Penambahan Dua Surah Al Qur’an Ada dua surah yang diyakini - TopicsExpress



          

Penambahan Dua Surah Al Qur’an Ada dua surah yang diyakini telah difirmankan Tuhan kepada Muhammad akan tetepi kita sekarang tidak akan pernah dapat menemukan dan membacanya lagi dalam Al Qur’an. Dua surah itu dinamai surah al Hifd dan surah al Khulu’. Teks Surah al Khulu’: : أللَّهُمَِّ إِنَا نَسْتَعِيْنُكَ و نَسْتَغْفِرُكَ و نُثْنِيْ عليكَ الخيرَ ، ولا نَكْفُرُكَ، و نَخْلَعُ و نَتْرُكَ مَنْ يَفْجُرُكَ. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sesungguhnya kami minta pertolongan-Mu, meminta ampunan-Mu, memuja-Mu dengan kebaikan, dan tidak mengingkari-Mu serta meninggalkan orang yang meninggalkan-Mu. Teks Surah al Hifd: أللَّهُمَِّ إيَّاكَ نَعْبُدُ، و لَكَ نُصَلِّيْ وَ نَسْجُدُ، وَ إليكَ نَسْعَى و نَحْفُدُ، نرجُو رَحْمتَكَ، و نَخْشَى عذَابَكَ الجَدَّ، إنَّ عذابَكَ بتالكُفارِ مُلْحَقٌ. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah, hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya untuk-Mu kami salat dan bersujud, dan kepada-Mu kami menuju, kami mengharap rahmat-Mu, dan takut akan siksa-Mu, sesungguhnya siksa-Mu akan menimpa kepada orang-orang kafir.[As Suyuthi, Al-Itqan,1/l.67, Ath Thabarâni, al Baihaqi, Ibn Adh Dharis.] Para ulama Ahlusunnah telah meriwayatkan adanya dua surah tersebut sebagai bagian dari firman Allah SWT yang diterima Nabi Muhammad saw., seperti surah-surah lain, dan sebagian sahabat Nabi saw. telah membacanya dalam shalat dan di antara mereka ada yang bersumpah bahwa keduanya adalah bagian dari Al Qur’an yang turun dari langit! Sementara sebagian lainnya menuliskannya dalam mush-haf mereka! - Para Sahabat Membacanya! 1) Sahabat Umar bin al Khaththab membacanya dalam Qunut. Demikian diriwayatkan ath Thahâwi dari sahabat Ibnu Abbas ra., Sufyan, Hasan, dan Abdur Rahman bin Abi Lailâ. Ibnu Abi Syaibah dari Abdul Malik bin Suwaid al Kâhili.[Ad Durr al Mantsûr,6/420. Mungkin ada sementara dugaan bahwa karena ia dibaca dalam qunut maka ia bukan Al Qur’an, ia adalah doa! Akan tetapi dugaan ini salah sebab ayat-ayat Al Qur’an itu boleh dibaca dalam qunut.] Tentang keagungan Umar dan ketepatannya dalam seluruh sikap dan pandangannya, telah diriwayatkan Nabi pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menjadikan haq/kebenaran atas lisan dan hati Umar.” (HR. Turmudzi, dan dia mengatakan hadis ini hasan shahih). 2) Ubay bin Ka’ab meyakininya sebagai dua surah Al Qur’an dan ia juga membacanya dalam qunut. Demikian diriwayatkan oleh ath Thahâwi dan Ibnu Abi Syaibah dari Maimûn bin Mahrân.[Ad Durr al Mantsûr,6/422]. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Turmudzi dll telah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Ambillah/belajarlah Al Qur’an dari empat orang; Abdullah bin Mas’ud, Sâlim, Mu’adz dan Ubay bin Ka’ab.” (HR. Bukhari&Muslim)[ 3) Anas meyakininya sebagai bagian dari Al Qur’an. Demikian diriwayatkan al Qaththân dalam al Muthawwalât dari Abân bin Ayyâsy dari Anas bin Malik.[Baca al Itqân, naw/macam ke 20 tentang para penghafal dan periwayat Al Qur’an,1/93.] Adapun Anas bin Malik, beliau sendiri telah meyakinkan kita semua bahwa apa yang ia sampaikan adalah dari Allah melalui Rasul-Nya. At Turmudzi meriwayatkan dari Tsâbit al Bunnâni, ia berkata, “Anas bin Malik berkata kepadaku, ‘Hai Tsâbit, ambillah dariku,[ilmu Al Qur’an daan Sunnah] karena engkau tidak akan mendapati oraang yang lebih terpercaya dariku. Sesungguhnya aku menggambil darii Rasulullah, dan Rasululllah mengambil dari Jibril dan Jibril mengambil dari Allah –Azza wa Jalla-.’ ”[Sunan at Turmudzi (dengan syarah Tuhfah al Ahwadzi), Bab Manâqib Anas bin Mâlik,10/332 hadis no..3919 dan 3920.] 4) Diriwayatkan dari Abu Ishaq, ia berkata, “Umayyah ibn Abdullah ibn Khalid ibn Usaid memimpin kami dalam shalat di kota Khurasân, maka ia membaca dua surah ini: أللَّهُمَِّ إِنَا نَسْتَعِيْنُكَ dan نَسْتَغْفِرُكَ.[Majma’ az Zawâid,7/157 dari riwayat ath Thabarâni, dan para parawinya adalah perawi kitab Shahih, dan al Itqân,1/65.] Dan adalah jalas bahwa dalam shalat tidak idbolehkan membaca selain Al Qur’an 5) Muhammad ibn Nashr meriwyatkan dari ‘Atha’ ibn as Sâib, ia berkata, “Adalah Abu Abdur Rahman mengajarkan kepada kita bacaan surah أللَّهُمَِّ إِنَا نَسْتَعِيْنُكَ dan ia mengaku bahwa Ibnu Mas’ud mengarakan surah itu kepadanya, dan ia (Ibnu Mas’ud) mengaku bahwa Rasulullah saw. mengajarkan surah itu kapadanya.” § Para Sahabat Menuliskannya dalam Mush-haf-mush-haf Mereka! 1) Ubay bin Ka’ab menuliskannya dalam Mush-hafnya dengan keyakinan bahwa keduanya adalah surah Al Qur’an. Demikian diriwayatkan Ibnu Dharîs dalam Fadhâil-nya dari Musa bin Ismail dari Hammâd bahwa ia membacanya dalam mush-haf Ubay.[Ad Durr al Mantsûr,6/420 dan al Itqân,1/65.] 2) Ibnu Abbas juga menetapkan kedua surah tersebut dalam mush-hafnya dan mengatakan bahwa ia sesuai dengan keyakinan Ubay dan Abu Musa.[Ad Durr al Mantsûr, 6/420] 3) Nashr ibn Muhammad al marwazi meriwayatkan dalam kitab ash Shalah dari Ubay bahwa ia membaca kedua surah itu dalam qunut, dan ia menyebutkan bahwa teks kedua surah itu, dan ia menulsi keduanya dalam mush-hafnya.[Al Itqân,1/65.] 4) Al Baihaqi meriwyatkan bahwa Umar membaca keduanya dalam qunut setelah ruku’: بسمِ اللهِ الرحمن الرحيم أللَّهُمَِّ إِنَا نَسْتَعِيْنُكَ Ibnu Juraij berkata, “Hikmah membaca basmalah sebelum membaca surah tesebut ialah dikarenakan ia adalah terhitung sebagai surah Al Qur’an dalam mush-haf sebagian sahabat.” 5) Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dalam Mushannaf-nya, Muhammad ibn Nashr dan al Baihaqi dalam Sunan-nya dari Ubaid ibn Umair bahwa Umar ibn al Khaththab membaca qunut setelah ruku’, ia membaca: بسمِ اللهِ الرحمن الرحيم أللَّهُمَِّ إِنَا نَسْتَعِيْنُكَ Dan Ubaid menganggap bahwa telah sampai kepadanya bahwa keduanya adalah dua surah dari Al Qur’an dalam mush-haf Ibnu Mas’ud.[Ad Durr al Mantsûr,6/421.] Jadi dalam mush-haf Ubay jumlah surah Al Qur’an adalah 116 surah dengan tambahan dua surah di atas, sementara dalam mush-haf Ibnu Mas’ud hanya 112 surah sebab ia tidak meyakini dua surah terakhir Al Qur’an; al Falaq dan an Nâs sebagai bagaian dari Al Qur’an, seperti akan diketahui nanti. Dari data-data riwayat di atas, dan selainnya yang tidak sayaa singgung dapat ditemukan bukti nyata adanya kekurangan pada Al Qur’an sekarang, sebab kedua surah tersebut tidak tercantum dalam mush-haf kaum Muslim. Jadi atas dasar data-data di atas , Quran mengalami pengurangan , jadi apakah masih di sebut firman Alloh swt , jika bisa di kurangi manusia ?? Nabi Elmo bertanya !!
Posted on: Tue, 12 Nov 2013 04:15:24 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015