Proses pembentukkan sebuah partai politik agar ia menjadi sebuah - TopicsExpress



          

Proses pembentukkan sebuah partai politik agar ia menjadi sebuah kelompok politik yang benar haruslah mengikuti petunjuk di bawah ini : 1. Mendapat petunjuk untuk memahami ideologi 2. Anggota halaqah pertama ini biasanya berjumlah sedikit dan pada mulanya bergerak lamban. 3. Biasanya pemikiran halaqah pertama (pimpinan partai) tersebut cukup mendalam dan metode kebangkitannya mendasar, yaitu bermula dari aspek yang mendasar. 4. Pemikiran halaqah pertama (pimpinan partai) bertumpu pada suatu kaidah yang tetap, yaitu bahwa pemikiran harus berkaitan dengan aktivitas (amal) dan bahwa pemikiran dan aktivitas harus mempunyai suatu tujuan tertentu yang hendak dicapai. 5. Karena diantara kewajiban halaqah pertama partai adalah menciptakan suasana keimanan yang mengharuskan mereka mengikuti metode berpikir tertentu, maka mereka haruslah melakukan gerak-gerak yang terarah, untuk mengembangkan dirinya secara cepat dan memurnikan suasana keimanannya dengan sempurna sehingga mereka membangun tubuh partainya dengan baik secepat kilat. Halaqah hizbiyah Kutlah hizbiyah Hizb Mabda’I yang sempurna secara cepat mewajibkan terjun ke masyarakat dengan menjadi subjek yang berpengaruh. 6. Gerak-gerak terarah tersebut dirancang berdasarkan kajian secara sungguh-sungguh terhadap keadaan masyarakat, orang-orangnya dan suasananya. Juga pada pengawasan yang penuh kewaspadaan agar institusi partai tak disusupi oleh unsur yang merusak & tak terjadi kesalahan dalam menyusun struktur organisasi partai yang atas dasar itu terbentuk tubuh partai tiadk tergelincir pada ideologi lain dan tidak mengalami kehancuran dari dalam. 7. Aqidah yang mendalam dan teguh serta tsaqafah partai yang matang wajib menjadi pengikat antara anggota partai, dan wajib menjadi undang-undang yang mengendalikan jamaah partai, bukan undang-undang administrasi yang hanya tertulis di atas kertas. Dengan kesatuan hati dan akal ikatan kuat dan mantap 8. Pimpinan partai atau halaqah pertama dapat diserupakan dengan motor buatan pabrik dari satu segi, tetapi berbeda dari segi lain. Fikrahnya bagaikan percikan api dari busi, perasaan para anggotanya yang penuh kesadaran bagaikan bensin, dan manusia yang perasaannya terpengaruh oleh fikrah adalah bagaikan gerakan motor. setelah pemikiran menyebar luas seluruh bagian dalam partai juga menjadi penggerak motor. 9. Partai Ideologis akan menempuh 3 tahapan, sampai dia dapat mulai menerapkan ideologinya di tengah masyarakatnya. Pertama, tahap pengkajian dan belajar untuk mendapatkan tsaqafah partai. Kedua, tahap interaksi dengan masyarakat tempat partai hidup hingga ideologi menjadi kebiasaan umum. Ketiga, tahap pengambilalihan pucuk pemerintahan (kekuasaan) secara menyeluruh melalui dukungan umat. 10. Tahap pertama, ia merupakan tahapan pembentukan pondasi gerakan. Asumsi : bahwa seluruh individu umat kosong dari tsaqafah apapun membina orang-orang yang bersedia menjadi anggotanya dengan tsaqafahnya. Asumsi : masyarakat secara keseluruhan adalah sekolah bagi partai dalam waktu singkat mampu mencetak sekelompok orang yang mampu melangsungkan kontak dengan masyarakat untuk berinteraksi dengannya. Asumsi pembinaan : ideologi Islam adalah gurunya pembinaan harus bersifat amaliyah. 