Presiden Partai Islam se Malaysia, Datuk Seri Abdul Hadi puji Iran - TopicsExpress



          

Presiden Partai Islam se Malaysia, Datuk Seri Abdul Hadi puji Iran yang Kian Mengukuhkan Diri Sebagai Negara dengan Kemajuan Ilmu Yang Pesat Posted on Agustus 22, 2013 by syiahali Sayyid Ali Khamanei: Iran Kian Mengukuhkan Diri Sebagai Negara dengan Kemajuan Ilmu Yang Pesat “Yang hendak diwujudkan oleh pemerintahan Islam adalah kemajuan berdasarkan model yang Islami dan Irani, yakni model kemajuan yang didasari oleh bimbingan Islam dan sesuai dengan kebutuhan dan tradisi bangsa Iran.” Rahbar atau Pemimpin besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Selasa (6/8) sore dalam pertemuan dengan para dosen dan peneliti dari berbagai lembaga perguruan tinggi menekankan keharusan untuk mempercepat laju perkembangan keilmuan di Iran seraya menegaskan, “Kemajuan ilmu pengetahuan akan menghasilkan kekuatan ekonomi dan politik bagi Iran serta akan membuat rakyat Iran semakin dihormati di kancah internasional. Untuk mencapai tujuan itu perlu menjaga dan memperkuat wacana keilmuan, kemajuan ilmu, dan kemajuan umum dalam skala nasional.” Dalam pertemuan yang diwarnai dengan tukar pendapat dan diskusi seputar berbagai permasalahan negara khususnya yang berhubungan dengan perguruan tinggi itu, Rahbar menyebut keberagaman pandangan di antara para aktivis perguruan tinggi dan kalangan intelektual sebagai hal yang mendidik dan fenomena yang menarik. Seraya menyinggung kemajuan ilmu di Iran saat ini, beliau mengatakan, “Sejak 12 tahun lalu sudah ada gerakan terkait kemajuan keilmuan dan persepsi yang memandang usaha keras di bidang keilmuan sebagai jihad. Gerakan ini bukan hanya tak berhenti bahkan terus meningkat dengan pesat.” Menyebut gerakan dan jihad ini sebagai hal yang sangat penting dan sangat diperlukan oleh negara dan Republik Islam, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, “Meski punya pandangan negatif terhadap Republik Islam Iran, pusat-pusat keilmuan dunia tetap mengakui kemajuan keilmuan di negara ini.” Beliau menambahkan, “Sebagian pusat sains dunia menyebut tingkat kemajuan sains di Iran 16 kali lipat dibanding kondisi 12 tahun silam dan kemajuan sains Iran 13 kali lipat dibanding rata-rata kemajuan yang dicapai di dunia.” Dikatakan oleh beliau, “Menurut pusat-pusat sains dunia, jika volume kemajuan sains Iran terus bertahan seperti ini, maka lima tahun mendatang Iran akan mencapai peringkat keempat dunia.” Seraya menyebut peningkatan jumlah makalah ilmiah yang dihasilkan oleh para ilmuan Iran, Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, “Jangan biarkan roda kemajuan sains ini terhenti dan jangan sampai ada yang menghalangi kemajuan keilmuan dan perguruan tinggi di negara ini.” Beliau menyinggung pandangan Islam yang mengagungkan kedudukan ilmu dan mengatakan, “Penekanan berulang kali tentang kemajuan ilmu bukan hanya karena Islam mengagungkan ilmu, tapi karena ilmu adalah modal untuk menjadi kuat.” Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, “Kemajuan ilmu akan mendatangkan kekuatan ekonomi dan politik serta wibawa bagi negeri dan bangsa ini di pentas dunia. Karena itu, jangan sampai laju gerakan ini terhambat dan menjadi lambat.” Menanggapi pernyataan salah seorang dosen yang hadir dalam pertemuan itu, beliau menandaskan, “Kubu arogansi yang terdiri dari segelintir negara ambisius Barat kini berhadap-hadapan dengan Republik Islam dan bangsa Iran. Mereka tak segan melakukan tindakan apa saja untuk mengganjal gerak laju keilmuan Iran.” Mengenai sanksi dan embargo yang dijatuhkan oleh musuh terhadap Republik Islam Iran, Rahbar menyebutnya sebagai tindakan yang sengaja dilakukan untuk menghambat laju kemajuan ilmu dan mencegah kuatnya Iran dari dalam. Karena itu, kemajuan ilmu harus terus dipacu. Beliau menekankan kembali soal inovasi yang harus terus dikembangkan dalam kegiatan keilmuan di Iran seraya menambahkan, “Tentunya ada keterbatasan kapasitas dan fasilitas. Karena itu, dalam menyusun program dan langkah-langkah atau kinerja keilmuan kebutuhan utama negara harus diperhatikan dan menjadi parameter.” Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut mengimbau supaya masalah-masalah yang tidak krusial jangan sampai memalingkan kalangan kampus dan perguruan tinggi dari hal-hal yang utama dan penting. “Ada sementara kalangan dari kubu musuh yang bekerja keras untuk menyeret para aktivis kampus ke masalah-masalah politik yang panas. Karena itu, semua pihak harus berusaha untuk tidak terjebak dalam isu-isu politik,” kata beliau. Ayatollah al-Udzma Khamenei mengungkapkan bahwa Islam dan revolusi Islam adalah faktor utama yang telah mengkikis hambatan kemajuan ilmu di negara ini. “Jika tidak ada kemenangan revolusi ini, pastilah musuh tak pernah mengizinkan negara seperti Iran yang sangat mengundang selera mereka ini maju di bidang keilmuan dan punya kepercayaan diri yang tinggi untuk meraih ilmu,” imbuh beliau. Untuk itu, kata beliau lagi, semua pihak harus berusaha mempertahankan dan menjaga nilai dan cita-cita luhur revolusi Islam. Dalam kesempatan itu, Rahbar menekankan untuk memperkuat bahasa Farsi. Kepada para dosen dan kalangan kampus beliau mengimbau supaya memanfaatkan kemajuan ilmu di Iran untuk memperluas dan menguatkan bahasa Farsi. Menciptakan istilah-istilah keilmuan dalam bahasa Farsi menurut beliau adalah langkah yang sangat berkesan dalam hal ini. Beliau menambahkan, “Kalian harus berusaha supaya kelak, setiap orang yang hendak memanfaatkan kemajuan keilmuan Iran harus belajar bahasa Farsi.” Seraya mengkritik penggunakan istilah-istilah asing di tengah masyarakat, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, “Banyak tradisi keliru yang ada sebelum kemenangan revolusi Islam sudah berhasil dikikis. Tapi sayangnya, tradisi menggunakan istilah-istilah asing masih tetap ada.” Di bagian akhir pembicaraannya, Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan makna yang dimaksud dari kemajuan ilmu. Kemajuan ilmu ini, kata beliau adalah kemajuan yang didasari oleh pemikiran Islam. Sebab, kemajuan ilmu yang dikembangkan oleh Barat dilandasi oleh pemikiran eksploitasi dan imperialisme yang tentunya tidak mendatangkan keadilan bagi umat manusia. Kemajuan seperti ini tidak mampu menjauhkan masyarakat dari kemiskinan, diskriminasi dan kebejatan moral. Rahbar menambahkan, “Yang hendak diwujudkan oleh pemerintahan Islam adalah kemajuan berdasarkan model yang Islami dan Irani, yakni model kemajuan yang didasari oleh bimbingan Islam dan sesuai dengan kebutuhan dan tradisi bangsa Iran.” Di awal pertemuan, sembilan dosen dan intelektual menyampaikan pandangan mereka terkait berbagai persoalan negara khususnya yang berhubungan dengan perguruan tinggi dan kegiatan keilmuan Tanggal: 2013/08/22 – 10:47 Presiden Partai Islam se Malaysia: Pemikiran Syiah Besar Pengaruhnya bagi Kemajuan Islam di Malaysia Menurut ulama Malaysia dan juga Presiden Partai Islam se Malaysia, Datuk Seri Abdul Hadi tersebut sumbangsih pemikiran Syiah bagi kemajuan dan perkembangan Islam di Malaysia tidak bisa dinafikan. Menurutnya itu adalah fakta sejarah dari kurun-kurun sebelumnya yang tidak bisa dibantah. Datuk Seri Abdul Hadi Presiden Partai Islam se Malaysia dalam sebuah pertemuan di Terangganu Malaysia rabu menyatakan, “Musuh-musuh Islam bertekad untuk menjebak muslim Sunni dan Syiah untuk terus berpecah belah dan saling berselisih untuk mencegah terwujudnya persatuan dikalangan dua mazhab besar Islam ini.” “Hal ini harus menjadi perhatian besar para cendekiawan dan ulama Islam untuk bisa menyelesaikannya.” Tambahnya. Menurut