang bergerak di bidang perdagangan, khususnya suplai daging karkas bebek ke Jakarta akan bisa memberikan keuntungan langsung berupa laba penjualan dan keuntungan tidak langsung berupa terbukanya link perdagangan, dimana pada masa mendatang bisa ditingkatkan kapasitas maupun jenis komoditasnya seperti ayam kampung, lele organik, kambing dan lain-lain. 3.2. Analisis Persaingan Berdasarkan pemantauan dan hasil studi yang kami lakukan, persaingan bebek karkas tidak begitu ketat, karena besarnya permintaan dan semakin diterimanya daging bebek di masyarakat khususnya Jakarta, namun tidak diimbangi suplai karkas yang memadai. 3.3. Segmentasi Pasar yang akan dimasuki Kami membidik pasar pedagang besar yang menerima karkas dalam jumlah besar, sehingga tidak direpotkan dengan distribusi dan pembayarannya. Salah satu kunci strategis kami adalah kontinuitas suplai dan kuantitas / jumlah sehingga buyer / pembeli merasa terjamin keberlangsungan suplainya dan tidak akan berpindah kemana-mana. Kemampuan suplai dari jaringan kami saat ini bisa sampai 500 ekor per hari dan akan kami tingkatkan sampai 2.000 ekor per hari dengan cara membina peternak bebek dengan sistem plasma. BAB IV DESKRIPSI USAHA 4.1. Produk yang dihasilkan Adanya kebijakan Pemerintah DKI Jakarta tetang larangan pasokan unggas hidup, memberi peluang pengiriman dalam bentuk karkas. Produk yang akan kami hasilkan adalah karkas itik pedaging. Adapun spesifikasi produk yang akan kami hasilkan adalah sebagai berikut: • Karkas itik pedaging. • Berat rata-rata 1 Kg. • Cabut bulu manual. • Kapasitas 500 ekor per hari. 4.2. Ruang Lingkup Usaha Ruang lingkup usaha ini adalah pengolahan hasil peternakan. Usaha pemotongan itik pedaging ini kami rancang dengan sistem perdagangan sederhana yang berkesinambungan, dimana sistem pembayarannya adalah cash and carry (tunai) dan dengan cara kontrak, sehingga sudah ada kepastian dan jaminan pasar. 4.3. Personalia Pemilik : Dwi Handojo Pimpinan : Dwi Handojo Administrasi & keuangan : Nursin Logistik & deliveri : Sumar Karyawan BAB V RENCANA PRODUKSI 5.1. Proses Produksi Proses produksi yang kami jalankan dalam usaha ini dapat dilihat sebagai berikut : 5.2. Sumber-sumber Produk Sumber-sumber supplier itik hidup pada awalnya adalah seorang peternak itik besar yang sanggup suplai 500 ekor per hari, namun ke depak akan dikembangkan model plasma sebagai wujud pemberdayaan dan kepedulian kapada masyarakat. BAB VI RENCANA PEMASARAN 6.1. Penetapan Harga Harga beli itik hidup dengan berat 1,3- 1,4 Kg saat ini adalah Rp. 26.000,- per ekor sesuai kesepakatan dengan pihak suplier, namun kedepan akan ditetapkan harga Rp. 25.000,- per ekor. Adapun harga jual produk utama dan produksamping adalah sebagai berikut : No. Jenis Produk Harga 1 Karkas Rp. 30.000,- per ekor 2 Jeroan Rp. 1.000,- per buah 3 Bulu Rp. 500,- per Kg. 6.2. Pelaksanaan Distribusi Distribusi yang dilakukan perusahaan kami yaitu distribusi menggunakan kurir, sehingga diperlukan armada angkutan barang. Pertimbangannya adalah lebih hemat, ketepatan waktu dan kepastian pembayaran langsung diterimakan kepada karyawan / kurir, sehingga uang pembayaran pasti terbayarkan hari itu juga. Untuk memenuhi pengiriman setiap hari maka diperlukan 2 (dua) unit armada karena waktu tempuh pengiriman ke Jakarta lebih kurang 30 jam pergi pulang. BAB VII PERENCANAAN ORGANISASI 7.1. Job Description Pimpinan. Bertanggung jawab penuh untuk mengelola unit usaha ini, memantau jalannya usaha dan membuat laporan rutin dari hasil usaha. Administrasi dan keuangan Bertugas untuk mencatat dan mendokumentasikan keluar masuknya barang dan uang, membayar pembelian barang dan menerima pembayaran hasil penjualan produk. Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan. Logistik dan delivery Bertanggung jawab atas logistik, mendatangkan itik hidup dan pengiriman ke Jakarta. 7.2. Latar Belakang Tim Management Pimpinan. Latar belakang pendidikan D-III Kesehatan Lingkungan, S-1 Kesehatan Lingkungan dan S-2 Health Budgeting and Planning (Perencanaan dan penganggaran kesehatan). Pengalaman kerja di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 1994 – 2011, mengelola Agribisnis tahun 2012 – sekarang. Administrasi dan keuangan Latar belakang pendidikan SMA, pernah bekerja di Perusahaan Swasta di Jakarta. Logistik dan delivery Praktisi perdagangan dengan banyak komoditas seperti herbal, ban mobil, makanan dan lain-lain. Pernah mengelola penetasan itik dengan tingkat keberhasilan rata-rata 80%. BAB VIII RISIKO 8.1. Evaluasi tentang kelemahan Usaha (Analisis SWOT) • Strength (Kekuatan) 1. Amanah dan profesional. 2. Latar belakang pendidikan manajemen S-2. 3. Pengalaman kerja di instansi pemerintah selama 17 tahun. 4. Jaringan komunitas yang luas meliputi wilayah Jatim, Jateng, DIY, Jabar, Banten dan Jakarta. 5. Dukungan praktisi yang sudah berpengalaman. 6. Wilayah pegunungan dengan ketersediaan lahan yang cukup luas. 7. Dukungan tehnik budidaya 30 hari panen. • Weakness (Kelemahan) 1. Belum memiliki pengalaman di bidang pengolahan daging karkas. • Oportunity (Peluang) 1. Permintaan karkas itik pedaging 500 ekor per hari ke Jakarta. 2. Banyak peternak yang berminat bergabung dalam sistem plasma yang akan kami kembangkan. 3. Kebijakan Pemerintah DKI Jakarta tentang larangan unggas hidup masuk Jakarta. • Threaty (Ancaman) : 1. Adanya penyakit flu burung. 2. Mahalnya BBM. BAB IX PERENCANAAN PERMODALAN 9.1. Sumber-sumber permodalan Sumber modal dari investor dengan sistem mudhorobah (bagi hasil). 9.2. Neraca Permulaan Perusahaan Biaya produksi per bulan terdiri dari : Modal Awal Rumah pemotongan Rp. 5.000.000,- Peralatan (Freezer dll) Rp. 10.000.000,- Biaya pembelian itik 1.000 ekor Rp. 26.000.000,- Uang Muka Mobil Grand Max 1 unit Rp. 10.000.000 ,- Biaya operasional Rp. 5.000.000,- + Jumlah Modal Rp 56.000.000,- 9.3. Proyeksi Aliran Kas Untuk usaha ini kami proyeksi keuntungan bersih adalah Rp. 1.000 per ekor. Apabila setiap hari bisa mengirimkan 500 ekor dan asumsi hari kerja selama satu bulan adalah 25 hari, maka keuntungan per bulan adalah Rp. 1.000 x 500 ekor x 25 hari = Rp. 12.500.000 9.4. Analisis titik Impas (BEP) Untuk menganalisis titik impas dari adalah sebagai berikut: 1. BEP (dalam unit) = 56.000.000 : 1.000 = 56.000 ekor. 2. BEP (dalam bulan) = 56.000.000 : 12.500.000 = 4,48 bulan dibulatkan 5 bulan. Modal akan impas pada penjualan karkas sebanyak 56.000 ekor atau dalam waktu 5 bulan. 9.5. Bagi hasil Pembagian hasil usaha per bulan antara investor dengan pengelola adalah : Investor 40% x Rp. 12.500.000 = Rp. 5.000.000 Pengelola 60% x Rp. 12.500.000 = Rp. 7.500.000
Posted on: Tue, 13 Aug 2013 06:14:49 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015