Perang Agenda Saya kira, Pilbub bukan soal tua muda sebagaimana - TopicsExpress



          

Perang Agenda Saya kira, Pilbub bukan soal tua muda sebagaimana banyak didiskusikan oleh kawan-kawan pergerakan di berbagai jejaring sosial. Terlalu simplistis jika mengukur sebuah kemajuan peradaban dari semata kemajuan para pemudanya di garda depan. Ini menyangkut agenda, bukan menyangkut usia. Tidak bijak jika meletakkan perdebatan ini dalam kerangka biologis karena kepemimpinan menyangkut soal ideologis. Bupati tentu tidak berada dalam imajinasi demarkasi usia, namun berada para diskursus substansial: menyangkut apa yang akan dikerjakan dan dengan visi yang bagaimana. Secara pribadi, saya menyambut gembira adanya kandidat yang mulai ramai mengelontorkan isu ‘Selamatkan Babel’ yang tentu kita fahami bersama menjadi agenda vis a vis dari kandidat lain. Bagi saya ini bukan menyangkut kata-katanya, tapi menyakut adanya keberanian mengatakan sesuatu yang berbeda. Ini yang saya sebut dengan perang agenda. Sekali lagi menyangkut siapa hendak mengerjakan apa dan dengan capaian yang bagaimana. Dalam kondisi ini, maka mereka yang saling bertentangan agenda berdiri pada sebuah situasi yang kuat dengan pilihan yang tidak sekedar alternatif, namun akan menjadi tindakan yang imperatif. Di tengah masyarakat kita yang masih sangat pragmatis, harapan untuk menentukan pilihan berdasarkan agenda memang masih sangat minim. Namun ini toh tidak menjadikan kita harus abai dan membiarkan ini terus terjadi. Masyarakat, oleh karena keterbatasan pengetahuan, informasi, kebutuhan, dan sebagainya membutuhkan sentuhan kuat untuk dapat menerima impresi yang demikian. Maka kawan-kawan pergerakan dan peran kawan-kawan media massa menjadi sangat menentukan. Isu dan agenda kiranya menjadi atensi penting dalam menjatuhkan pilihan. Dalam beberapa bulan ke depan, kita akan menyaksikan perang agenda, baik yang bermutu maupun yang sekedarnya saja. Terlalu sederhana jika meletakkan kerangka agenda sebagai hiasan dari sebuah kompetisi yang sangat urgen semacam Pilgub ini. Kita menginginkan sebuah seleksi yang dinamis dan berkualitas, bukan sekedar seremoni demokrasi yang heboh dan berbiaya tinggi. Mungkinkah kelak dalam rangkaian sosialisasi dan promosi para kandidat akan muncul pertarungan agenda? Atau sekedar basa-basi kata yang selalu basi? Mungkinkah kelak para kandidat muncul di publik dengan agenda yang jelas dan kuat yang kita harapkan dapat memberikan pembatas jelas antara satu kandidat dengan kandidat lain? Mungkinkah para kandidat akan bertarung dalam kerangka ideologis, bukan sekedar ekonomis? Mungkinkah ada kandidat yang berani mengatakan bahwa kelak saya akan mempelopori gagasan ini dan merubah tatanan yang begini? Maka sungguh, kita akan memilih kandidat yang memiliki visi kuat, cerdas, dan bernas. bukan kekuatan konspirasi yang tentu telah menodai dan mencidrai konstitusi, moral dan agama
Posted on: Wed, 04 Sep 2013 08:45:39 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015