Pasca Testimoni Gubernur The Fed, Pasar Domestik Masih Melambat: - TopicsExpress



          

Pasca Testimoni Gubernur The Fed, Pasar Domestik Masih Melambat: [NMForex] Financeroll - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di teritori positif tapi rupiah terus melemah. Pasar melihat membaiknya ekonomi AS kontras dengan kondisi perekonomian Indonesia. Pelemahan rupiah akhir pekan ini terutama dipicu oleh akselerasi pertumbuhan ekonomi AS. Akibatnya, dolar AS masih kuat sehingga jadi tekanan negatif bagi rupiah. Kondisi itu, terjadi setelah testimoni Gubernur The Fed Ben Bernanke kemarin. Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya Rp 10.100 setelah mencapai level terkuatnya Rp 10.060 dari posisi pembukaan di level terkuatnya itu terhadap dolar AS. Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (19/7) ditutup melemah 15 poin (0,l4%) ke Rp 10.070-10.085 dari posisi kemarin Rp 10.055-10.065. Testimoni Bernanke, disertai dengan rilis data ekonomi AS yang menunjukkan akselerasi pertumbuhan ekonomi yang melampaui atau kontras dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia. Semalam dirilis data unemployment claims AS yang sangat positif di 334 ribu dari sebelumnya 358 ribu dan prediksi 344 ribu. Ini menunjukkan percepatan pertumbuhan pada pasar tenaga kerja AS. Selain itu, indeks manufaktur AS kawasan Philadelpia juga mengindikasikan perbaikan. Angkanya naik ke 19,8 melampaui estimasi 8,5 dari publikasi sebelumnya 12,5. Dua data tersebut mengindikasikan kesehatan ekonomi AS yang semakin positif. Bernanke mempertegas keinginannya untuk mengundur pengurangan stimulus. Tapi, meski stimulus dikurangi, tingkat suku bunga nol (0%) masih tetap diperpanjang hingga 2015. Pasar tetap saja menginterpretasikannya sebagai awal pengetatan moneter AS yang diantisipasi lebih awal. The Fed sendiri, untuk pengurangan stimulus, menggunakan indikator inflasi dan tingkat pengangguran. The Fed menargetkan inflasi 2% dan tenaga kerja mendekati 6,5% hingga 5%. Pengurangan stimulus The Fed sebenarnya masih tergantung data ekonomi. Pasar tetap menginterpretasi bahwa laju ekonomi AS akan cepat pulih dan The Fed akan memulai siklus pengetatan moneternya cepat atau lambat. Akibatnya, secara keseluruhan jadi net positive untuk dolar AS. Akhirnya, rupiah melemah meski dolar AS juga mengalami koreksi teknikal terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro. Indeks dolar AS melemah 0,20% ke 82,79 dari sebelumnya 82,94. Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke USD 1,3130 dari sebelumnya USD 1,3110 per euro. Dari bursa saham, koreksi indeks Nikkei memang berhasil membalik sentimen pasar. Padahal, penyebabnya hanya masalah internal mereka sendiri yaitu Jepang memasuki masa pra-pemilu. indeks Hang Seng mengalami kenaikan. Sayangnya, sinyal dari indeks tersebut adalah netral karena gagal tutup di atas resistance Rp 21.400. IHSG sejak pukul 15.45 WIB sudah terlihat tidak punya peluang tutup di atas resistance 4.750. Pada perdagangan Jumat (19/7) IHSG ditutup menguat tipis 3,98 poin (0,08%) ke posisi 4.724,411. Intraday terendah 4.706,469 dan tertinggi 4.740,058. [geng] Sugeng Riyadi 20 Jul, 2013 - Source: financeroll.co.id/news/79936/pasca-testimoni-gubernur-the-fed-pasar-domestik-masih-melambat dlvr.it/3gzjks
Posted on: Sat, 20 Jul 2013 08:39:01 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015