Pilih Gengsi atau Prestasi? . . . . . . . . . ATMOSFER Piala - TopicsExpress



          

Pilih Gengsi atau Prestasi? . . . . . . . . . ATMOSFER Piala Konfederasi yang merupakan turnamen pengawal Piala Dunia 2014, sudah terasa pengaruhnya ke nusantara. Hingar-bingarnya menulari tiap penggila bola tanah air walau perhelatannya jauh berada di belahan dunia lain. Walau pertandingannya disiarkan dini hari hingga pagi di “jam-jam” kerja, namun tontonan macam itu tetap laris menarik perhatian masyarakat kita yang memang seperti dikatakan di atas tadi – penggila bola. Dari delapan kontestan Piala Konfederasi, terdapat satu nama negara yang terbilang asing terdengar – Tahiti. Ditelisik lebih jauh, ternyata negara yang awam diketahui ini mewakili zona Oseania, zona yang sejatinya tak jauh letaknya dari geografis negara kita di AsiaTenggara. Negara ini terletak nun jauh di Samudera Pasifik dan bahkan mungkin masyarakatnya tak se-modern Indonesia. Well, Tahiti jelas membuat kita iri. Negara sekecil dan “se-asing” itu bisa ikut-ikutan pesta kecil sepakbola bertajuk Confederations Cup yang notabene merupakan turnamennya para jawara tiap-tiap zona di dunia. Indonesia? Bagaimana bisa? Toh menjadi kampiun Asia Tenggara saja sulitnya minta ampun. Negeri ini punya masyarakat yang fanatik sepakbola dan punya mimpi besar melihat tim Garuda bisa berlakon di Piala Dunia. Sempat terbersit pikiran jalan singkat untuk ke Piala Dunia dengan berpindah “alam”. Hijrah dari zona Asia (AFC) ke Oseania. Wacana ini bukan pertama kalinya mengemuka, namun sudah ada beberapa tahun belakangan. Bukan tidak mungkin lantaran negara kita punya kedekatan geografis dengan Oseania. Buktinya, Australia saja bisa “menginduk” ke Asia – tepatnya ke zona ASEAN (Asia Tenggara) dan diterima AFC pada 2006 lantaran punya alasan di atas. “Penerimaan Australia murni untuk tujuan administratif karena adanya kedekatan geogratis Australia dengan kawasan ASEAN,” ujar Mohamed bin Hammam, Presiden AFC kala itu. Sedianya alasan Australia “bermata dua”. Selain mengusung alasan peningkatan standar kualitas sepakbola mereka, negeri kangguru itu juga ingin menghindar dari babak play-off kontra tim-tim peringkat lima zona Amerika Selatan serta Asia, yang acap menggagalkan mereka ke Piala Dunia. Kazakhstan juga pernah mengambil langkah yang sama dengan Australia. Demi meningkatkan kualitas sepakbola mereka, negara pecahan Uni Soviet itu memilih meninggalkan zona Asia demi Eropa. Intinya dari langkah kedua negara di atas adalah peningkatan kualitas. Nah, ada anggapan jika Indonesia ingin hengkang ke Oseania, Indonesia malah akan melangkah mundur. Gengsi berperan dalam highlight ini dan seperti kita tahu sendiri, masyarakat kita kerap terseret yang namanya gengsi. Padahal kita ingin prestasi, namun delapan huruf sederhana itu sepertinya masih jauh dari genggaman jika melihat situasi sepakbola kita yang tak perlu dijelaskan panjang-lebar lagi. Indonesia punya kesempatan ke Piala Dunia jika bersedia pindah ke Oseania. Di sana saingan kita hanya Selandia Baru serta Tahiti. Mungkin negara-negara lainnya macam Fiji, Vanuatu, Papua Nugini dsb hanya akan jadi tim “penggembira” kompetisi Oseania. Tapi masalahnya itu tadi – gengsi. Yang pasti, Indonesia punya jalan pintas ke Piala Dunia lewat zona Oseania. Masalahnya kini tinggal kita harus memilih antara gengsi atau prestasi ke Piala Dunia. Apalagi belakangan, zona Oseania juga kemungkinan akan ditinggal Selandia Baru. Mantan kapten All Whites, Ryan Nelsen, mengaku lebih suka jika negeri kiwi itu mengekor Australia ke Asia di mana atmosfer dan kualitas sepakbolanya sudah lebih maju ketimbang di Oseania. “Saya rasa, Australia mengambil langkah yang luar biasa. Mungkin langkah sama Selandia Baru akan menjadikan manfaat yang lebih baik lagi buat semua orang, terutama para anggota Asia. Saya hanya membayangkan jika kami bisa bermain dengan Korea Selatan atau Jepang di Auckland,” ujar Nelsen. “Saya sendiri lebih memilih harus melewati 10 atau 15 laga berat di Asia, bahkan jika itu artinya kami akan gagal ke Piala Dunia andai kami tak tampil hebat. Tapi dengan begitu, kami bisa memainkan laga yang hebat dengan bermain melawan tim-tim yang kuat,” tukasnya mengomentari kepindahan Australia ke Asia. #rudy25
Posted on: Thu, 20 Jun 2013 14:24:20 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015