Pernyataan Anis Matta Telah Melukai Hati warga nahdliyin Saya - TopicsExpress



          

Pernyataan Anis Matta Telah Melukai Hati warga nahdliyin Saya sangat jengah dengan pengakuan sepihak Anis Matta yang membawa-bawa warga Nahdliyin dalam pusaran kasus yang menimpa PKS. Anis mengaku kalau PKS adalah partai dakwah yang mewadahi perjuangan umat Islam yang terdiri dari warga Nahdliyin, Muhammadiyah, dan Persis. Seperti yang diwartakan gatra/nusantara-1/nasional-1/31932-anis-matta-bantah-pks-beraliran-wahabi.html dalam judulnya Anis Matta Bantah PKS beraliran Wahabi (4/6/2013) “PKS tidak menganut aliran tertentu. PKS partai dakwah dan merupakan wadah perjuangan umat Islam yang terdiri dari berbagai ormas Islam, seperti Muhammadiyah, NU, dan Persis,” kata Anis Matta di Sampang, awal pekan ini. Saya sebagai warga Nahdliyin, tidak terima dan meminta klarifikasi terhadap pernyataan Anis secara sepihak ini. Secara gamblang dan jelas anis mengatakan bahwa warga Nahdliyin (Serta Muhammadiyah dan Persis) tidak memiliki wadah dalam berdakwah. Menurut saya pribadi ini pernyataan yang arogant dan takabur. Bung Anis sudah kalap. Mereka mengaburkan fakta sejarah dan membohongi publik untuk mencari sensasi, Simpati dan perbaikan citra yang sudah kadung buruk. Sepertinya PKS harus banyak belajar sejarah. Pahami dan pelajari bagaimana perjuangan Warga Nahdliyin, Muhammadiyah, dan Organisasi Islam lain dalam membantu merebut kemerdekaan Bangsa ini. Sebegitu beraninya PKS yang masih “anak kemarin sore” mengatakan bahwa NU dan Muhammadiyah harus menginduk ke PKS untuk melakukan Da’wah. Naif sekali Bung bicaramu… Perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang dilakukan Mbah Hasyim dan Mbah Dahlan adalah bentuk Dakwah dan bakti cinta beliau atas negeri ini, Bung. Beliau mengajarkan pada kami bahwa perjuangan dalam berdakwah itu tidak perlu kok di publikasikan dan dilabelkan, tidak perlu juga pengakuan dan penghargaan dari khalayak bahwa kita sedang berdakwah di jalan tuhan dan Allah. kesannya jadi lebay dan tidak ikhlas. Membawa-bawa nama tuhan lagi. Layaknya kalian sebagai representasi dari suara tuhan dan mendapatkan mandat langsung dari tuhan bahwa kalian adalah perwakilan-Nya. Sempit sekali, Bung. Memaknai Dakwah seperti itu. Berdakwah tidak harus berorasi sana-sini, kok Bung. Berdakwah menurut hemat saya (dalam sekala kecil) bisa dimulai dari diri kita. Tunjukkan pada masyarakat, Islam itu seperti apa, ya akhlaknya, kepribadiannya, cara bermasyarakatnya, dan baik tutur katanya, serta kebaikan-kebaikan lainnya. Refleksikan dan jadikan itu semua ada dalam diri kita. Dengan itu semua orang akan tahu begitulah cara orang Islam dan begitulah indahnya Berislam secara kaffah. jangan seolah-olah NU dan Muhammadiyah kalian anggap tidak memiliki wadah perjuangan Dakwah karena mereka tidak bersuara se-arogant kalian, tidak menggembor-gemborkan keseluruh penjuru tanah air bahwa kami adalah organisasi Dakwah (Seperti PKS melebeli dirinya sebagai partai “Dakwah”). Tahukah Anda, Bung Anis Matta. Hadrotus Syaikh Hasyim As’ari dengan Nahdlutul Ulama’-nya dan KH. Ahmad dahlan dengan Muhammadiyah-nya, bahu membahu dalam memperjuangkan hak merdeka bangsa ini dan berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankannya. Beliau berdua telah sangat membantu Bangsa ini. Bukan semata-mata Beliau ingin dikenang sebagai pahlawan, bukan karena beliau berdua ingin diistimewakan, bukan pula sebagai pencitraan dan mengunggulkan Nu dan Muhammadiyah sebagai Ormas yang paling membantu kemerdekaan. Bukan, Bukan itu Bung masalahnya. Beliau berdua bukan hanya milik NU maupun Muhammadiyah. Beliau berdua telah menjadi milik seluruh bangsa ini. Beliau berdua telah dengan ikhlas menyerahkan dirinya untuk bangsa ini. Ini semua beliau lakukan sebagai bentuk cinta-nya pada negeri ini. Bentuk cinta nya kepada kita semua rakyat indonesia. Dalam kaitan Dakwah NU di era kekinian. Saya mengutip perkataan KH. Yusuf Chudory. Yang beliau sampaikan dalam Pengarahan dan pembekalan beliau untuk aktivis LDNU. Yang termuat dalam situs NU online. Menurut beliau ada tiga aspek yang dijadikan pegangan warga Nahdliyin dalam berdakwah. Ketiga aspek tersebut adalah adanya prinsip tasamuh, tawazun, dan tawasuth. Tasamuh adalah adanya sikap toleran pada adat istiadat dan ritual yang ada pada setiap daerah yang dijadikan lahan dakwah. Yakni, berusaha meluruskan adat istiadat dan ritual yang berseberangan dengan ajaran islam secara bertahap, tidak memberangusnya secara langsung. Strategi inilah yang kadang disalah artikan sebagai biangnya bid’ah. Tawazun adalah adanya keseimbangan dalam mendudukan kepentingan dunia dan akhirat secara proporsional. Terahir adalah tawasuth yang berarti moderat. Adanya kecakapan seorang da’I dalam berda’wah, strategi dalam menjalankan misi, mental dan etos dalam berdawah adalah empat sekawan yang tidak dapat terpisah agar dakwah dapat mencapai hasil yang memuaskan. Semoga Manfaat, sumber:m.kompasiana/post/politik/2013/06/06/bung-anis-matta-pernyataanmu-melukai-hati-warga-nahdliyin/
Posted on: Fri, 07 Jun 2013 19:50:37 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015