11. Partai adalah kelompok yang berdiri atas dasar fikrah dan thariqah, yaitu atas dasar ideologi yang diimani setiap anggotanya. Mengontrol pemikiran dan perasaan masyarakat untuk digerakkan dalam sebuah gerakan yang terus meningkat. Menghalangi kemerosotan kembali pemikiran dan perasaan masyarakat. Merupakan “sekolah” umat yang mendidik umat, mengeluarkan dari kebodohan dan mendorongnya untuk mengarungi medan kehidupan internasional. Sekolah yang hakiki, yang tidak bisa ditandingi oleh sekolah-sekolah lain walaupun jumlahnya banyak, mempunyai murid melimpah, dan mencakup berbagai bidang ilmu. Perbedaan Partai dengan Sekolah : Sekolah Bersifat Rutinitas belaka. Sekalipun kurikulumnya benar, tidak bisa menjamin kebangkitan umat tanpa adanya sebuah partai di daerah itu yang berjuang di tengah masyarakat yang menganggap masyarakat sebagai sekolahnya. Karena sekolah kehilangan kemampuan membentuk kenyataan sesuai dengan keinginan Sekolah mendidik dan mencerdaskan seseorang serta memberinya ilmu dengan memandang bahwa ia adalah seorang individu tertentu bukan bagian jamaah Sekolah mempersiapkan individu supaya berpengaruh dalam jamaah tempat hidupnya tidak akan berpengaruh karena parsial Partai Jika partai punya program yang benar, cirinya : 1) Hidup, senantiasa akan tumbuh, 2) Berkembang, berpindah dari satu keadaan menuju keadaan lain, 3) Bergerak, bergerak dalam setiap aspek kehidupan masyarakat dan seluruh bagian negeri, 4) Kepekaan, bisa melihat dan merasakan segala yang terjadi dalam masyarakat dan berpengaruh. Partai mendidik dan membina jamaahnya sebagai sebuah jamaah yang satu, tanpa memandang individu-individu Partai mempersiapkan jamaah untuk mempengaruhi individu jamaah mampu berpengaruh secara menyeluruh 12. Harus disadari masyarakat secara keseluruhan adalah sebuah sekolah besar bagi partai tugas partai membangkitkan aqidah yang benar dan membentuk pemahaman yang shahih. Ideologi sebagai guru dan tsaqafah sebagai materi pelajaran yang bersifat amaliyah dilapangan bukan ilmiah. 13. Tahapan kedua : tahap interaksi dengan umat, yang dibarengi dengan perjuangan politik (kifah siyasi). tahapan genting (krusial) parameter keberhasilan pembentukan partai dan dibangun oleh tahapan sebelumnya. Keberhasialan tahap pertama syarat utama untuk berhasil di tahap dua, tetapi tidak menjamin keberhasilan tahap kedua. 14. Anggota-anggota partai tidak akan beralih dari tahapan pengkaderan ke tahapan interaksi, kecuali setelah mereka menguasai tsaqafah partai secara mendalam terbentuk Kepribadian Islam. Juga mereka belum akan beralih sebelum masyarakat mengetahui bahwa mereka mengemban dakwah Islam, serta perasaan kejamaahan telah kuat dan berbekas dalam perbuatan mereka. 15. Partai akan berpindah dari tahapan pembinaan/pengkaderan ke tahapan interaksi secara alami jika ia hendak berpindah ke tahapan kedua sebelum waktunya dia tidak akan mampu melakukannya. Pada tahapan pertama terjadi penyempurnaan nuqthatul ibtida’ (titik awal dakwah) hingga internalisasi ideologi telah sempurna pada diri kader-kader partai dan masyarakat pun sudah merasakan kehadiran ideologi secara sempurna dakwah telah melewati nuqthatul ibtida’ berpindah ke nuqthatul intilaq (titik tolak dakwah) harus mulai menyeru umat (mukhatabatul ummah) yang dilakukan dengan : 1). Tsaqafah murakkazah, 2). Tsaqafah jama’iyah, 3). Membongkar rencana-rencana penjajah, dan 4). Mengadopsi kemaslahatan umat jika berhasil partai harus berusaha menyeru umat secara langsung dan berpindah ke nuqthatul intilaq. Perpindahan alami tahap 1 ke 2. 