PSSI Tolak Sahkan Status Evan Dimas Oleh: Primata Euroasia | 24 September 2013 | Status bintang muda timnas U-19 semakin tidak jelas. Setelah lama menunggu kabar pengesahan perpindahan status amatir ke profesional, hari ini PSSI menegaskan menolak untuk mengesahkan status pemain Persebaya 1927 tersebut karena merasa tidak berwenang. Sekjend PSSI Joko Driyono, yang entah sampai kapan merangkap jabatan sebagai CEO PT. LI menegaskan, PSSI tak punya wewenang terhadap pengesahan status pemain Persebaya 1927, karena klub tersebut bukan anggota PSSI. “Khusus untuk 5 klub non anggota PSSI, kami harus hati-hati. Jangan sampai ditafsirkan menggugurkan status KLB kemarin. Sehingga kami tidak ingin kejauhan membahas ini menjadi konteks berpolemik,†kata Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono, Selasa (24/9). PSSI menilai bahwa Persebaya yang sebelumnya tampil di Divisi Utama dan promosi ke ISL-lah yang sah. Itu sesuai Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret. â €œSehingga itu menjadi domain LPIS untuk mengesahkan. Tidak ada pengesahan status pemain kepada non-anggota,†sambungnya. Logika Joko Driyono boleh dibilang diluar nalar. Jika Persebaya dianggap bukan anggota PSSI, berarti PSSI sudah memakai jasa pemain ilegal, karena bermain di klub yang bukan anggota federasi. Sedangkan terkait perkara status pemain, PSSI juga terkesan melempar tanggung jawab. Secara legal formal, LPIS sebagai operator memang bisa mengesahkan si pemain. Tapi, karena status Evan Dimas ketika dikontrak Persebaya masih sebagai pemain amatir, LPIS jelas membutuhkan pengesahan alih status ke pemain profesional. Sekretaris Persebaya 1927, Ram Surahman menjelaskan bahwa pengajuan alih status Evan Dimas sudah diajukan Persebaya semenjak bulan Januari lalu. Namun, PSSI selaku otoritas tertinggi sepakbola nasional belum bisa mensahkan dikarenakan beberapa syarat yang belum terpenuhi. “Sebetulnya, persyaratan Evan tinggal dua saja yaitu, pernyataan dari Evan untuk alih status dan copy kontraknya. Maka dari itu, kami coba untuk melengkapi dan menanyakan status Evan,” ujar Ram, Selasa (17/9/2013). Dengan adanya penegasan dari Jokdri, jelas terlihat motif dibalik penolakan PSSI ini. Jika memang Persebaya 1927 dianggap bukan anggota, mengapa tidak sejak awal saja PSSI langsung menolak pengajuan tersebut? Mengapa harus menunggu lama-lama hingga pemain dan klub merasa digantung nasibnya? Kembali lagi pada status Persebaya 1927 yang dianggap tidak diakui dan bukan anggota, seharusnya PSSI tidak perlu repot-repot mengurusi klub ini. Tak perlu repot-repot menghukum klub, dan tak perlu repot-repot memfasilitasi setiap pertandingan yang dilakoni Persebaya 1927. Dan kalau perlu, PSSI bisa menyuruh LPIS untuk mereset seluruh nilai dan posisi Persebaya di klasemen I
Posted on: Tue, 24 Sep 2013 11:03:45 +0000