ulama Malaysia dan juga Ahli Parlemen Marang tersebut sumbangsih pemikiran Syiah bagi kemajuan dan perkembangan Islam di Malaysia tidak bisa dinafikan. Menurutnya itu adalah fakta sejarah dari kurun-kurun sebelumnya yang tidak bisa dibantah. Menurutnya lagi, adanya isu ikhtilaf dan perpecahan antara Sunni dan Syiah adalah isu yang sengaja dihembuskan untuk membuat sibuk umat Islam sehingga lupa dengan rezim Israel yang masih terus menebar kejahatan di bumi Palestina. “Blok Barat dan rezim Israel yang sedang melakukan konspirasi untuk menghalangi kebangkitan Islam di negara-negara kawasan, itulah musuh bersama kita. Bukan saudara sendiri yang berbeda mazhab.” “Kami mencita-citakan kebangkitan Islam dan sedang berada di jalan itu. Umat Islam diseluruh dunia akan mencapai kemenangan.” Tambahnya optimis. “Untuk melalaikan kaum muslimin dari poros kebangkitan Islamlah, dihembuskanlah perbedaan dan perselisihan antar mazhab.” Lanjutnya lagi. Presiden Partai Islam Semalaysia tersebut lebih jauh mengingatkan umat Islam agar tidak terperangkap dalam agenda yang melemahkan umat Islam dengan memanfaatkan isu Sunni – Syiah. Menurut beliau isu perbedaan mazhab tersebut hanya menjauhkan umat dari kebangkitan Islam di seluruh dunia hari ini di samping melupakan musuh yang sebenarnya yaitu rezim Zionis dan negara adi kuasa . Menurutnya isu-isu ikhtilaf antar mazhab hanyalah wewenang para ahli agama dan sarjana Islam untuk membahas dan mendiskusikannya bukan oleh orang-orang jahil dan bodoh, sebab hanya akan semakin memperkeruh suasana . “Dalam hal ini kita kena sadar dalam masalah mazhab ini sepatutnya hanya dibincangkan oleh ahli-ahli ilmu, jangan yang bodoh. Dalam Sunni ada yang bodoh, dalam Syiah pun ada yang bodoh dan ini ‘penyakit’ yang kita sedang hadapi hari ini,” tambahnya lagi . Selain itu beliau menjelaskan mazhab Syiah dalam masyarakat Melayu bukan sesuatu yang baru, melainkan sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu . Mazhab Syiah Semakin Diminati, Pemerintah Dituntut MencegahPemerintah Malaysia dikabarkan tengah melakukan upaya menghambat perkembangan mazhab Syiah di negara itu seiring dengan perkembangan jumlah pengikut Syiah di negeri tersebut yang semakin pesat. keterlaluan, pemerintah malaysia sudah melanggar HAM, hak meyakini suatu keyakinan,mudah2an warga syiah di malaysia semakin bertambah banyak Mungkinkah orang benar gagal syari’at ? Ulama Malaysia mengklaim diri paling benar, namun faktanya gadis gadis China berpakaian mini berjalan jalan bebas di Penang ! Jika ulama Malaysia merasa benar mengapa Malaysia gagal jadi negara Islam ? Abdul Rahim Mohamad Radzi, Deputi Sekretaris Kementerian Dalam Negeri Malaysia mengatakan, pendukung mazhab Syiah 10 tahun lalu merupakan minoritas kecil di negara itu, namun sekarang jumlah mereka mencapai 250 ribu orang yang tersebar di seluruh penjuru Malaysia. Sebagaimana dilaporkan Press TV (6/8). Ia menganggap perkembangan teknologi informasi sebagai salah satu faktor penyebab bertambahnya jumlah pengikut mazhab Syiah di Malaysia dan meminta agar mazhab ini diberantas sampai ke akarnya. Menurutnya Kemendagri, kepolisian, penerapan aturan untuk mengontrol penerbitan, pengawasan produksi film serta CD dan pusat pengawasan departemen imigrasi, berperan besar dalam mencegah perkembangan mazhab Syiah di Malaysia. Mohamad Radzi menegaskan, diharapkan kebijakan pemerintah dalam berperang dengan penyebaran mazhab Syiah di empat negara bagian Malaysia seperti Pahang, Kelantan, Sabah dan Sarawak dapat diterapkan dengan akurat. Beberapa pekan terakhir, peraturan pemerintah Malaysia terkait perang melawan penyebaran mazhab Syiah diterapkan secara serius dengan maksud untuk memberantas para pengikut Syiah di negara itu.
Posted on: Fri, 23 Aug 2013 08:48:57 +0000

Trending Topics




© 2015