16. Interaksi dengan umat adalah penting untuk keberhasilan partai dalam mencapai tujuannya interaksi dalam arti memahamkan umat akan ideologi partai supaya ia menjadi ideologi umat ideologi umat merupakan perasaan umat yang paling dalam dan partai adalah pengungkap perasaan tersebut diungkapkan dengan tepat, bahasa yang jelas dan cara yang tepat umat akan memahami ideologi dengan cepat lalu berinteraksi dengan partai umat akan mengannggap dirinya partai partai ini menggerakan umat di bawah pimpinan partai menuju tahapan ketiga. Namun terdapat berbagai kesulitan yang akan dihadapi sbb : 1) Pertentangang ideologi Islam dengan sistem yang diterapkan di tengah-tengah masyarakat propaganda menentang partai, pengusiran atau dengan kekerasan 2) Perbedaan tsaqafah yang bertentangan dengan tsaqafah partai terjun ke medan pergulatan pemikiran dengan menjelaskan secara gamlang pemikirannya, membeberkan kepalsuan pemikiran lain, serta menjelaskan akibat-akibat yang berbahaya, 3) Adanya orang-orang yang bersikap realistis/pragmatis di tengah-tengah umat dan kelompok yang zalim yang enggan hidup dalam kebenaran, karena kenikmatan hidup yang sudah mereka dapatkan, 4) Keterikatan manusia dengan kepentingan-kepentingannya, 5) sulitnya mengorbankan kehidupan dunia di jalan Islam dan dakwah Islam, 6) perbedaan sarana-saran fisik di antara berbagai masyarakat. 17. Dalam tahapan 2 partai menghadapi 2 bahaya : bahaya ideologis dan bahaya kelas. BAHAYA IDEOLOGIS : dari arus jamaah dan keinginan untuk memenuhi tuntutan umat yang bersifat sesaat dan mendesak serta dari munculnya pendapat yang mendominasi jamaah bahwa pemikiran partai telah gagal. Berada dalam 2 pilihan sulit Pertama, berhadapan dengan kemarahan dan kebencian umat serta kehancuran pengaruhnya atas jamaah, Kedua, berhadapan dengan kondisi lepasnya partai dari ideologi dan munculnya sikap meremehkan ideologi. partai berpegang teguh pada ideologi sekalipun harus menghadapi kebencian masyarakat keteguhan pada ideologi akan mengembalikan kepercayaan masyarakat. Hendaknya partai bersungguh-sungguh memahamkan umat akan ideologi, menjaga kejelasan fikrah dan persepsinya, dan berusaha menjaga kelestarian suasana iman yang tertanam di dalam umat. Akan mudah dicapai dengan memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap proses pembinaan/pengkaderan, memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pembinaan masyarakat umum, mengungkapkan rencana kafir penjajah secara mendalam, selalu memperhatikan umat dan kepentingannya, melebur umat dengan ideologi dan partai secara sempurna, dan selalu meneliti berbagai pemikiran dan persepsi partai agar tetap bersih. BAHAYA KELAS : setelah partai diakui umat, aktivis partai merasa lebih tinggi dari umat umat akan merasa bahwa partai adalah suatu lapisan kelas lain awal kehancuran partai apabila umat telah berpaling dari partai maka partai telah hancur membutuhkan upaya berlipat ganda untuk membangunnya kembali hendaknya aktivis partai bersikap seperti individu-individu umat kebanyakan, memposisikan sebagai pelayan umat dukungan dalam memasuki tahap 3. 18. Tahapan ketiga = pengambilalihan pemerintahan melalui umat dan menerapkan ideologi secara sekaligus metode revolusioner tidak membolehkan partai bergabung ke dalam pemerintahan yang menerapkan hukum Islam secara parsial, partai harus mengambil alih pemerintahan secara total dan menjadikannya sebagai metode untuk menerapkan ideologi, bukan sebagai tujuan. negara wajib mengemban dakwah Islam dan menetapkan dalam anggaran belanjanya pembiayaan khusus untuk dakwah dan propaganda Islam. Partai tetap sebuah partai, struktur tetap ada, baik para anggotanya menduduki kursi pemerintahan atau tidak. Partai menganggap bahwa pemerintahan adalah awal langkah praktis untuk melaksanakan ideologi partai dalam negara. Partai juga selalu berusaha untuk menerapkan ideologi itu disetiap penjuru dunia. Partai akan mengawasi dan mengontrol negara, serta memimpin umat untuk mendialogkan berbagai masalah dengan negara.
Posted on: Wed, 23 Oct 2013 08:11:17 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015