Percakapan Bung Karno dan Jenderal Soedirman di Jogjakarta - TopicsExpress



          

Percakapan Bung Karno dan Jenderal Soedirman di Jogjakarta menjelang Bung Karno, Bung Hatta, dan para pemimpin negara Indonesia ditangkap Belanda dalam agresi kedua pada perang kemerdekaan tanggal 19 Desember 1948 ... Bung Karno : Dirman, engkau seorang prajurit. Tempatmu di medan perang bersama pasukanmu. Tempatmu bukan di tempat pelarianku. Aku harus tinggal di sini, dan mungkin bisa berunding untuk kita, serta memimpin rakyat kita. Soedirman : Jika Bung Karno tetap di sini, boleh jadi Bung akan dibunuh .. Bung Karno : Dan kalau aku keluar dari sini, Belanda mungkin juga menembakku? Dalam kedua hal tersebut, aku bakal menghadapi kematian. tetapi jangan khawatir, aku tidak takut. Soedirman : Pasukan kita selalu menguburkan tentara Belanda yang mati. Kita perang dengan cara beradab. Akan tetapi, saya akan peringatkan Belanda, kalau mereka menyakiti Soekarno, maka bagi mereka tidak akan pernah ada lagi kata ampun. Belanda akan mengalami aksi pembunuhan besar-besaran (sambil mengepalkan tinjunya ke atas) Soedirman : Apakah ada instruksi terakhir sebelum saya berangkat? Bung Karno : Ya, jangan adakan pertempuran di jalan-jalan dalam kota. Kita dengan cara itu tidak mungkin bisa memang. Akan tetapi, pindahkanlah tentaramu ke luar kota. Dirman, berjuanglah sampai mati. Aku perintahkan kepadamu untuk menyebarkan seluruh tentara ke desa-desa. Isilah seluruh lembah dan bukit. Tempatkan anak buahmu di setiap semak dan belukar. Ini adalah perang gerilya semesta. Bung Karno : Sekalipun kita harus memakai cara amputasi tanpa obat bius atau menggunakan daun pisang sebagai perban, jangan biarkan dunia berkata, kemerdekaan kita dihadiahkan dalam tas seorang diplomat. Perlihatkan kepada dunia, kita membeli kemerdekaan dengan harga mahal, dengan darah, keringat dan tekad, yang tidak pernah kunjung padam. Bung Karno : Jangan pernah keluar dari lembah dan bukit sampai Presiden-mu memerintahkannya. Ingatlah, sekalipun para pemimpin tertinggi tertangkap, orang yang dibawahnya harus menggantikan, baik di militer maupun di sipil .. Indonesia tidak akan pernah menyerah. (Doorstoot Naar Djokja oleh Julius Pour, hal. 85-86)
Posted on: Tue, 23 Jul 2013 08:27:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015